Bismillahhirrahmannirrahim...
Sekarang Gus Bagus sedang fokus menyetir mobil dengan Aleta di sampingnya. Karena sudah tak tahu bagaimana lagi untuk membujuk Aleta. Gus Bagus menggunakan cara terakhir untyk membujuk Aleta, yaitu membawanya berjalan-jalan dan membiarkanya berbelanja atau apapun itu. Sampai akhirnya ia di maafkan itu yang difikirkan Gus Bagus.
"Sudah sampai, ayo turun." ucap Gus Bagus, mereka turun dari mobil. Pertama kali saat keluar dari mobil, Aleta melihat banyak sekali stand makanan berjejer. Yah Gus Bagus membawa Aleta ke festifal makanan. Dimana semua makanan khas Indonesia di situ ada.
"Wah..."kagum Aleta dengan barisan stand makanan yang berjejer rapih, seakan menunggu dirinya menghampiri.
"Ayo, kamu boleh beli apapun disini. Yang penting harus habis." ucap Gus Bagus, yang di balas anggukan Aleta. Tanpa sadar Aleta menggandeng tangan Gus Bagus, untuk mengitari semua stand makanan tersebut.
Mampir ke stand satu dan stand lainya, itu yang di lakukan Aleta. Gus Bagus hanya mengikuti dari belakang, sembari menikmati senyum istrinya yang sudah lama dirinya tak melihat.
Sekarang keduanya sudah duduk di salah satu meja khusus untuk menikmati makanan, sudah ada berbagai makanan yang terhidang di meja. Dengan duduk lesahan Gus Bagus menatap Aleta yang sedang khusuk dengan makanya. Ditambah dengan suasana danau yang memantulkan cahaya bulan yang sedang terang-terangnya. Membuat Gus Bagus merasa alam mendukung dirinya untuk meminta maaf.
"Mas aja kesini untuk meminta maaf sama kamu, mau kan Leta maafin mas. Mas salah, mas akui itu. Tolong maafkan mas, mas menyesal." ucap Gus Bagus dengan melirih di akhir kalimat.
Aleta yang memang sudah selesai makanan semua hidanganya, hanya terdiam mendengar maaf Gus Bagus. Lama terdiam, membuat Gus Bagus was-was di buatnya.
"Iya mas, Leta udah maafin mas kok. Maafin Leta juga yah, udah mendiami mas." ucap Aleta, sembari mencumi tangan Gus Bagus tulus. Gus Bagus mengangguk dengan tersenyum.
***
"Kulkas kita penuh mas, lemari juga. Kan kemaren baru belanja bulanan, ini mau di taroh mana?" tanya Aleta sembari menggerutu, pasalnya makanan-makanan yang di bawa Gus Bagus. Atau yang lebih tepatnya yang di beli Aji dkk, sudah muat lagi di kulkas maupun lemarin penyimpanan.
Makanan yang semunya di dominasi dengan manis dan gurih itu sekarang berserakkan di meja makan. Membuat Aleta gerah melihatnya.
"Tinggal kamu panggil temen-temen kamu itu, suruh mereka habiskan semuanya." ucap Gus Bagus yang di angguki Aleta.
Aleta meminta salah satu abdi ndalem yang ada di rumahnya untuk memanggil Aji dkk, sementara dirinya menyiapkan semua makanan di meja makan.
Biar saja Aji dkk dengan modusnya membeli banyak cemilan, mereka harus menghabiskan semuanya. Mau sampai mugok sekalia, Aleta tidak perduli.
***
"Nyarah, gue gak kuat sumpah." kelakar Diki dengan menyenderkan tubuhnya di sofa, sedangkan yang lainya sudah tepar di lantai.
Bagaimana tidak tepar, jika di suruh untuk menghabiskan coklat yang lama kelamaan jika di makan buat bergidik. Dan harus menghabiskan keripik, yang kelamaan dimakan membuat gigi sakit. Tidak akan lagi-lagi mereka memanfaatkan kondisi sahabatnya yang sedang bertengkar, hanya untuk mendapatkan makanan gratis.
***
Hola guys, 2 chapter yah aku up, harusnya panjang tapi karena aku lagi melakukan ujian praktek terus.Jangan bosan-bosan untuk pantengin terus update an nya yah😆...
Jangan lupa untuk comen dan vote di dua chapter ini yah...karena mungkin sebentar lagi bubuk-buk cabai akan aku taburkan ke dalam cerita ini😆
JANGAN LUPA VOTE DAN COMEN...

KAMU SEDANG MEMBACA
Aleta [Selesai]
Teen Fiction17+ MAAF JIKA SEDIKIT MENGANDUNG ADEGAN DAN KATA-KATA KASAR. HENDAKNYA BACA SECRET HUSBAND TERLEBIH DAHULU AGAR LEBIH MENDALAMI ALUR CERITANYA. Banyak TYPO...di benerin kalau revisi... Aleta Abigail si bad gril di sekolah maupun di luar sekolah hoby...