41

6.3K 337 26
                                    


Bismillahhirrahmannirrahim...

"Kamu keberatan kalau Rina tinggal serah dengan kita?" tanya gus Bagus, menatap Aleta yang sedang meletakan pakaian yang sudah di limpatnya ke dalam lemari

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kamu keberatan kalau Rina tinggal serah dengan kita?" tanya gus Bagus, menatap Aleta yang sedang meletakan pakaian yang sudah di limpatnya ke dalam lemari.

"Keberatan? Mas lihat sendiri gimana sikap Leta saat Rina ke sini." ucap Aleta, melangkah menuju meja riasnya dan memulai ritual malamnya.

"Kenapa kamu gak suka, Rina kan adik ku juga." ucap Gus Bagus yang masih menantap gerak-gerik Aleta.

"Terserah mas mau melakukan apapun, mau ngajak semua orang tinggal di rumah juga gak papa. Yang penting mas gak melanggar perjanjian kita, ingat apa yang mas janjikan ke Leta setelah akad dulu." Ucap Aleta beberbalik menatap gus Bagus dengan serius.

"Mas ingat janji mas, insyaallah mas gak akan melanggar janji mas itu." Ucap gus Bagus sunguh-sungguh.

"Sekalinya mas melanggar, entah alesan apapun itu. Maka siap-siap aja Leta bakal pergi bersama anak Leta ini, pergi dari kehidupan mas untuk selamanya. Leta benci sangat-sangat benci dengan penghianatan." ucap Aleta, bukanya mengancam memang itu perjanjian Aleta dari awal.

FLASHBACK ON

Hening, hanya satu kata yang menggambarkan ruangan tersebut. Terdapat dua insan yang baru saja selesai melakukan sesi foto pernikahan mereka. Pernikahan sederhan yang hanya akad dan sukuran sederhana. Pernikahan yang bahkan kedua insan tersebut belum tau tentang pasanganya.

"Aleta." Panggil gus Bagus setelah sekian lama hening. Yang memang di sengaja oleh uminya untuk mereka bisa mengenal satu sama lain.

"Ya," saut Aleta sedikit terkejut dengan panggilan gus Bagus. Pasalnya dirinya sedang menghayal tidak jelas.

"Sekarang kamu adalah istri saya, semua kebutuhan kamu entah lahir maupun batin insyaallah saya yang mencukupinya. Saya ingin pernikahan kita seperti pernikahan lainya, kita bisa mengenal satu sama lain seiring berjalanya waktu." ucap gus Bagus menatap Aleta yang sedang memproses ucapanya.

"Ouh okay, tapi Leta juga punya perjanjian dalam pernikahan ini." ucap Aleta yang membuat gus Bagus menatap Aleta dengan alis sedikit berkerut.

"Perjanjian?"

"Yah perhanjian, Leta benci penghianat. Jadi kalau mas Bagus berkhianat dalam pernikahan ini, Leta minta mas Bagus lepaskan Leta dan jangan halangi Leta pergi. Semu bentuk penghianatan dalam bentuk apapun Leta gak mentolelir. Leta akan pergi dan mas gak akan menghalangi. Jika nanti kita mempunyai anak, Leta akan pergi dengan anak Leta. Karena Leta gak mau anak Leta dirawat oleh orang lain. Mas setuju?" jelas Aleta yabg di akhiri tanya. Gus Bagus mengangguk saat berhasil mencerna perkataan Aleta yang kelawat cepat tersebut.

"Jika itu mau kamu dan membuta mu nyaman, saya setuju. Saya berusaha tidak melakukan hal yang membuat kamu merasa di khianati." tegas gus Bagus yang di angguki Aleta.

FLASHBACK OFF

"Mas ingat, mas ber janji akan selalu menaja perasaan mu untuk mas. Mas tidak akan berkhianat  dalamhubungan kita." ucap gus Bagus bersungguh-sungguh yang hanya di balas deheman Aleta.

"Semoga saja mas" lirih Aleta menatap gus Bagus yang sudah membaringkan tubuhnya di ranjang.

***

Pagi hari yang cerah tidak secerah muka Aleta yang paginya sudah di ganggu oleh biang rusuh, siapa lagi kalau bukan Rina.

Dok dok dok

"Kak Bagus, udah bangun belum. Temenin Rina jalan pagi." teriak Rina di depan kamar Aleta dan gus Bagus.

Ceklek

"Apaan sih, tau masih pagi gak ingat waktu aja. Gak, mas Bagus gak bisa nemenin kamu jalan pagi."  ucap Aleta setelah membuka pintu kamarnya. Tak taukah Rina, jika dirinya dan gus Bagus sedang bersiap menuju rumah sakit untuk chek up kandunganya yang sudah memasuki hari tua ini.

"Ap..."

"Kenapa ribut-ribut du depan pintu?" tanya gus Bagus menatap Rina dan Aleta bergantian.

"Kak, jalan pagi yuh. Rina kan belum tau daerah sekitar rumah kakak." ucap Rina semangat menantap gus Bagus.

"Kakak gak bisa Rina, sekarang kakak mau pergi sama Aleta mau chek up. Kamu jalan sendiri dulu atau mau kakak panggil abdi ndalem buat nemenin." tawar gus Bagus membuat Aleta tersenyum dengan lebar menantap wajah kesal Rina yang berusaha di tutupi.

"Yaudah deh, kapan-kapan aja." ucap Rina dengan lesu.

"Yaudah ya, kakak pergi dulu. Tolong jaga rumah ya Rina." ucap gus Bagus yang diangguki Rina dengan engan.

"Ada gunanya juga kamu disini, bisa jadi penjaga rumah kalau kita gak ada hahaha." tawa Aleta setelah mengucapkan kata-kata yang sedari tadi ingin sekali ia ucapkan. Setelahnya Aleta langsung pergi setelah mendapatkan tatapan penuh peringatan dari gus Bagus, meninggalkan Rina yang menggrutu kesal menatap kepergian keduanya.

***

Aduh guys, setelah lama  gak up aku lupa jalan ceritanya😂 jadi yah seingatnya aja  yah...

Mau up jam berapa lagi ini...?

Kuylah reques up berapa kali sehari...tapi jng banyak" karena  aku mendadak ngetiknya😂

tapi jng banyak" karena  aku mendadak ngetiknya😂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.








Aleta [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang