Bismillahirrohmannirrohim.........
Sekarang Aleta sedang bersiap-siap untuk balapan, dengan celana jinz hitam dan kaos putih ditambah jaket jinz hitam mengkilat jangan lupakan sepatu but hitam dengan rambut tergerai. Tadi setelah selesai makan malam Aleta langsung ke kamarnya dengan alasan tidak enak badan ke kedua orang tuanya.
Waktu sudah menunjukkan pukul 22:58, Aleta keluar lewat jendela rumahnya, yang di sukuri kamarnya ada di lantai satu, dan langsung saja menuntun motornya samapi keluar pintu gerbang, setelah beberapa meter dari rumah, Aleta baru menaiki motornya dan menjalankanya.
"Untung gw minta kamar yang di bawah, kalau di atas gak bisa bayangin deh, gimana cara kaburnya." Monolog Aleta
Setelah menempuh waktu setengah jam, Aleta baru sampai di tempat balapan yang dimana sudah ada teman-temannya.
" Lama amat lu, gw kira gak akan dateng" ujar Ersan sambil duduk di motornya.
" Gw gak sepengecut itu yah. sampai-samapai gak dateng " ujar Aleta sambil turun dari montornya
" Iya-iya gw percaya" sahut Ershan.
Setelah menunggu beberapa menit, balapan pun di mulai, dan yang menjadi lawan Aleta adalah leader SMK Puncak selatan yang tadi siang dikalahkan Aleta.
" Se pengecut itu temen-temen lu samapai lu yang di suruh balapan" ujar Danu leader Smk puncak selatan meremehkan.
" Gak usaha banyak bacot lu, liat aja nanti siapa yang pengecut disini" ujar Aleta sambil memasangakan helemnya
Balapanpun di mulai, di putaran pertama memang Aleta sengaja mengalah agar lawanya berada di atas angi dahulu, lalu di putaran terakhir saat lawanya lengah, baru Aleta mempercepat motornya dan yap, sudah di pastikan bahwa Aleta yang menang.
" Dah tau kan, siapa yang pengecut disini" ujar Aleta dengan nada meremehkan.
" Sialan lu" ujar Danu dan langsung menerjang Aleta, akhirnya arena balap motor menjadi arena berantem bagi Aleta dkk, tiba-tiba ada suara mobil polici mendekat mendengar itu, mereka semua langsung, kabur termasuk Aleta dkk mereka langsung menunggangi motor dengan kecepatan tinggi ke rumah masing-masing.
Setelah beberapa meter dari rumahnya, Aleta langsung mematikan motor dan menuntun ke rumahnya, lalu Aleta masuk ke rumahnya melewati jendela kamar, setelah masuk barulah Aleta bernafas lega dan menundukkan diri di kasur, tiba-tiba ada yang menyalakkan lampu dan ternyata itu Bundanya.
" Bu-bund sejak kapan bunda disini" ujar Aleta gagap karena telah tertangkap basah.
" Sejak tadi, sekarang kamu ikut Bunda ke ruang keluarga, sudah di tunggu ayah" ujar bunda dan melenggang pergi.
Aleta pun langsung panas dingin karena sudah tertangkap basah dan pasti dirinya akan disidang.
" Duh gimana ini, ayah udah tahu lagi" ujar Aleta sambil melenggang pergi ke ruang keluarga, setelah sampai di ruang keluarga, Aleta duduk berhadapan langsung dengan ayah dan bundanya.
Suasana di sekitar ruangan pun semakin tidak nyaman setelah Aleta melihat ayahnya, yang sedang menatap dirinya dengan muka memerah menahan amarah.
" Sudah tau apa kesalahanmu Aleta Abigail" ujar ayah yang semakin memebuat Aleta menciut. Karena ayahnya sudah memanggil nama lengkapnya yang bertanda ayahnya sudah benar-benar marah kepadanya.
" Ma-maaf yah" hanya itu yang dapat keluar dari bibir mungil Aleta.
" Tawuran, membully, balapan, kamu ini apaansih Aleta, kamu ini perempuan ngapain kamu ikut-iku yang gak bener, sekarang liat wajahmu, babak belur kaya gitu" ujar ayah Aleta dengan sedikit keras, Bunda hanya mengelus lengan ayah untuk menenangkanya.
" Sudah yah jangan marah-marah seperti itu, pikirkan kesehatan ayah, dan kamu sayang, kamu itu perempuan gak baik bertingkah laku seperti itu" ujar bundanya dengan sangat lembut dan hangat.
" Iya bun, yah maafin Aleta yah" ujar Aleta sambil menatap orangtuanya.
" kalau kaya gini terus keputusan ayah sudah semakin bulat, kamu akan ayah masukkan ke pesantren teman ayah agar bisa berubah." ujar ayah tegas yang sotak membuat Aleta terkejut bukan main.
" Gak, Aleta gak mau ke pesantren yah, pesantren itu jadul, ketinggalan zaman banget" tolak Aleta mentah-mentah.
" Mau gak mau kamu harus mau Aleta, dua hari lagi kita akan ke pesantren temen ayah" ujar ayah tegas dan langsung pergi menuju kamar karena ini sudah jam 03:04 pagi.
" Aleta gak mau, bund" ujar Aleta sambil menatap memelas bundanya.
" Udah kamu turuti aja kata ayahmu, pesantren juga gak ketinggalan zaman seperti yang kamu kira kok" ujar bunda sambil mengelus surai Aleta.
"Tapi bund, Aleta gak mungkin tinggal di pesantren, semuanya harus berbagi, Aleta gak mau itu" ucap Aleta yang sebenarnya hanya alasan, karena biasanya dirinya akan berbagi apapun yang dirinya punya kepada temanya atauborang yang membutuhkan.
"Berarti tugas kamu sekarang, belajar memulai semuanya, ubah semua gaya kehidupan kamu, okay sekarang bunda mau nyusul ayah dulu, kamu masuk gih ke kamar istirahat" ucap Rani bunda Aleta setelahnya meninggalkan Aleta sendiri yang sedang mertapi nasibnya yang menurutnya sangat-sangat sial...
JANGAN LUPA VOTE YAH.......AND SAHRE KE TEMEN" KALIAN....
KAMU SEDANG MEMBACA
Aleta [Selesai]
Genç Kurgu17+ MAAF JIKA SEDIKIT MENGANDUNG ADEGAN DAN KATA-KATA KASAR. HENDAKNYA BACA SECRET HUSBAND TERLEBIH DAHULU AGAR LEBIH MENDALAMI ALUR CERITANYA. Banyak TYPO...di benerin kalau revisi... Aleta Abigail si bad gril di sekolah maupun di luar sekolah hoby...