47

6.5K 389 39
                                    

Bismillahhirrahmannirrahim...

Bismillahhirrahmannirrahim

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






"Kenapa?" tanya gus Bagus setelah duduk di depan Aleta.

"Ini, pesan dari siapa mas?" tanya Aleta sambil melihatkan pesan yang ada di ponselnya gus Bagus.

"Kamu buka hanphone mas," ucap gus Bagus, melihat handphoneya di tangan Aleta.

"Kenapa sih mas, cuman buka handphone aja sampai segitunya. Apa jangan-jangan ada debu-debu yah di dalam nya?" tanya Aleta dengan curiga sambil menatap gus Bagus mengitimindasi.

"Debu-debu apanya, gak apa-apa kamu main handphone saya yang penting jangan sampai ada yang ke hapus kaya dulu lagi. Kamu kan yang hapus data-data santri yang ada di handphone mas," ucap gus Bagus yang lebih ke penyataan yang membuat Aleta meringis ngeri mengingat saat gus Bagus marah keoada dirunya dan kelimpungan meminta data-data santri lagi ke pengurus pesantren.

"Yah itu sih gak sengaja mas, aduhh udah deh jawab aja yang ini. Ini apa yang ditawarin jangan-jangan mas mau di jodohin lagi sama guru-guru mas yang Leta gak tahu siapa," ucap Aleta yang membuat gus Bagus terkejut.

"Kok...tau sih,"

"Eh beneran, siapa yang mau jodoh-jodoh in mas bilang ke Leta. Enak aja, laki orang mau di nikahin ke ciwi-ciwian lagi. Mas juga, kenapa gak nolak mau jadi kadal he...gak ingat udah punya bontot satu tuh lagi tidur," cerocor Aleta dengan menunjuk putranya yang masih terlelap tanpa terganggu dengan siara ibunya, mungkin sudah terbiasa dari lahir jadi sudah kebal.

"Eh bukan begitu Leta, mas bingung gimana cara nolaknya. Itu guru mas waktu mondok dulu, pas kemaren mas ke pondoknya acara tausiyah ity tiba-tiba aja guru mas mau jodohin anaknya gitu. Saat mau nolak eh abi telfon kamu lahiran, yaudah mas pamit pergi ke rumah sakit." jelas gus Bagus se jujur-jujur nya.

"Tolak tinggal tolak mas, gak usah mikir segala ngapain nyembunyiin dari Leta. Tenang mas, Leta gak akan cemburu sama kek ginian, gak akan kaya di flm-flm ma novel-novel." ucap Aleta sambil menepuk dadanya bangga, jangan mengharapkan Aleta untuk cemburu atau menangis karena sakit hati. Susah untuk membuat Aleta cemburu, apa lagi dengan masalah yang kebanyakan muncu di flm-flm. Sudah cukup kenyang Aleta dengan rasa sakit hati, marah dan, sedih saat menonton flm yang berakhir memaraih televisinya yang tidak salah apapun.

"Besok mereka juga akan mampir ke pesantren," ucap gus Bagus tiba-tiba saat Aleta sedang mengambil popok dengan gus Bagus yang sedang menceboki putranya yang mengompol. Gini-gini gus Bagus pandai untuk mengurus bayi.

"What, besok," ucap Aleta sedikit kaget yang diangguki gus Bagus.

"Dan semoga saja mereka lupa sama perjodohannya," harap gus Bagus yang malah diberi tatapan protes Aleta.

"Gak bisalah, gak seru dong kalau mereka lupa. Udah gak sabar mau adu-adu mulut nih. Mas mau bibir Lera kram karena lama gak adu mulut." ucap Aleta yang langsung di beri usapa kasar di wajahnyanya oleh telapak tangan gus Bagus yang masih basah karena belum sempat di keringkan.

" ucap Aleta yang langsung di beri usapa kasar di wajahnyanya oleh telapak tangan gus Bagus yang masih basah karena belum sempat di keringkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







***
Next Part

"Kalau si ibu nyai ngotot mau jodohin anaknya sama suami Leta gak papa kok...Leta ihklas, tapi..."

Hayo 'tapi' apa tuh...

Pokoknya next part Aleta mantulita banget deh...gak kaya yang lain yang pasrah ataupun marah-marah tapi Aleta lain lagi nih gak kebayang deh sama kalian sepada...

Siapa yang gak sabar next chapter nih...hayo coment...

Aleta [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang