Bismillahhirrahmannirrahim...
"Gak mas yang ini aja"
"Yang ini aja pilihanmu terlalu menyakiti mata mas"
"Di bilangin ngeyel sama istri, ini bagus mas kalem kalau di pakai sama mas...percaya deh"
"Yaudah terserah kamu aja mas ikut aja"
"Nqh gitu dong dari tadi kek udah kelar, pasti dari kita udah makan"
"Salah lagi salah lagi"
Sudah dari setengah lama kedatangan kedua pasang suami istri tersebut berdepat karena dua pakaian yang berbeda, yah siapa lagi kalau bukan gus Bagus dan juga Aleta.
Sekarang ini mereka berdua sedang berada di salah satu pasar tradisional sedang memilih baju untuk gus Bagus Aleta yang meminta pasalnya, baju-baju milik gus Bagus yang ada didalam lemari itu kebanyakkan warna putih paling sesikit corak warna lain sangat berbeda dengan bagian tempat baju milik Aleta yang berwarna warni layaknya kehidupan jadi dengan paksa Aleta meminta emm lebih kepada memaksa gus Bagus yang memang tadinya sedang akan bersiap ke asrama santri untuk berkeliling sekalian mengecek perkembangan pesantren.
Baju koko, kaos, jaket, peci, serta sarung audah dibeli Aleta hanya beberapa saja gus Bagus ikut memilih karena jika gus Bagus memilih semuanua dipastikan akan terjadi perdebatan bisa-bisa mereka tidak pulang sampai malam.
"He! Mana duaitnya cepet sini"
"Maaf bang dagangan cuman laku sedikit kalau dikasih abang keluarga saya mau makan apa"
"Engak perduli cepat mana uangnya!"ucap seorang preman berbadan besar dan juga berkepala botak disampingnya temanya bertubuh kecil sambil menampilkan muka garangnya.
Aleta yang sedari tadi menunggu gus Bagus sedang mengambil mobilnya memperhatikan keributan yang terjadi tepat di depanya toko sayuran yang tadi juga Aleta mampir ke situ. Dengan geram Aleta menghampiri ketiganya dengan santay sambil menyilangkan tanganya di dada.
"Eh bang kasian itu keluarganya gak makan kalau uangnya di minta"ucap Aleta setelah sampai disana sambil menatap kedua preman itu dari atas samapai bawah bolak balik.
"Jangan ikut campur daerah ini adalah kekuasaan kami jadi kamu pergi saja dari sini sebelum kita..."
"Kita apa ha..."tantang Aleta memotong ucapan preman bertubuh kecil itu.
Saat salah satu preman berkepala botak itu maju dan akan mencekal lengan Aleta sudah di tepis oleh Aleta menggunakan dompetnya yang ternyata cukup keras.
"DASAR KALIAN BERANI-BERANI NYA SAMA PEREMPUAN, LAKI KOK YAH PALAK KERJA SOK-SOKAN JADI PREMAN TAPI MAIN TANGAN SAMA PEREMPUAN UDAH BOTAK KREMPENG MASIH AJA SOK SANGAR...RASAIN INI HEM"ucap Aleta dengan keras sambil memukuli kedua preman itu, tidak taukah kalai Aleta itu sabuk hitam karate dan juga silat anak motor sering tawuran teler jadikan salahkan saja kedua preman itu yang sok sangar ke Aleta yah jadinya babak belurkan.
"ASTAGHFIRULLAH ALETA YA ALLAH...UDAH UDAH"ucap gus Bagus saat akan menghampiri Aleta untuk membawakan belanjaanya ke mobil yang sudah terpakir rapih di depan eh saat dicari malah dirinya melihat istrinya itu sedang memukuli dua orang yang sudah duduk memohon ampun.
"Kamu kenapa sih, kok bisa-bisanya mukulin orang"tanya gus Bagus saat Aleta berhasil di tariknya yang sekarang masih di rangkul gus Bagus.
"Mereka duluan yang kasar mas, jadinya aku pukulin gak salah kan"ucap Aleta yang hanya ditanggapi elusan bahu Aleta oleh tangan besar gus Bagus, setelahnya melepaskan tubuh Aleta di rengkuhanya lalu menghampiri kedua preman tersebut yang sudah berdiri sambil sesekali mendesis karena luka yang di dapat.
"Maaf yah mas atas perlakuan istri saya, ayo saya antar kerumah sakit untuk di obatin lukanya dulu"ucap gus Bagus sambil melihat kedua preman tersebut.
"Gak gak usah kita pergi aja dari pada deket-deket sama itu perempuan, udah gak usah gak papa iya kan"ucap sang preman berkepala botak tergesa-gesa lalu di balas anggukan cepat preman berbedan kecil tersebut sambil melirik Aleta yang ada di belakang gus Bagus yang sedang melototi mereka berdua.
"Ah beneran tidak ingin diantar, ya sudah ini untuk mas berdua buat bayar berobatnya"ucap gus Bagus setelahnya membuka domoetnya lalu memberika beberapa lembar uang merah yang langsung di terima debgab ragu oleh preman yang berbadan kecil.
"Makasih mas makasih"ucap kedia preman tersebut bersamaan yang di balas anggukan gus Bagus sambil tersenyum lalu berpamitan setelahnya berbalik lalu mengadeng Aleta untuk pulang sebelum itu mengambil benlanjaanya dulu.
"Eh tunggu"ucap Aleta menghentikan langkahnya membiat gus Bagus juga ikut menghentikan langkahnya lalu menengok ke arah Aleta dengan mengernyitkan alisnya.
"Ada apa lagi"tanya gus Bagus yang di abaikan Aleta karena Aleta sudah berbalik menghampiri kedua preman itu yang masih berdiri di temoat semula yang sekarang ketakutan melihat Aleta yang menghampiri mereka berdua.
"Lain kali jika ingin dapat uang jangan palak kasihan orang yang di palak, nih buat kalian buat bisnis usaha makanan atau apa gitu biar gak minta uang orang lagi"ucap Aleta lalu memberikan uang kepada salah satu preman tepatnya memberikan paksa ke tangan salah satu preman lalu langsung berbalik pergi sambil menyeret gus Bagus yang masih terpaku melihat sisi baik istrinya itu.
***
Hola guys akhirnya aku up juga nih...
Walau sebenarnya lagi agak mager" gini😆😆
Yau udah aku mau ngucapin selamat membaca sambil rebahan yah...😅
JANGAN LUPA VOTE DAN COMEN...
KAMU SEDANG MEMBACA
Aleta [Selesai]
Teen Fiction17+ MAAF JIKA SEDIKIT MENGANDUNG ADEGAN DAN KATA-KATA KASAR. HENDAKNYA BACA SECRET HUSBAND TERLEBIH DAHULU AGAR LEBIH MENDALAMI ALUR CERITANYA. Banyak TYPO...di benerin kalau revisi... Aleta Abigail si bad gril di sekolah maupun di luar sekolah hoby...