BangKe Belatung

215K 14.2K 1K
                                    

Happy reading√

Kicauan burung tanpa sengaja mengusik gadis yang sedang terlelap dalam tidur di kasur yang empuk nan nyaman itu.

"Woy bangun! Lo ada jam kuliah kan!" ucap Keenan yang sudah ada disamping ranjang Dasha sembari menggoyang goyangkan tubuh Dasha kuat, agar terbangun dari alam bawah sadarnya.

"Engghh!" suara khas bangun tidur.

"Bangun!" ucap Keenan yang sudah berkacak pinggang.

"5 menit lagi," ucap Dasha yang masih menutup matanya rapat rapat.

"Gada! Cepet bangun!" Keenan langsung menarik selimut yang menutupi tubuh Dasha.

"Ishh! Apaan sih masih ngantuk juga!" gerutu Dasha yang langsung menarik selimut yang halus dan hangat.

Dengan terpaksa Keenan langsung membopong tubuh kecil adik nya itu ala bridal style dan langsung menceburkan nya di bathtub yang berisi air dingin.

Byurr!

"AAAAAAAA DINGIN BANGKEEEE!!!" teriak Dasha saat air dingin menyentuh kulitnya.

'BangKe tetaplah Bangke!!!' batin Dasha sembari menatap Keenan sinis.

Keenan terkekeh, "Salah siapa tidur kaya kebo!"

"Ya gak gini juga kali! Nanti kalo gue sakit gimana!?"

"Bodoamat! Haha." ucap Keenan yang langsung tertawa puas.

"Rasain nih!" ucap Dasha yang langsung menyipratkan air ke baju Keenan.

"Ehh berhenti gak! Gue udah mandi!" ucap Keenan sembari meloncat loncat kecil untuk menghindari cipratan.

"Sama air aja takut!"

"Pagi pagi udah ributtt aja kalian!" ucap Kavin yang berada di ambang pintu.

"Tuh adek lo bikin darah gue naik aja!" ucap Keenan yang langsung keluar kamar mandi.

"Adek lo juga kali!" teriak Kavin

Kavin memang sudah terbiasa melihat kedua adik nya selalu bertengkar, jadi sebelum mereka bangun, Kavin sudah menyiapkan mental dan indra pendengarannya.

"Udah cepet mandi," ucap Kavin dan dianggukki Dasha.

"Siap abang tamvan!"

Dasha pun segera menjalankan ritual mandi nya, saat sudah selesai dan siap ia langsung ikut sarapan dengan kedua abangnya.

"EPRIBADEH! GOOD MORNING!" teriak Dasha sembari menuruni tangga.

"Ya ampun Panda,masih pagi jangan bikin gendang telinga gue nyut-nyutan deh!" ucap Keenan ketus.

"Asek nyut-nyutan." ucap Dasha yang langsung duduk diantara Kavin dan Keenan.

"Lain kali jangan teriak-teriak lagi ini rumah bukan hutan." ucap Kavin lembut sembari memasukkan roti kedalam mulutnya.

"Hehe iya maaf bang." ucap Dasha membuat Kavin menghela nafas.

"Udah gak papa, sekarang sarapan dulu oke?" ucap Kavin sembari mengusap rambut Dasha.

"Oke BangKa"

"Pan, gak sekalian Bangka belitung?" ucap Keenan.

"Gada kek gitu, ada nya BangKe Belatung!" ucap Dasha sembari mengoles roti tawar dengan selai coklat.

Pletakkk!!, Keenan menjitak kepala Dasha pelan.

"Awss sakit Bangke!"

"Salah sendiri." ucap Keenan acuh.

Pletakkkk!, sekarang Kavin yang menjitak kepala Keenan keras.

"Akhhh sakit ogeb!" gerutu Keenan.

"Nahh tu tau sakit! Maka nya jangan maen jitak-jitak orang, apa lagi yang lo jitak adek gue!" ucap Kavin ketus.

"Uwww Bangka emang the best deh! Gak kaya Bangke!" ucap Dasha yang langsung memeluk tubuh Kavin.

"Kalo Keenan nyakitin Panda ngomong sama Abang!" ucap Kavin sembari menangkup pipi tembem Dasha dengan kedua tangannya.

"Ay! Ay! Captain!" ucap Dasha semangat.

"Dihhh gak usah drama!" ucap Keenan julid.

"Syirik aja lo!" ucap Dasha tanpa menatap Keenan.

"Udah sarapan dulu!" ucap Kavin.

***

Mobil yang di naiki Dasha dan kedua abangnya sudah memasuki area kampus, semua mata tertuju pada mereka.

"Tuh kan banyak yang liatin." ucap Dasha lirih.

"Gak papa sekali kali." ucap Keenan yang langsung memakai kacamata hitam nya, sukses membuat cewek yang melihat nya histeris.

"Tapi nanti kalo ada yang gak suka sama Panda gimana?" ucap Dasha.

"Gak suka gimana?" tanya Kavin.

"Kan banyak yang suka sama Abang, trus mereka semua gak ada yang tau kalo Panda itu adeknya kalian. Jadi otomatis semua bakal pasang mata kaya kaya singa kelaparan." ucap Dasha membuat Keenan terkekeh.

"Kalo ada yang berani nyakitin lo, bilang aja sama kita berdua." ucap Keenan.

"Tumben lo bener." sindir Kavin.

"Udah Panda mau nyamperin El dulu bye." ucap Dasha.

"Tunggu." ucap Kavin membuat Dasha menghentikan langkahnya.

"Apaan lagi?" ucap Dasha yang langsung mendekat.

"Belajar yang bener, trus jangan pacaran dulu!" ucap Kavin.

"Hehe iya bang, kalo gak khilaf." ucap Dasha sembari menunjukkan gigi rapi nya.

"Oke sip nanti pulang sama Abang juga," ucap Kavin.

"Sama El aja yaa." rengek Dasha.

"Huft! Iya tapi jangan keluyuran!" ucap Kavin.

"Siap! Ya udah sana sapa para fans genit nya." ucap Dasha memelankan kata genit.

***

"Hai El!" ucap Dasha saat melihat El berada didepan Perpustakaan.

"Ehh lo berangkat sama siapa?" tanya El

"Siapa lagi kalo bukan abang twins."

"Iya juga si yak"

"Btw lo ngapain diperpus? Tumbenan amat." ucap Dasha dengan senyum mengejek.

"Tadi numpang tidur, soal nya semalem gue bergadang." ucap El sembari menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal.

"Nge-drakor nih ceritanya?"

"Tiada hari tanpa liat cogan Dash." ucap El yang senyum senyum sendiri.

"Iya in dah! Gue ada bimbingan nih. Nanti pulang gue nebeng sama kamu! Papay Elena!" ucap Dasha yang langsung menuju kelas.

"Nebeng mulu! Duit dirumah tuh dipake ngapa! Dirayapin baru tau rasa!" teriak El.

"Maaf gada uang tunai! Semua uang gue di bank! sampe bank nya kehabisan ruangan! Haha," teriak Dasha membuat El menggelengkan kepala melihat kelakuan sahabatnya.

Jadi El itu sahabat kecil Dasha, Elena Delishia Anantha mereka sudah saling kenal saat masih Tk, jadi udah lumayan lama mereka bersahabat. Kalian tau hobby El apaan? Hobby nya makan tidur trus kalo bangun cari cogan, katanya buat cuci mata 11 12 lah sama BangKe:)

Kalo mereka gue jodohin seru kali yak
Pakgirl & pakboy><

Maap jika banyak kekurangan

Tbc:)

My Little WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang