17+ MAAF JIKA SEDIKIT MENGANDUNG ADEGAN DAN KATA-KATA KASAR.
HENDAKNYA BACA SECRET HUSBAND TERLEBIH DAHULU AGAR LEBIH MENDALAMI ALUR CERITANYA.
Banyak TYPO...di benerin kalau revisi...
Aleta Abigail si bad gril di sekolah maupun di luar sekolah hoby...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kalian gak tau situasi yah, masih aja buat perkara. Lihat, ini tuh lagi rame lagi ada acara. Jangan sampai buat kalian malu, udah tau Leta kalau udah ngoceh sering keblabas. Mau Leta buat malu kalian berdua,"
"Kamu Rina, udah tau mas Bagus udah punya istri masih promotin yang lain gak sekalian kamu obral aja he. Mau suami mu ntar di kasih promotan gitu, yah kalau gak nyantol sih sukur kalau nyantol...ckckck. Terus itu temen kamu tuh bilangin yah, jangan kek gitu sok malu-malu tapi mau di depan suami orang. Gak malu tuh mau mempet suami orang, ingat sekarang jamanya santet online jangan sampai tuh santet nyampe ke temen mu." oceh Aleta panjang lebar, membuat Rina dan juga Alya mati kutu di tempat. Memang ocehan Aleta terdengar seperti candaan, tapi itu berhasil membuat keduanya mati kutu. Umi Ais yang memang sedari tadi berdiri tak jauh di meja Aleta dan gus Bagus terkekeh geli. Menantunya memang paling klop, tidak salah dirinya dulu kekeh menikahkan keduanya.
"Ini minumnya, mas sekalian bawa dua gelas biar gak bolak balik kesana." ucap gus Bagus menaruh dua gelas besar es teh yang di pesan Aleta, lalu duduk di samping Aleta yang langsung duduk disamping Aleta.
"Leta, Rina sama temanya mana perasaan tadi disini?" tanya gus Bagus baru mengingat tadi ada Rina dan temanya.
"Tadi pergi, keknya mau cari jodoh." ucap Aleta enteng yang hanya diangguki gus Bagus.
"Yaudah selesai kamu makan, kita samperin tamu-tamu nya. Gak enak kalau gak di sapa, kita dari tadi disini duduk." ucap gus Bagus yang diangguki Aleta.
"Iya, sambil nunggu ayah sama bunda yang sebentar lagi sampai kesini," ucap Aleta yang diangguki gus Bagus.
"Hai Leta, aduh makan mulu sih." ucap Aji, sambil menatap Aleta yang hanya menatap dirinya sekilas.
"Ya makan lah Ji, orang Leta sekarang udah bawa anak kemana-mana ini nih." ucap Aleta sambil menunjuk perutnya yang sudah besar itu, ayolah perutnya sudah bagaikan buah semangka yang sudah siap di belah.
"Gak berat tuh perut Let, besar banget gitu?" tanya Banu menatap ngeri perut Aleta yang besar setelah dirinya duduk di depan Aleta dan gus Bagus, tentu Bagus dkk haru mengambil kursi di meja lain agar muat untuk mereka.
"Encok pasti tuh," saut Diki sambil mencomot bolu di depanya.
"Tuh tau, bayangin aja nih gak usah nyobain tapi karena kalian gak bisa hamil wadaw," kejut Aleta saat gus Bagus melempar kulit kacang kearah jidat mulusnya dan Banu dkk yang menatap dirinya datar.
"Hehehe iya-iya maaf, liat nih badan Leta yang kecil gini walau udah agak gedean gegara makan terus masih kalah sama perut Leta yang besar ini. Bayangin gimana capek dan encoknya nih pinggan kalau lagi jalan, duduk aja kadang-kadang encok." ucap Leta dengan ekspresi yang dibuat semenyedihkan mungkin kenatap suami dan teman-temanya.
"Dah lah, besok gue kalau udah ada bini nib mau langsung buat tiga anak aja biar bini gue gak hamil terus-teruan. Kasian gue liatnya entar." ucap Ersan sambil memabayangkan masadepanya yang entah sekarang sedang ada dimana.
"Itu sih namanya keenakan, buat sekali langsung jadi tiga. Gak tau yah seberapa beratnya orang hamil. Lagian juga jomblo, udah bahas anak aja." sewot Aleta menatap Ersan sengit, yang diakhiri tawa yang lainnya.
"Udah Leta, kita sambut tamu dulu. Ayah sama bunda udah ada di depan katanya." ucap gus Bagus sambil memperlihatkan chat dirinya dengan ayah Rizki.
"Ouh yaudah kuy kedepan, kalian disini aja habisih tuh makanan." ucap Aleta yang diangguki patuh oleh Banu dkk, siapa yang tidak mau disuruh untuk menghabisnkan makana yang menggirukan ini mana gratis pula.
Gus Bagus dan juga Aleta beranjak kedepan untuk menemui ayah dan bundanya, sesekalia mereka menyapa para tamu.
"Ayah, bunda." panggil Aleta saat melihat kedua orang tuanya sedang berbincang-bincang dengan umi dan abinya nya.
"Ouhh putri ayah sama bunda, kangan tau sama putri yang nakal ini udah gak ada yang buat ulah lagi." ucap Riki sambil memeluk Aleta.
"Ih ayah mah gitu, lama gak ketemu sekali ketemu masa gitu bicaranya gak kaya di novel-novel." gerutu Aleta sambil menggeplak lengan Rizki.
"Ayah mu emang gitu Leta, maklumin aja. Padahal sih kalau dirumah ayahmu sering uring-urungan kanget sama kamu." ucap bunda Maria sambil memeluk Aleta.
"Bener bund, wahh gengsi ayah gak turun-turun masih tinggi aja." ucap Aleta yang di akhiri tawanya dan juga Maria tak lupa kekehan yang lainya.
"Ck kalian ini yah selalu ayah yang di bully udalah, ouh ya gimana kabar kamu Bagus gak depresikan karena tinggal seatap sama Aleta?" tanya Rizki kepada gus Bagus.
"Alhamdulillah baik ayah, gak depresi cuman sedikit pening aja." ucap gus Bagus yang mendapatkan tawa menghek Rizki kearah Aleta.
"Ushh mas Bagus, awas aja nanti." gerutu Aleta. "Udah, sekarang kita masuk ke dalam acaranya mau dimulai. Grub hadroh juga sudah siap, kakek Omar juga sudah menunggu di dalam." lerai abi Aji yang diangguki semuanya, merekapun masuk ke dalam untuk memulai acaranya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
*** Guys detik-detik konflik gus Bagus dan Aleta mulai nih...sad atau ending kalian tebak aja yah...
Ouh yah jangan lupa baca ceritaku yang lain yah.
Yang belum baca Secret Husband cepet-cepet baca okay...
Yang belum baca Nikah Kilah cepet-cepet baca okay...