Bismillahhirrahmannirrahim...
"Gak, pokoknya gak ya gak."
"Plisss sekali aja yah, ntar mas belikan apapun yang kamu mau." ucap Gus Bagus dengan memelas.
"Mau di belikan bakso segede sejumbo kek bola juga aku gak mau, kenapa sih mas maksa ishh." geram Aleta yang sedari tadi sudah gemas dengan tingkah suaminya itu.
"Yaudah iya mas ngalah, jangan dibawa setres gitu. Inget lagi hamil." ucap Gus Bagus sambil beranjak menuju kamar mandi.
"Yang buat setres itu mas, ngapain coba mohon-mohon gitu minta ijin buat kasih perempuan lain tinggal di rumah. Mau gak setres gimana coba, istri lagi hamil suami mau ajak perempuan lain tinggal serumah." cerosos Aleta sambil membenarkan seprei yang sedikit berantakkan lalu beranjak menuju dapur untuk ber eksperimen.
"Gak papa, tugas suami memang kaya gini gus. Cari nafkah, dimanja istri dan dengerin omelan istri."gerutu Gus Bagus sambil beranjak menuju dapur saat merasa perutnya sudah harus di isi.
"Ngapain lagi?" tanya Aleta seperti omelan ke pada gus Bagus yang baru saja masuk ke dalam dapur.
"Jangan galak-galak kenapa, mas laper ini mau makan." ucap gus Bagus sambil membuka tudung saji yang didalamnya berisi makanan yang dibuat oleh Aleta.
"Makanya jangan pancing emosi terus, mau jadi istri kalem sehari aja kok ya gak bisa." gerutu Aleta sambil mengambilkan makanan untuk suaminya.
"Iya-iya, mas minta maaf. Gak lagi-lagi, udah sekarang kamu duduk terus makan. Mas ambilkan yah." ucap gus Bagus yang di turuti Aleta yang memang sedang mengalami kenaikan nafsu makan, bila ada orang yang mengajaknya makan tanpa pikir panjang pasti Aleta terima.
Gus Bagus selesai makan terlebih dahulu, beranjak membawa piring kotornya ke westafel dan mencucinya. Selesai menaroh piring yang sudah bersih di rak, gus Bagus mengambil satu gelas beasar dan mengisinya dengan susu bubuk. Gus Bagus dengan telaten membuatkan susu ibu hamil untuk Aleta, se cuek-cueknya durinya sebagai suami, tak mungkin gus Bagus mengabaikan kesehatan istri dan calon anaknya.
"Ini susunya diminum setelah selesai makan harus habis okay, mas ke kamar dulu yah mau ambil kopiah." ucap gus Bagus yang diangguki Aleta yang sedang menggigit sepotong ayam goreng sambil menatap kearah gus Bagus dengan mata besarnya itu.
Tok tok tok
"Siapa sih ganggu aja, tau lagi hikmatnya makan kok ya ganggu aja." gerutu Aleta tanpa beranjak dari duduknya.
Tok tok tok
"Yaampun sabar kenapa, gak tau ini sambel enak banget buat dimakan bareng ayam goreng." gerutu Aleta sambil mengunyah makananya, setelahnya beranjak menuju wastafel untuk mencuci tanganya lalu melangkah menuju pintu depan yang sudah di gedor bak kesetanan.
"Ya sebentar, gak usah gedor lagi. Aduh kalau pintunya rusak, uang lagi ini." ucap Aleta di akhiri gerutuan.
Ceklek
"Ya ada ap...kamu."
Bocoran next chapter...next update kalau lagi lenggang yah...😄
"Dasar kucing garong, liat makanan enak langsung mau rebut. Makanya mbak, kalau mau rebut-rebut dateng ke pakarnya. Jangan kata Aleta nikah muda jadi gak tau peradaban per rumah tanggan jaman sekarang yah." Ucap Aleta dengan nada antusias sambil merangkul lengan gus Bagus, lebih tepatnya meremas lengan gus Bagus gemas dengan menatap orang didepanya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aleta [Selesai]
Teen Fiction17+ MAAF JIKA SEDIKIT MENGANDUNG ADEGAN DAN KATA-KATA KASAR. HENDAKNYA BACA SECRET HUSBAND TERLEBIH DAHULU AGAR LEBIH MENDALAMI ALUR CERITANYA. Banyak TYPO...di benerin kalau revisi... Aleta Abigail si bad gril di sekolah maupun di luar sekolah hoby...