Bismillahhirrahmannirrahim...
"Hiks hiks gak mau hiks," tangis Eca begitu menyedihkan di mata orang lain berbeda dengan Aleta yang sudah hampir meledak melihat wajah tangis anaknya yang begitu menyebalkan.
"ASTAGFIRULLAHHALADZIM ECAAA," teriak Aleta dengan suara tertahan. Matanya yang melotot ke arah putrinya itu sedangkan tanganya yang memegang sapu lantai hampir saja dilayangkan jika dirinya tidak ingat orang yang di depanya itu adalah anaknya sendiri.
"HUA BABEH HIKS EMAK JAHAT BEH, HIKS" teriak Eca sambil berlari ke arah gus Bagus yang baru saja masuk kedalam rumah bersama Al di sampingnya.
"Ada apa sih ini, ini kenapa Eca nangis hem?" tanya gus Bagus sambil menggendong eca lalu mendudukan dirinya di sofa ruang tengah.
"Emak nakal beh, masa Eca mau di pukul sapu sih," adu Eca dengan mata yang berkaca-kaca, seolah dirinya tampak begitu menyedihkan.
"Mah, kenapa ko Eca mau di pukul?" tanya Al, setelah Aleta duduk di sampingnya sehabis meletakan secangkir kopi dan juga teh untuk suami dan juga putranya.
"Gimana coba mamah gak marah-marah terus, tadi Pak Amat sama istrinya datang kesini sambil marah-marah katanya si Eca main di sawahnya yang baru di tanam pohon padi terus di injek-injek sampai semua tanamanya rusak." ucap Aleta sambil melotot ke arah Eca yang malah sedang merengut tidak terima mendengar penjelasa mamahnya itu.
"Ih emak, kan tadi Eca udah bilang Ecak gak main di sawahnya Pak Amat. Eca malah bantuin Pak Amat ngilangin rumput liar di sawahnya. Yaudah Eca injek-injek aja biar sawahnya Pak Amat gak ada rumputnya lagi." ucap Eca yang hanya dibalas dengusan Aleta dan helaian nafas pasra Al dan juga gus Bagus.
"Niat Eca bagus ko mau bantuin pak Amat ngilangin rumput liarnya, tapi bukan kaya gitu juga caranya. Kalau Eca gak tau mana rumput yang harus di hilangin dan mana tanaman padinya, Eca tanya dulu ke orang, kalau kaya gini kan kasihan Pak Amat yang harus nanam lagi," ucap gus Bagus mencoba menjelaskan kepada Eca.
"Gitu yah, Eca gak tau dan gak tanya. Yaudah besok-besok kalau Eca gak tau, Eca tanya-tanya sama oranga." ucap Eca dengan mengangguk-anggukan kepalanya.
"Tuh dengerin apa kata ayahmu, orang biasanya Eca sok-sokan kenal sama orang asing. Ehh ini giliran kaya gini gak mau tanya-tanya." ucap Aleta sambil mengambil alih Eca dari pangkuan suaminya untuk di bawa ke kamar, sudah saatnya Eca tidur siang. Se marah-marahnya dirinya, tak mungkin dirinya terlalu marah bahkan murka kepada anaknya.
"Ouh ya, kalian berdua besok pagi pergi ke sawahnya pak Amat nanam padi yah. Dan karena pohon padi pak Amat yang untuk di tanam udah gak ada, kalian ambil dulu di belakang pesantren, kan ada tuh banyak," lanjut Aleta setelahnya berbalik melanjutkan jalannya untuk menuju kamar Eca. Eca hanya tersenyum senang karena besok dirinya bisa 'membantu' abang dan Babeh nya.
Sedangkan gus Bagus dan Ali hanya bisa mengangguk saja, toh sudah sering meraka seperti ini. Menggantikan kaca karena terkena bola, mengganti jambu karena di ambil dari pohonya tanpa menyisakan satupu, membersihkan halaman depan rumah tetangga dan sekarang menanam pohon padi di sawah Pak Amat yang orang tau sawah Pak Amat lebarnya bukan main. Dan itu semua mereka berdua lakukan karena ulah Eca, princes mereka.
***
"EMAK ECA MAU NIKAH,""Nikah-nikah mulu kamu Ca, inget sekolah aja belum kelar. Jawab pertanyaan dari abang kamu aja salah semua. Mikirnya udah nikah, mamah tau kamu nikah pengin pamer mesra-mesraanya aja gak mikirin yang lain. Kamu kalau nikah tuh harus mikirin besok makan apa, punya duit ada utang kaga, mau belisabun liat dulu beras ada kaga. Enak aja nikah dikata tuh enak, untung kalau dapetnya yang tajir, alim ama cakep lah kalau dapetnya lain,"
"Pokoknya Eca mau nikah, sama siapa aja yang penting nikah,"
👆
Di atas itu sebagian kecil dari dialog sequelnya Eca yah...pokoknya aku disini buat cerita itu yang kenghibur aja. Kasian kalian, hidup udah berat di tambah berat lagi baca cerita yang uhhhhh banget...yeh kan yeh kan😂Jangan lupa yah SECRET HUSBAND lagi open PO yang minat langsung chat adminya aja di nomor yang tertera di part sebelumnya yah🤗🤗
KAMU SEDANG MEMBACA
Aleta [Selesai]
Jugendliteratur17+ MAAF JIKA SEDIKIT MENGANDUNG ADEGAN DAN KATA-KATA KASAR. HENDAKNYA BACA SECRET HUSBAND TERLEBIH DAHULU AGAR LEBIH MENDALAMI ALUR CERITANYA. Banyak TYPO...di benerin kalau revisi... Aleta Abigail si bad gril di sekolah maupun di luar sekolah hoby...