14

11.7K 571 13
                                    

Bismillahhirrahmannirrahim...

Huek

Huek

"Aduh mas gak papa kan masih baik-baik aja"ucap Aleta dengan memijat tengkuk gus Bagus yang sedang berjongkok di pinggir jalan.

Ya saat di jalan tadi gus Bagus memaksa turun dan langsung muntah-muntah karena mabok kendaraan. Bagaimana gak mabok orang yang ngendarain itu Aleta macam kesetanan sampe kelopak mata gus Bagus gak bisa melek terkena angin.

Akhirnya setelah melewati perdebatan yang tentu di menangkan oleh Aleta, membuat gus Bagus berakhir dengan menjadi penumpang dan Aleta yang mengendarai motor. Tapi karena jiwa-jiwa pembalap Aleta selalu keluar di setiap menaiki motor, akhirnya motor melaju dengan kecepatan yang membuat kelopak mata tidak bisa terbuka.

"Huff, sudah mas saja yang bawa motor nya"ucap gus Bagus setelah reda dengan mualnya dan duduk selonjor di atas rerumputan.

"Iya deh mas aja, gak lagi ngeboncengin mas takut aku jadi janda muda"ucap Aleta yang memang asal ceplas ceplos yang hanya di balas gelengan gus Bagus yang sudah tidak ingin berkomentar lagi karena masih merasa lemas.

Setelah beberapa saat gus Bagus berdiri lalu menjalankan motornya dengan Aleta yang kalem membonceng di belakang.

"Kamu mau kemana"tanya gus Bagus kepada Aleta dengan pandangan fokus ke depan.

"Kemana aja mas, kan aku belum tahu desa ini"ucap Aleta yang di angguki gus Bagus.

Di bawanya Aleta dengan menggunakan motor berkecepatan sedang mengelilingi desa, melewati sungai, melewati sawah, semuanya menjadi hal-hal baru yang Aleta lihat karena sedari kecil tinggal di kota dan hanya melihat gedung-gedung tinggi.

Beberapa saat motor yang di bawa gus Bagus berhenti di sebuah sungai yang cukup sepi, Aleta dan gus Bagus turun dari motor dan melangkah menuju sungai yang jernih dengan bebatuan besar menghiasinya.

"Wehh kaya di tv-tv ini yah"ucap Aleta sambil melihat-lihat sekeliling.

"Iya, ini sungai sering di gunakan orang sini untuk mencuci, mandi dan lainya di lakukan di sungai ini"ucap gus Bagus yang di angguki Aleta.

"Tapi sepi yah" ucap Aleta membuat gus Bagus mendengus bagaimana tidak sepi orang ini matahari masih panas-panasnya.

Aleta berjalan-jalan di hilir sungai tanpa sengaja melihat ikan yang berenang dengan bebas.

"Mas ada ikan"ucap Aleta sambil menunjuk ke arah ikan yang seudah berenang entah kemana membuat Aleta cemberut dengan gus Bagus yang terkekeh.

"Mancing yuh mas, lumayan kalau dapet bisa buat bakaran"ucap Aleta membuat gus Bagus yang duduk di bebatuan menatap Aleta.

"Mana pancingnya gak ada, kalau mau bakaran tinggal beli aja" ucap gus Bagus membuat Aleta menatap sengit ke arah gus Bagus.

"Bedahlah mas, ikan yang nangkap sendiri sama beli"ucap Aleta sambil menghampiri suaminya itu.

"Ya sudah kapan-kapan kalau inget kita kesini lagi pancing ikan"ucap gus Bagus yang diangguki Aleta.

Aleta hanya mengangguk karena memang begitu, hanya kalau mengingat karena Aleta itu pelupa. Pernah suatu hari Aleta pulang ke rumah dan kunci motornya di letakkan di depan tv, karena masalah pelupanya itu rumah sudah jadi kapal pecah hanya karena benda kecil yang tak lain kunci motornya dan berakhir dengan mendengarkan ceramah bundanya dan berberes kekacauan yang dibuat Aleta.

Tidak itu saja, pada saat pelajaran Aleta sampai cari-cari penghapus karena ada jawaban yang salah, dicari sampai semua anak di kelas di tuduh Aleta ehh ternya penghapus itu ada di tangan Aleta sendiri, entahlah kenapa Aleta seperti itu.




















***

Maaf yah kalau typo bertebaran karena aku males koreksi lagi😆









JANGAN LUPA COMEN VOTE DAN SHARE  YAH...😆

Aleta [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang