Hukuman

64.7K 5.5K 283
                                    

Hai guys! Aku comeback lagiiiii😚
Ada yang kangen gak?
Maaf yee kemarin ngaret😅

Vote dulu baru baca, habis baca comment juga dungs😗

Happy reading√

Gara memutuskan untuk membawa Dasha pulang kerumah, karena Dasha terus-terusan merengek meminta nya untuk segera pulang. Karena tidak betah berlama-lama disana. Jadi mau tidak mau, Gara pun meminta izin kepada dokter yang bersangkutan, untuk mengizinkan Dasha pulang.

"Yeyy! Pulang!" sorak Dasha gembira saat Gara mendorong kursi roda yang Dasha duduki menuju lobby.

"Jangan terlalu banyak bergerak sweety. Nanti bisa jatuh," ucap Gara.

"Maaf pak," ucap Dasha dengan cengengesan nya.

"Ya sudah, cepat turun dan segera naik mobil," suruh Gara saat mereka sudah berada di samping mobil nya.

Dasha tidak segera menaiki mobil, malahan ia mengulurkan kedua tangan nya ke arah Gara. Membuat Gara menghela nafas, kenapa akhir-akhir ini Dasha sangat manja pada nya? Tapi tak apalah, lagipula Gara juga yang menang banyak.

"Tuh kan kebiasaan," dumel Dasha saat Gara tidak segera menggendong nya.

"Kebiasaan apa hm?" ucap Gara membuat Dasha berdecak sebal.

"Gendong pak gendong! Udah di kasih kode keras juga, masih aja gak peka-peka. Heran aku tuh," dumel Dasha membuat Gara terkekeh.

"Jadi mau saya gendong?"

"Pake nanya lagi! Ayo cepet gendong aku. Udah panas ini," ucap Dasha yang langsung melompat dan melingkarkan kedua tangan nya di leher Gara.

Tangan Gara pun mulai mengangkat paha Dasha agar melingkar di pinggang nya. Lalu Gara segera membuka pintu mobil nya, agar Dasha bisa segera duduk di samping kursi kemudi nya.

Tetapi saat Gara hendak menurunkan dan mendudukkan Dasha di kursi mobil, tiba-tiba kepala Dasha kejedot pintu mobil. Membuat Dasha meringis kesakitan.

"Akhh! Sakit pak," rengek Dasha sembari mengusap kepala nya.

"Saya tidak sengaja," ucap Gara yang langsung mendudukkan Dasha di kursi mobil.

"Bapak gak ikhlas ya gendong aku nya!" ucap Dasha ngegas membuat Gara menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal.

"Tidak begitu sweety," ucap Gara sembari mengusap kepala Dasha.

"Halahh howak howak howak!" teriak Dasha membuat Gara tertawa.

"Hoax sweety, bukan howak," ralat Gara membuat Dasha mendengus sebal dan melipat kedua tangan nya di depan dada.

"Tuh kan gak ikhlas beneran!" ucap Dasha ketus yang langsung menutup pintu mobil kuat, membuat Gara terlonjak kaget.

Gara pun segera memasukkan kursi roda nya ke bagasi mobil, setelah itu Gara memasuki mobil dan duduk di kursi kemudi. Ia melihat Dasha yang memalingkan wajah nya ke jendela mobil, membuat Gara menghela nafas dan segera menginjak pedal gas untuk segera pulang.

"Maaf kan saya sweety, saya benar-benar tidak sengaja," ucap Gara pada Dasha yang masih memalingkan wajah nya ke arah jendela.

Gara mengerutkan dahi nya, saat ia tidak mendengar jawaban dari Dasha. Apa dia marah besar kepadanya? Hingga ia tidak mau berbicara?

"Sweety? Apa kamu marah? Kalo iya maafkan saya," ucap Gara sembari mengusap tangan Dasha yang ada di atas paha nya.

Mobil Gara pun sudah sampai di halaman rumah nya. Ia segera melepaskan seat belt dengan cepat. Lalu Gara menatap Dasha yang masih memalingkan wajah nya.

My Little WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang