24

8.3K 441 8
                                    

Bismillahhirrahmannirrahim...

BRUM BRUM BRUM

Suara sahutan knalpot motor terdengar didepan pekarangan Aleta, dilihat sekilas beberapa motor sudah terpakir rapih dengan pengendara yang sudah turun dari motornya. Salah stu dari mereka berjalan menuju pintu dan menekan bel berulang kali seolah sudah tidak sabar menunggu tuan rumah untuk keluar dan menyambutnya.

TING NONG TING NONG

"ALETA YUHUU BUKAIN NIH PINTU, TEMENMU YANG TAMPVAN INI DATANG UNTUK BERTAMU"ucap seorang laki-laki yang sekarang  menggedor pintu rumah Aleta.

"MAS KALAU BERTAMU JANGAN TERIAK-TERIAK GAK TAHU APA INI MASIH PAGI"ucap salah satu tetanga yang tepat disamping rumah Aleta Bu Riri namanya.

"Eh neng maaf atuh abang gak sengaja, neng cakep amata mau ken..."

"Berani kamu godain istri saya"ucap Pak Rohis bertubuh besar dan sedikit menyeramkan.

"Duh pawangnya ngeri...ampun dah pak cuman bicara aja"ucap laki-laki tersebut lalu menghelai nafas lega saat Pak Rohis masuk bersama istrinya itu.

"Mana sih yang punya rumah, dari tadi dipanggil kok yah gak keluar juga"ucap salah satu temanya lagi yang sekarang sedang duduk diteras rumah Aleta.

"He'em mentang-mentang udah punya suami tidurnya jadi lelap ada yang hangatin sih"ucap laki-laki yang duduk diatas motornya dengan pikiran menerawang yang langsung dilempar kerikil oleh temanya.

TAK

"Aduhh jidad gue"ucapnya sambil mengusap jidadnya.

CEKLEK

"Duh siapa sih pagi-pagi udah bertamu, gak tahu yah gang...eh kalian"ucap Aleta saat sudah membuka pintu rumahnya melihat orang yang ada depanya yang sangat dirinya kenal. Orang-orang yang selalu ada untuk dirinya saat senang ataupun susah, yang sering dirinya palak hanya untuk membeli snack padahal dirinya punya uang yang cukup. Yah orang didepanya adalah Banu, Ersan, Diki dan Aji teman-teman Aleta saat disekolah dulu.

"Huhuhu Aleta gue kangen banget sama lu"ucap Aja menghampiri Aleta dengan merentangkan tanganya akan memeluk Aleta, tapi itu kandas saat ada seseorang yang berdiri didepan Aleta.

"Jangan berani anda  menyantuh istri saya"ucap gus Bagus tenang tapi sarat akan peringatan.

"Eh buset galak amat nih orang...siapa  Let?"tanya Aji setelah mundur dua langkah.

"Ouh ini laki gue, udah ah masuk dulu jangan diluar pegel nih lama-lama"ucap  Aleta sambil melangkah masuk kerumahnya sambil menggandengan tangan gus Bagus, dan tanpa dipersilahkan masuk Diki dkk memasuki rumah Aleta dengan santainya duduk disofa besar diruang tamu tersebut.

"Kalian tuh kebiasaan, belum juga dipersilahkan udah main duduk aja"omel Aleta dengan alis sedikit menukik.

"Elah nunggu lu ngomong gitu dah kesemutan kita berdir terus...ujung-ujungnya juga disuruh duduk juga kan"ucal Ersan sambil menyederkan tubuhnya disenderan sofa, bermotoran sehari pundak rasanya seperti ingin patah.

"Iya deh iya, ouh yah kalian belum kenalan sama laki gue ini. Mas kenalin mereka teman seperjuangan aku dulu sebelum aku masuk pesantren, itu yang sebelah kanan sendiri namanya Aji sebelah Aji itu namya Diki yang itu namanya Ersan lah yang terakhir namanga Banu"ujar Aleta memperkenalkan teman-temanya kepada gus Bagus.

"Salam kenal kita-kita temen seperjuangan Aleta lu pasti suaminga Aleta kan?"tanya Banu yang lainya jangan ditanya mereka sedang berusaha menghabiskan makanan yang sudah tersaji dimeja depan mereka tak diperdulikan pemilik rumah yang belum mempersilahkanya.

"Ya saya suami Aleya nama saya Bagus"ucap gus Bagus sambil menganggukan kepalanya.

"Ouh ya kalian ngapain kemari, gak mungkinkan kemari cuman mau bertamu aja pasti ada yang lain?"tanya Aleta yang sudah mengerti watak dari keempat temanya itu yang mana mau merepotkan diri sendiri untuk datang bertemu denganya jauh loh ini.

Nah kan bener dugaan Aleta, setelah Aleta mengatakan itu Diki dkk hanya cengengesan tidak jelas sambil saling menyikut.

"Kalian ada perlu datang kemari"tanya gus Bagus saat melihat tingkah keempat teman istrinya itu.

"Elah bang ini minum belum disanding masa udah ditanya gitu aja..."ucap  Diki yang memang sekarang dirinya terasa serat setelah makan roti kering ditoples yang ada dimeja, dan tidak ada minum yang dihidangkan dasar Aleta yang tidak peka itu.

"Eh iya lupa ntar gue siapin minum buat lu pada, mau minum apa?"tanya Aleta melihat mereka berempat satu persatu.

"Gak usah neko-neko lah air dingin yang warnanya merah atau hijau aja udah cukup"ucap Aji yang dianggi lainya.

"Gak usah neko-neko katanya"gerutu Aleta lalu melangkah kedapur utuk membuat minum yang dibantu oleh  gus Bagus, mana mungkin dirinya membiarkan istrinya membawa beban berat sendiri jika dirinya bisa membantu kenapa tidak.

Setelah minuman dihidangkan langsung diteguk habis oleh Diki dkk mungkin karena serat atau kehausan untung saja Aleta membawa satu teko.

"Nah sekarang jelasin kalian selain mau bertamu mau  apa lagi?"tanya Aleta yang sudah duduk bersama gus Bagus.

"Gini nih Let, kita kesini itu mau numpang tinggal disini"ucap Banu yang diangguki serempak.

"Ha..."





***

HOLA  GUYS UP LAGI NIH...JANGAN LUPA RAMAIKAN YAH...




JANGAN LUPA VOTE DAN COMEN...




Aleta [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang