19

9.7K 502 5
                                    

Bismillahhirrahmannirrahim...

Sudah 3 bulan 12 jam 54 menit Aleta tinggal di pesantren, banyak yang berubah dalam waktu tersebut entah tingkahnya yang lebih kalem dan juga pakaiannya yang lebih ketutup.

Setiap hari setelah duhur pasti Aleta akan mendapatkan pengajaran privat dari gus Bagus sampai waktu maghrib datang, bukanya apa awal datang ke pesantren untuk berwudhu saja Aleta tidak tahu bagaimana tata caranya dan doa.

Sering kali gus Bagus berpikir 'apa yang di pelajari Aleta di sekolahnya dulu saat ada mata pelajaran agama, apakah iya gak di kasih tahu tata cara ber wudhu dan lainya'.

Bukanya apa, jika saja Aleta tahu apa yang di pikirkan suaminya pasti dengan simpel dirinya akan menjawab 'pas di sekolah dulu kalau ada mata pelajaran agama aku mending ke kantin ataupun ke belakang sekolah, panas lama-lama di kelas'.

Seperti sekarang ini, Aleta sedang duduk bersila didepanya ada sebuah buku kecil yang di maksud iqro dengan gus Bagus yang mengajarinya dengan sabar.

"Udah ah mas, lama-lama nih mata panas kalau baca terus setanya udah banyak nih"ucap Aleta sambil menatap ke arah gus Bagus yang hanya di tanggapi gelengan gus Bagus lalu memfokuskan ke arah iqronya lagi lalu mengajari istrinya lagi.

Kalau sudah begitu mau tidak mau Aleta hanya pasrah dibuatnya, untung saja gus Bagus sudah berjanji akan membelikkan bakso dan cilok setelah selesai belajar ngajinya biasalah iming-iming untuk belajar yang sering di lakukan gus Bagus.

"Akhirnya selesai juga"ucap Aleta sambil membaringkan tubuhnya di karpet lantai yang tadi di dudukinya saat belajar bersama gus Bagus.

"Bangun bersihin tempat sholat sanah siapin peralatan sholat, jangan sampai mas pulang dari masjid liat kamu lagi tidur tapi belum sholat maghrib"ucap gis Bagus membuat Aleta merengut di buatnya memang benar hal itu pernah terjadi.

Saat itu memang setelah  selesai mengajarkan Aleta mengaji dan lainya gus Bagus segera bergegas ke masjid karena waktu yang sudah mempet, sedangkan dirinya menjadi imam di masjid menggantikan abahnya yang sedang pergi bersama uminya.

Meninggalkan Aleta sendirian di rumah bersama para abdi ndalem yang ada dapur, setaunya dirinya saat akan berangkat melihat Aleta sedang bersandar di kepala ranjang mungkin lelah setelah belajar tadi pikir gus Bagus.

Setelah sampai di masjid gus Bagus langsung meng imami para jamaah yang sebagian besar adalah para santri dan masyarakat di sekitar pesaantren, setelah selesai sholat dan berdzikir gus Bagus menggantikan salah satu ustadz yang sedang sakit untuk mengetes hafalan para santri sampai setelah selesai sholat isa gus Bagus masih stay di masjid untuk mengetes hafalan para santri.

Jam sudah menunjukkan pukul 9 malam gus Bagus sudah samoai ke ndalem, bergegas gus Bagus mengganti baju kokonya dengan kaos yang lebih nyaman untuk tidur sedangkan Aleta sedari tadi gus Bagus memaaukki kamar dirinya sudah tidur di atas ranjang.

Kegiatan mengganti baju terhenti karena peralatan sholat Aleta seperti rukuh maaih terlimpat rapih di dalam lemari, memang bukan hal bisa bagi sebagian orang jika selesai sholat akan menyimpan peralatan sholatnya lagi dengan rapih tapi ini Aleta  loh.

Gus Bagus sangat tahu tabiat istrinya itu walau baru tinggal beberapa bulan dengannya, istrinya itu tidak bisa melipat baju dengan benar maaih butuh pelatihan untuk memasukkan baju rapih ke dalam lemara saja Aleta malas.

Bergegas gus Bagua menghampiri Aleta yang sedang tertidur dengan pelan menggoncang tubuh Aleta agar iatrinya itu terbangun, selang bebrapa waktu karena terusik akibat goncangan dari gus Bagus Aleta terbangun dari tidurnya.

"Ada apa mas?"tanya Aleta sambil melihat ke arah gus Bagus yang menatap dirinya datar sambil menyilangkan kedua tanganya di dada.

"Sudah sholat?"tanya gus Bagus langsung ke intinya membuat Aleta mengernyit bingung setelah sekian lama berfikir Aleta langsung menepuk keningnya lalu melihat kearah gus Bagus dengan perlahan sambil tersenyum lebar dengan sesekali menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Hehehe mas..."akhirnya setelah itu gus Bagus menyuruh Aleta mengqodo sholat maghribnya karena sudab terlewat waktu setelah mengajari Aleta niat sholat yang di qodo.


Nah setelah kejadian itu gus Bagus selalu mengingatkan sholat karena memang Aleta terlalu malas untuk melakukannya, semoga saja lama kelamaan sholat akan jadi kebiasaan bagi Aleta harap gus Bagus di dalam hati.

"Iya mas gak lupa kok, nih mau otw"ucap Aleta lalu melenggang ke kamar mandi untuk berwudhu yang hanya di sambut gelengan gus Bagus serta senyuman tipisnya.








***

Author up lagi nih...selamat menikmat yah...


JANGAN LUPA VOTE DAN COMEN YAH...



Aleta [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang