17+ MAAF JIKA SEDIKIT MENGANDUNG ADEGAN DAN KATA-KATA KASAR.
HENDAKNYA BACA SECRET HUSBAND TERLEBIH DAHULU AGAR LEBIH MENDALAMI ALUR CERITANYA.
Banyak TYPO...di benerin kalau revisi...
Aleta Abigail si bad gril di sekolah maupun di luar sekolah hoby...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Edeh, anda siapa? Komen-komen hidup orang." sewot Aleta, enak saja meskipun penampilanya sederhana kan hatinya suci kek bayi.
"Bukan penampilanya aja yang gak enak, sifatnya juga buruk banget." cibir orang tersebut lagi, sedangkan yang lain hanya diam saja. Toh Gus Bagus dan yang lainya sudah tau bagaimana sifata Aleta, percuma mereka menyuruhnya diam saja. Jika sampai itu terjadi, habis sudah tamu mereka di sindiri habis-habisan oleh Aleta.
"Penampilan tuh gak bisa di makan, ouh jangan-jangan pernah ngerasaain gimana rasanya yah? Coba tolong beritahu rasanya, pasti pahit yah kaya muka anda." balas Aleta dengan nada rama dan langsung duduk di samping Gus Bagus.
"Berani kamu..."
"Ya berani lah, orang anda manusia. Kalau awewe yang serung mangkal di pohon baru aku gak berani." potong Aleta, sambil memakan cemilan yang ada di toples. Perdebatan seperti ini sudah biasa Aleta lakukan dulu, bahkan ini masih dianggap Aleta hanya main-main belaka. Di kasih umpan yah Aleta makan, itu selogan Aleta jika di ajak berdepat atau ribut.
"Sudah-sudah, Aleta jangan seperti itu. Kamu harus jaga sopan santun dengab mereka." lerai gus Bagus dan menegur Aleta dengan lembut, sambil memberikan minumannya untuk Aleta yang sepertinya sedang mengalami kemacetan dalam jalan makananya karena terlalu banyak kapasitanya.
"Maaf yah nak, emang sifat mereka kek gitu. Maklumin aja, anggap aja uji kesabaran." bisik umi Ais pelang yang disambut dengan kerlingan mata Aleta yang terkesan kesenangan. Mana mungkin Aleta melewatkan orang-orang yang ada di hadapanya. Yang satu kegatelan kepada gus Bagus seperti cacing kepanasan, dan satunya lagi orang yang siriknya minta di tambah. Suata kesenangan sendiri bagi Aleta untuk bermain dengan mereka.
"Sudah, Aleta kenalin ini Ibu Rama dan ini suaminya namanya Pak Arif. Dan ini yang ada di sebelah Bagus itu putrinya, namanya nak Rina." jelas abi Aji, agar perdebatan dari kedua belah kubu mereda.
"Ouh gitu, kenalin aku Aleta abigail istirnya mas Bagus." ucap Aleta sedikit menekan kata istri, membuat gus Bagus meringis mendengarnya. Berusaha melepas pegangan Rina dari lenganya, uang sangat kuat bagaikan lintah.
"Ouh yah, Rina ini sepersusuan dengan Bagus. Dari kecil dimanja oleh kita, apalagi sama Bagus. Jadinya yah gitu, nempel terus." terang umi Ais yang melihat putranya meringis canggung.
"Ouh gitu, sepersusuan jadinya dimanja yah umi. Makanya kayak lintah darat, susah banget dilepasinya." ucap Aleta di akhiri dengan kekehan geli, termasuk abi Aji yang menahan tawanya saat mendengar ucapan menantunya dan melihat Bagus kesusahan melepaskan gengamana tangan Rina di lenganya.
"Jaga bicaramu yah, putri saya itu anak baik-baik." sentak ibu Rahma yang diangguki Aleta. Tapi jika dilihat seperti meledek.
"Sok banget sih, kamu itu cuman istrinya mas Bagus. Paling baru kenal gak lama, gak kaya aku yang udah kenal mas Bagus dari kecil." ucap Rina dengan nada yang di buat sehalus mungkin. Membuat Aleta merasa mual seketika, mungkin anaknya bergidik geli mendengar ucapannya.
Dengan secepat kilat Aleta bergegas ke kamar mandi, untuk menuntaskan rasa mulainya. Sesampainya di kamar mandi, Aleta langsung saja memutahkan makanan yang tadi dirinya makan. Membuat perutnya terasa kosisng seketika.
Usapan lembut Aleta rasakan, menengok sedikit ke belakang. Dilihatnya gus Bagus yang sedang mengurut tengkuknya dengan muka khawatir yang terlihat jelas.
"Menantumu is, memalukan sekali. Gak tau adab sopan santun." cibir ibu Rahma yang diangguki Rina.
"Jaga bicaranya mah." tegur paman Arif kepada istrinya, ibu Rahma. Yang hanya di balas dengusan saja.
"Menantuku punya adab sopan santun, kejadian seperti ini wajar dalam wanita yang sedang mengandung." ucap umi Ais, lalu beranjal pergi untuk menghampiri Aleta. Meninggalkan ketiga orang yang terkejut mendengar fakta tersebut.
"Sudah, ayo mas bantu." ucap Aleta sambil merangkul Aleta yang sudah lemas dengan wajah pucat pasi. Dengan mengimbangi langkah istrinya yang perlahan, gus Bagus akhirnya menggedong Aleta untuk bergegas menuju kamar mereka.
Di dudukanya tubuh Aleta di ranjang, menata bantal agar nyaman untuk di sandari oleh Aleta. Setelah itu membantu Aleta bersender di kepala ranjang. Tak berapa lama, umi Ais masuk dengan membawa teh hangat.
"Ini gus teh buat istrimu, dan kamu Aleta. Setelah minum tehnya langsung istrihat yah," pinta umi Ais yang di di angguki Aleta, setelah meletakkan nampanya di atas nakas. Umi Ais bergegas pergi meninggalkan sepasang suami istri di dalam kamar mereka.
"Ini minum, kamu kenapa sih kok mual-mual gini gak biasanya. Kalau mual pagi-pagi mas maklumin, tapi gak biasanya kamu mual siang-siang gini." gumam gus Bagus sambil meletakkan gelas yang berisi teh hangat yang hanya tinggal setengah.
"Habisnya si siapa tuh yang tamu, sekalinya bicara langsung buat aku mual. Keknya anak kita gak suka deh sama mereka." ucap Aleta dengan frontal, jika tidak frontal bukan Aleta namanya.
"Hus jangan gitu, udah kamu tidur dulu. Istirahat yang banyak." ucap gus Bagus di balas dengusan Aleta.
"Yabg tadi ninggalin aku sendiri siapa, sekarang baru perhatian." cibir Aleta yang membiat gus Bagus meringis merasa menyesal.
"Maaf yah, gak lagi-lagi. Tadi mas terlalu antusias setelah sekian lama ketemu Rina lagi. Gak lagi-lagi mas kaya gitu." gumam gus Bagus sambil beranjak ikut berbaring di samping Aleta. Aleta yang mendengar hanya diam sambil menyamankan dirinya di dekapan hangat suaminya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
***
Maaf yah lama gak up, ini baru sempet ngetik 1 part karena masih dilanda kesibukan persiapan ujian praktik dan kelulusan. Mohon doanya yah semua, semaga dilancarkan semuanya dalam ujiannya, agar bisa cepet-cepet lulus lanjut kulian dan sering-sering ngetik cerita biar cepet update...