Happy reading√
Jangan lupa vote and comment:)06:00
Suara derap kaki perawat mau pun orang yang berlalu lalang membuat Gara terusik dari tidur nya, karena ia tidur di kursi tunggu di depan ruang ICU.
Gara mengerjapkan mata nya berkali kali, lalu ia meregangkan otot otot nya yang terasa kaku karena semalam ia tidur dengan posisi duduk.
Gara teringat jika semalam ia terus menunggu Dasha yang masih dalam keadaan koma. Jika ia mengingat kejadian kemarin, sungguh Gara merasa diri nya tidak pantas di sebut suami. Seharus nya ia menjaga Dasha, bukan menjadi penyebab utama atas kecelakaan yang menimpa istri nya.
Gara langsung beranjak dari duduk nya dan langsung melangkahkan kaki nya untuk memasuki ruang ICU.
"Morning sweety"ucap Gara sembari mengusap kepala Dasha yang tertutup perban.
Gara jadi teringat, dimana Dasha waktu itu suka sekali mengganggu tidur nya. Entah itu dengan kata kata manis handalan nya ataupun tangan nya yang nakal, karena suka mengelus rahang Gara sehingga membuat si empu terusik oleh itu.
"Kenapa masih tidur hm? Biasa nya kamu selalu bangun lebih awal dari saya. Tapi kenapa sekarang saya bangun mendahului mu?"ucap Gara yang jelas jelas tidak akan di respon oleh Dasha.
"Buka mata mu dan bangun lah sweety"ucap Gara dengan mata yang sudah memanas.
"Atau saya yang akan mengusik tidur mu hm?"lanjutnya."Baiklah kalau kamu memang ingin saya yang akan membangunkan mu"ucap Gara dengan nada mengancam.
Gara pun segera mengecup pelipis dan kelopak mata Dasha secara bergantian. Berharap agar Dasha bangun dari koma nya.
"Ayo lah bangun, buka mata mu. A-apakah kamu tidak kasian pada suami mu ini yang terus merengek untuk meminta mu bangun hm? Dan apakah kamu tidak mau melihat wajah saya yang sudah sangat kacau karena menangisi mu sepanjang malam? Jangan menyiksa saya sweety"ucap Gara dengan suara serak nya dan air mata yang sudah mengalir di pipi nya.
Gara meraih tangan Dasha, dan langsung mencium nya berkali kali. Ia berharap agar Dasha segera sadar, ia tidak sanggup jika menjalani hari hari nya tanpa istri kecil yang selalu mewarnai di setiap detik nya. Entah itu dengan canda gurau nya, kemanjaan nya, amarah nya, kekesalan nya, bahkan kesedihan nya.
"S-saya merindukan mu yang terus merengek seperti anak kecil sweety,dan saya juga merindukan dimana kamu memanggil saya dengan sebutan bapak. Saya merindukan mu. Ayo bangun lah! Kenapa kamu tidak bangun bangun hm? Apakah kamu belum memaafkan saya?"tangis Gara pecah di ruangan tersebut. Ia benar benar hancur saat ini.
Lagi lagi ingatan tentang Dasha berputar di pikiran nya. Membuat perasaan rindu di dalam lubuk hatinya kian bertambah.
"Love you pak"
~~
"Bapak mau nikah lagi iya!? Udah bosen sama aku? Udah ada pengganti yang lebih cantik, bahenol dan montok dari aku iya!?"
"Apa maksud mu hm?"
"Kata orang kalo masakan nya asin banget itu tanda nya mau nikah! Dan masakan bapak juga asin, pake banget lagi. Bapak mau nikah lagi iya kan?"
Gara memejamkan mata nya agar ia tidak terus memikirkan hal hal yang manis tentang Dasha, karena itu membuat Gara gila!
"Apakah saya bisa mendengar suara mu lagi hm?"gumam Gara yang terdengar teramat rapuh.
Ceklek
Pintu terbuka membuat Gara segera menghapus jejak air mata yang membasahi pipi nya, dan segera menoleh untuk melihat siapa yang datang.
"Lo masih disini?"ucap Keenan yang baru memasuki ruang ICU.
"Bagaimana saya bisa pulang?"ucap Gara yang langsung mendekati Keenan.
"Ya tapi lo juga butuh istirahat, semalem lo gak pulang kan? Jadi sekarang lo pulang aja. Biar gue sama Kavin yang jagain Panda"ucap Keenan.
"Kavin mana?"ucap Gara.
"Di kantin, beli sarapan. Soal nya kita belum sarapan tadi"Gara hanya mengangguk paham.
"Lo udah sarapan?"
"Belum"
"Lo juga harus jaga kesehatan, kalo Panda tau lo gak jaga pola makan. Udah di jamin lo bakal di gibeng"ucap Keenan sembari terkekeh, sedangkan Gara hanya tersenyum kecut.
"Kamu temui Dasha saja, saya menunggu di depan"ucap Gara yang langsung keluar ruangan.
"Lo belum pulang?"ucap Kavin yang berada di depan pintu, membuat Gara menatap nya.
"Belum"
"Kenapa? Lo juga harus ke kantor kan?"
"Saya akan tetap disini, menemani Dasha"ucap Gara lirih.
Kavin hanya bisa menghela nafas lalu menepuk bahu Gara.
"Lo tenang aja, ada gue sama Keenan yang jagain Panda. Nanti juga bonyok gue kesini"ucap Kavin.
"Ya sudah, saya titip Dasha"ucap Gara.
"Emang nya adek gue apaan, pake acara titip titipan segala"ucap Kavin sembari terkekeh.
"Ehh, lo udah sarapan belum?"lanjutnya."Belum, tapi nanti saya akan sarapan diluar saja"ucap Gara dan diangguki Kavin.
"Saya pulang dulu, kalo ada apa apa sama Dasha kabarin saya"lanjutnya."Pasti"
Gara pun langsung melenggang keluar rumah sakit untuk segera pulang dan bersiap-siap pergi ke kantor. Tapi saat ia berada di lobby, ia tidak sengaja menabrak seseorang. Karena ia terlalu fokus pada ponsel.
Brukk!
Gara langsung mendongak, seketika tubuh nya menegang, mata nya melebar. Saat ia melihat seseorang yang ada di hadapan nya.
"Gara?"ucap nya lembut.
"A-Arin?"ucap Gara lirih.
Tbc...
Huhuhu ada yang kangen Dasha gak😭
Maaf nih, klo akhir akhir ini jarang up ya😔
Soal nya Author rada sibuk hehe😙Jangan lupa Vomment nya sayang:)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Wife
Humor"AAAAAAAA KAKI GUE MAU DICOMOT MANTAN!" Dasha menjerit sejadi-jadinya. "Pengeng kuping saya! Turun cepat!" ucap Gara dengan nada tinggi. Guk guk guk "Usir dulu itu mantan nya." ucap Dasha membuat Gara mengerutkan dahinya, mantan? #Cerita Humoris Par...