Pedofil Gila!

76.6K 6.9K 82
                                    


Happy reading√
Vote nya jan lupa√

Bunyi alarm di ponsel Gara telah berdering sejak 10 menit yang lalu, Gara yang mendengar nya ia langsung meraba di atas kepala dan segera mematikan nya. Karena itu sangat sangat mengganggu.

Gara langsung melihat Dasha yang tertidur lelap di samping nya yang masih setia memeluk nya. Gara tersenyum saat ia mengerjai Dasha, Ia mengambil beberapa helai rambut Dasha dan nya ia gesek gesek kan di hidung nya. Membuat Dasha terusik dari tidur yang sangat singkat.

"Enghhh!" Dasha melenguh sembari menggesek hidung nya yang terasa gatal dengan tangan, saat beberapa helai rambut masuk ke dalam hidung nya karena ulah Gara.

Karena Dasha belum bangun bangun, ia terus melanjutkan kejailan nya sampai Dasha benar benar bangun, melihat ekspresi Dasha yang sangat kesal karena di ganggu membuat Gara terkikik geli.

"Bapakk!!!" rengek Dasha dengan mata yang masih tertutup.

"Hmm?" sahut Gara dengan senyuman.

"Jangan ganggu deh! Aku tu masih ngantuk!"

"Udah siang, ayo bangun. Ini rumah El." ucap Gara membuat mata Dasha membulat sempurna.

"Jam berapa?" tanya Dasha yang masih dalam pelukan Gara.

"Jam setengah tujuh."

"El udah bangun?"

"Saya tidak tau."

"Yaudah pulang yuk." ucap Dasha.

"He'em."

"Yaudah lepas pelukan nya." ucap Dasha malas.

"Iya-iya."

"Aku kekamar El dulu mau pamitan." ucap Dasha dan di angguki Gara.

Beberapa menit kemudian terlihat Dasha menuruni tangga, lalu menghampiri nya.

"Yaudah ayo pulang." ucap Dasha dan di angguki Gara.

***

07:20

Setelah sampai di rumah, Dasha langsung memasuki kamar dan segera merebahkan badan nya yang terasa pegal pegal karena semalam ia tidur tidak bisa bergerak kesana kemari. Di tambah lagi tidur di sofa sempit plus Gara jadi sempit nya kek di kuburan.

"Akhir nya bisa tidur di kasur juga ni badan." monolog Dasha sembari mengusap usap springbed dengan tangan nya.

Saat Dasha menutup mata, ia mendengar seperti suara pintu terbuka, ia sudah menduga itu pasti suaminya. Ya iya lah ya kali Asep.

"Gak ke kantor?" tanya Dasha tanpa menatap Gara.

"Enggak." sahut Gara yang langsung membuka baju dan melempar nya ke sembarang arah.

Dasha pun perlahan membuka matanya, seketika matanya membulat sempurna seperti mata sapi saat ia melihat Gara yang tengah duduk membelakangi di samping ranjang dengan telanjang dada.

Dasha pun perlahan membuka matanya, seketika matanya membulat sempurna seperti mata sapi saat ia melihat Gara yang tengah duduk membelakangi di samping ranjang dengan telanjang dada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dasha diam diam mengagumi poster tubuh Gara yang kekar, pikiran nya seketika traveling kemana mana. Dasha menggelengkan kepala nya saat ia memikir kan hal yang tidak tidak.

"Kenapa?" tanya Gara saat melihat raut wajah Dasha yang kikuk.

"H-hah? Ap-apa?" tanya Dasha gugup.

Gara yang merasa aneh saat melihat ekspresi Dasha pun ia mulai tersadar bahwa iman Dasha lemah saat melihat nya bertelanjang dada di hadapan nya. Sekelebat ide muncul di otak Gara untuk mengerjai Dasha, bagi nya itu hal menyenangkan. Karena saat Dasha merasa kesal, marah, atau pun malu wajah nya menjadi sangat lucu dan menggemas kan sekali.

"Kenapa gugup?" ucap Gara lirih dengan suara serak-serak basah sukses membuat jantung Dasha berdetak 10× lebih kencang dan keringat yang sudah membanjiri pelipis nya.

Dasha masih membeku di tempat, ia mulai panik saat Gara berusaha mendekati nya dengan raut wajah yang sangat sulit di tebak.

"B-bapak gak ke kantor?" ucap Dasha yang berusaha untuk mengalihkan pembicaraan.

"Saya bilang tidak bukan?" ucap Gara membuat Dasha hilang konsentrasi, bagaimana tidak? Posisi Gara sudah sangat dekat dengan nya. Ia melirik sekilas ke arah dada bidang Gara yang di tumbuhi rambut halus membuat Dasha menenguk saliva nya dengan susah payah.

Dasha yang tidak ingin terbawa suasana pun ia memilih untuk memejamkan matanya, namun aksi Gara tidak berhenti sampai situ. Ia memegang tangan Dasha dan langsung menempelkan nya di dada telanjang sehingga membuat Dasha melotot saat telapak tangan nya menyentuh bulu halus yang tumbuh di area dada nya.

"A-aku ma-mau mandi dulu." ucap Dasha yang langsung melepaskan tangan nya dan segera berlari ke kamar mandi untuk menghidar dari Gara, kalau tidak menghindar bisa bahaya nanti.

Gara yang melihat ekspresi lucu dari istri kecil nya pun ia hanya bisa tertawa terbahak-bahak hingga perut nya terasa keram.

Sedangkan Dasha yang mendengar tawa Gara dari dalam kamar mandi, ia mendengus sebal. Bisa-bisa nya ia di kerjai oleh Gara hingga membuat nya salting.

"Dasar Pedofil Gelo!" monolog Dasha kesal sembari menatap diri nya di pantulan cermin .

"Siapa yang pedofil hm?" ucap Gara sontak membuat Dasha terkejut.

"Bapak ngapain main masuk-masuk tanpa ketuk pintu dulu!" ucap Dasha.

"Tidak mau mengusap dada saya lagi?" ucap Gara yang terdengar sexy membuat pipi Dasha memerah.

"Keluar gak!" teriak Dasha sembari mendorong Gara agar keluar dari kamar mandi.

"Enggak." ucap Gara santai membuat Dasha menyipitkan mata nya.

Plakkkk, Dasha menabok pantat Gara kuat membuat Gara meringis.

"KDRT!"dumel Gara .

"Bodoamat!"ucap Dasha yang langsung menutup pintu dan mengunci nya dari dalam.

Tbc...

My Little WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang