17

10.2K 530 11
                                    

Bismillahhirrahmannirrahim...




Setelah selesai dengan segala tentang penampilan dan lainya Aleta dan gus Bagus bergegas pergi menggunakan mobil, sedikit ada keributan dengan Aleta tetapi dengan mantra handalnya gus Bagus memenangkannya dan berakhir menggunakan mobil cukup troma menggunakan motor dengan istrinya itu.

Selang beberapa menit akhirnya mobil yang di kendarai gus Bagus sampai di sebuah alun-alun kota yang dimana sangan ramai oleh para pedagang dan muda mudi yang sedang berkencan.

Menghabiskan waktu hampir dua jam di situ sedikit membuat gus Bagus menghembuskan nafas sabar bagaimana tidak, sedari tadi turun dari mobil Aleta terus menggerutu karena banyak perempuan yang melihat kagum gus Bagus menyesal dirinya mendandani suaminya sekeren itu kalau tau begini pasti Aleta biarkan saja memakai sarung dan kaos biasa tadi.

"Lihat tuh mas mata mereka rasanya tuh pengin ku colok sama garpu ini nih"entah itu kalimat yang enyah keberapa kalinya gus Abaan dengan dari Aleta, yah sekarang mereka sedang ada di sebuah warung bakso yang ada di alun-alun tersebut.

Dan memang benar tepat di belakang gus Bagus duduk terdapat sekumpulan anak remaja yang munkin masih di bawah Aleta terus-terusan menatap gus Abaan kagum dan dengan posisi Aleta yang duduk di depan gus Bagus membuat dirinya selalu melihat kearah sekumpulan anak remaja tersebut.

"Udah yukh kalau kamu gak nyaman mending kita pindah aja"ucap gus Bagus yang langsung di angguki Aleta yang lama kelamaan merasa gerah ingin mengajak ribut para cabe merah tersebut.

"Iya tapi nanti nanggung baksonya tinggal satu"ucap Aleta setelahnya memaksukan bakso tersebut kedalam mulutnya membuat pipinya menjadi semakin mengembung.

"Pelan-pelan aja makanya"ucap gus Bagus pasalnya ini sudah mangkok kedua yang Aleta pesan semuanya ludas habis bulatan daging tersebut masuk ke perut Aleta di tambah lagi bakso milik gus Bagus yang tadi tidak habis dimakan pun turut dimakan Aleta.

Setelahnya membayar semuanya, Aleta dan gus Bagus memutuskan duduk sebenyar untuk menenangkan perut yang sudah sangat penuh menurut gus Bagus tetapi tidak menurut Aleta yang sekarang sudah menghampiri tukang cilok meninggalkan gus Bagus yang sedang duduk di salah satu kursi di situ.

"Mang cilok pesen ciloknya yah lima ribu aja yang pedes banget"ucap Aleta dengan semangat yang mengebu setelh melihat kepulan asap di sekitar makanan bulat kenyal itu.

"Siap neng"

Tak lama cilok pun sudah selesai di racik lalu Aleta membayar dengan uang gus Bagus tepatnya sih mengambil uang di dompet gus Bagus yang mana sekarang dompet gus Bagus ada di gengaman Aleta.

"Mau"tawar Aleta sambil mengunyah ciloknya kepada gus Bagus.

"Gak kamu habiskan aja mumpung lagi disini beli apapun sepuasmu, uang tinggal kamu ambil di dompet"ucap gus Bagus yang diangguki Aleta lalu memasukan ciloknya lagi.

"Tenang aja sebelum mas tawarin gitu dompet mas udah aku kalaim jadi milik aku juga, kan katanya uang suami hak milik istri"ucap Aleta tanpa beban sambil mulut tetap mengunya dengan sambal yang belepot di sekitar bibirnya maupun tanganya membuat gus Bagus geleng-geleng kepala lalu membersihkanya dengan tisu yang ada di tas Aleta, sejenak Aleta terpaku tapi setelah netranya tak sengaja melihat para cabe merah yang sedang kepanasan itu membuat Aleta bermanja ria kepada gus Bagus toh suaminya juga.

Setelah selesai mencicipi segala makanan berbentuk bulat yang sangat di sukai Aleta entah itu mencicipi atau memakan semuanya tapi menurut Aleta itu hanya sekedar menyicip, Aleta dan gus Bagus sekaramg berada di mobil untuk berkeliling sebenyar lalu di lanjutkan pulang.

Entahlah malam ini sungguh malam yang menyenangkan bagi kedunya, tanpa takut terhadap apapun mereka bisa berdekatan, berpegangan, bahkan saling bercanda ria tanpa beban.






***

Hola guys author nongol lagi nih...

Mass kalau banyak typo maklumin aja lah... 😆



JANGAN LUPA VOTE DAN COMEN YAH...

Aleta [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang