16

11K 533 5
                                    

Bismillahhirrahmannirrahim





"Huwaaaa bosennn"teriak Aleta di atas ranjang sambil berguling kesana kemari membuat ranjang yang sudah di rapihkan gus Bagus menjadi berantakkan kembali.

"Huhuhuhu bosen banget sih disini, mana sepi orang-orang entah kemana mau pergi gak boleh keluar. Punya suami kok gini amat yah lakinya keluar entah keman ehh bini nya suruh tapa di kamar"gerutu Aleta sambil menendang-nendang selimut dan bantal dengan brutal tanpa tahu bahwa dirinya sedang di liat oleh seseorang.

"Sudah..."ucap seseorang membuat Aleta menghentika aksi absurat nya lalu menoleh ke arah pintu yang dimana laki-laki yang sudah menjadi suaminya itu bersandar di samping pintu yang tertutup sambil melipat tanganya di dada dan melihat kelakuat istrinya yang ditak bisa di comen dirinya sendiri.

"Ehh mas suami...dari kapan di situ"tanya Aleta sambi duduk di tengah-tengah kasur dengan kalem, tidak tahukah hati gus Bagus sedang menjerit dimana melihat ranjangnya yang selalu rapih sekarang bagaikan kapal pecah hanua karena satu orang dan itu istrinya sendiri.

"Dari pada kau bosen, sekarang ambil wudhu mas mau mengajarkan membaca al-qur'an sanah"ucap gus Bagus sambil melangkah dan mengambil guling, selimut, maupun bantal yang ada di lantai llu melrapikan ranjangnya kembali...belum juga tengah hari sudah dua kali gus Bagus merapuhkan tempat tidurnya.

"Siap boskuuu"ucap Aleta yang dengan sigap meluncur ke kamar mandi yang tak lama keluar lagi sambil senyum-senyum tidak jelas dan menatap gus Bagus dengan tangan yang menggaruk rambutnya yang tidak gatal.

"Kenapa"ucap gus Bagus dengan menaikan sebelah alisnya menatap Aleta yang berdiri di tengah pintu kamar mandi.

"Gak tahu gimana wudhu nya"ucap Aleta sambil ketawa tidak jelas membiat gus Bagus menghelai nafas pelan lalu dengan sigap berdiri dan menarik Aleta masuk ke kamar mandi.

"Langkah pertama saat berwudhu itu membasuh telapak tangan seperti ini dan jangan lupa ronga-ronga kecil seperti kuku harus terkena semua ini semua di lakukan sebanyak tiga kali, makanya mas kemarin potong kukumu yang panjang-panjang itu buat menjaga ke sah an wudhu" ucap gus Bagus sambil mempraktekkan bagaimana caranya.

Setelahnya Aleta melakukan apa yang dilakukan gus Bagus sambil menirukan bacaan niatnya dan bacaan doa yang lainya di dalam wudhu, sesekali tersedak saat membasuh hidung yang berakhir dengan hidung Aleta yang memerah.

Dengan sabar gus Bagus mempraktekkan semua tata cara dan doa nya sesekali menjawab semua pertanyan dari Aleta yang tidak ada habisnya bertanya ini dan itu, memang tingkat penasaran Aleta terhadap hal-hal yang baru itu besar gus Bagus juga sudah mengetahuinya saat-saat Aleta bertanya akan hal-hal yang menurutnya baru dan itu dirinya memaklumi itu semua.




Setelah selesai gus Bagus menggelar sajadah di lantai sedangkan Aleta menggunakan mukenahnya setelahnya Aleta belajar mengaji dari mulai huruf-huruf dasar, gus Bagus dengan lembut dan sabar mengajari bagaimana tatacara membacanya, menjelaskan tentang huruf hijaiyah tersebut dan hukum-hukumnya yang dengan mudah Aleta menangkap semua keterangan yanh di ucapkan gus Bagus karena kepintaran yang dimilikinya. Tak luput juga serentetan pertanyaan yang di lontarkan Aleta di jawab dengan lugas dan dengan bahasa yang Aleta pahami.

"Huff ternyata susah juga yah belajar membaca hurus kaya gitu"ucap Aleta yang sekarang sedang merebahkan dirinya di tempat tidur setelah hampir dua jam mengaji yang di bimbing langsung oleh suami kilatnya itu.

"Gak susah, asal ada keniatan dan juga rutin dalam membaca pasti lama kelamaan bakal terbiasa...yanh penting jangan malas yah"ucap gus Abaan dan langsung di angguki Aleta.

Lama terdiam tiba-tiba sekelebat pikiran masuk di kepala Aleta yang mana dirunya sedang terpejam menikmati punggungnya yang sakut setelah lama berduduk ria.

"Mas"

"Ya"jawab gus Bagus menoleh ke Aleta karena dirinua sedang melepaskan baju koko yang melekat di tubuhnya dan di gantikan dengan kaos bisa.

"Pergi yukh" ajak Aleta yang sekarang sedang duduk manis menatap gus Bagus dengan binar senangnya.

"Kemana"tanya gus Bagus sambil duduk di ranjang tepat di samping Aleta.

"Yah jalan-jalan keliling-keliling makan, belanja tau ngapain gitu...bosen tahu di
kamar mulu"ucap Aleta yang langsung di angguki gus Bagus yang di balas dengan sorakkan senang Aleta.

Keduanya pun bersiap, karena hari sudah siang makanya mereka memakai pakaian yang rinagn karena di luar sangatlah panah entahlah sepertinya akan terjadi hujan lebat malam nanti.

"Ettt mas kok pakai baju itu sih"ucap Aleta sambil melihat penampilan gus Bagus yang menggunakan kaos biasa dan tak lupa sarung dan kopiah yang selalu melekat di diri gus Bagus.

"Kenapa ini nyaman"ucap gus Bagus sambil melihat penampilanya sendiri.

"No no no kita ini mau jalan-jalan yah bahasa gaulnya ngedeth gitu pacaran masa bajunya kek gitu, sini aku pilihin"dan berakhir gus Bagus menggunakan celana jin dengan kaos pendek berwarna hitam yang melekat di tubuhnya dan juga rambut yang di permak habis-habusan oleh Aletadan membuat gus Bagus tampil lebih keren tak lupa parfum yang di sempritkan secara mereta dari kulit hingga baju gus Bagsu dan hanya di balas dituruti dengan pasrah oleh gus Bagus.














***

Hola author balik lagi nih...maapken yah kalau up nya lama😅

Yang penting up lah yah😆

Typo berserakkan di mana-mana

JANGAN LUPA VOTE DAN COMEN YAH...

Aleta [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang