Happy reading√
Malam ini Dasha tidak bisa berhenti tertawa,karena pertengkaran kecil mertua dan adik iparnya yang mengundang gelak tawa dan geleng-geleng kepala.
Flashback on
"Kita mau kemana?" tanya Dasha karena Gara sudah melewati arah pulang kerumah.
"Diem." ucap Gara dingin.
"He emm!" sahut Dasha malas.
Mobil Gara pun sudah berada di halaman rumah bonyoknya, mereka pun segera menuruni mobil dan langsung melenggang masuk kedalam rumah.
"Assalamualaikum!" ucap Dasha saat membuka pintu.
"Wa'alaikumsalam." sahut Mira yang tersenyum manis, sembari menghampiri Dasha dan Gara.
"Ehh kalian kesini kok gak bilang-bilang?" lanjutnya."Tau tuh, PakGar." ujar Dasha sembari melirik Gara yang masih diam.
"Yaudah ayo masuk! Mamah mau ambil minuman dulu." ucap Mira yang diangguki Gara.
Mereka berdua pun langsung berjalan menuju ruang tengah, yang dimana ada Jihan yang sedang menonton Tv dengan posisi tengkurap dengan leher mendongak.
"Kalo nonton posisinya yang bener!" ucap Gara membuat Jihan menoleh kebelakang.
"Ehh kulkas? Ngapain kesini?" ucap Jihan membuat Gara menatapnya sinis, ini rumahnya juga bukan?
"Kenapa? Tidak boleh?"
"Ohh ya jelass!" ucap Jihan.
"Boleh kak boleh!" lanjutnya dengan cengengesan."Mamah ketinggalan apa nih?" ucap Mira yang baru datang sembari memegang nampan berisi jus jeruk.
"Ketinggalan pesawat." ucap Jihan yang fokus pada Tv nya.
"Ngelawak tapi garing? Haha kasian." ucap Mira dengan gelak tawanya.
"Garing tapi ketawa? Waras?" gumam Jihan yang masih bisa di dengar Mira. "Waras lah! Yang gak waras itu kamu." ujar Mira membuat Jihan membelalakan matanya, sedangkan Dasha yang sedari tadi melihat drama antara Ibu dan anak hanya bisa terkekeh.
'Pendengarannya masih bagus, gue kira faktor U udah menggerogoti kelima indra nya.' batin Jihan.
"Gak usah nge-batin!" ucap Mira membuat Jihan menatapnya dengan pandangan curiga.
"Mamah cenayang yak!!" teriak Jihan membuat ketiga orang disana menutupi telinga nya dengan kedua tangan.
"Mamah ngidam apaan waktu hamil Jihan?" ucap Dasha dengan senyum kaku nya.
"Lho? Emang nya kenapa Sha?" tanya Jihan.
"Heran aja kenapa tu suara melengking banget kayak Toa rusak hehe."
"Punya emak sama punya ipar gini amat." Jihan menatap Mira dan Dasha dengan senyum getir nya.
"Mah, Papah masih di Kantor?" tanya Gara
"Iya masih di Kantor, kenapa?"
"Nanya doang."
"Ayo duduk masa berdiri aja kaya orang." ucap Mira.
"Emang mereka orang kan Mah?" ucap Jihan.
"Kirain."
"Kirain apaan?"
"Orang-orang an sawah!! HAHAHA!!!!!!" Mira tertawa terpingkal-pingkal membuat Jihan dan Dasha tersenyum kaku.
"Gini amat punya mertua." gumam Dasha.
Mira yang sadar dirinya sedang di perhatikan ketiga anak-anaknya pun langsung menghentikan tawanya.
"Ekhem!" Mira berdehem bertujuan mengontrol dirinya agar tidak tertawa.
"Alsi bu-" ucap Jihan disela Dasha.
"Asli Han, asli." ralat Dasha.
"Ouhh iya, asli bukan emak gue!"
Pletak! Mira menyentil dahi Jihan.
"Asli bukan anak saya!" ucap Mira membuat Jihan merengut.
"Ish Mamah!" rengek Jihan.
"Apa anak pongot?" ucap Mira membuat Dasha melebarkan matanya.
Jihan hanya bisa menghela nafas, emak nya ini sungguh menjengkelkan!
"Emak jadi-jadian!" ucap Jihan yang langsung loncat dari sofa dan berlari menaiki tangga.
"Memaafkan mu adalah urusan Tuhan, tapi mengirim mu kepada Tuhan adalah urusan ku." ucap Mira spontan membuat Dasha mendelik dan mengusap dada nya.
"Gusti! Punya mertua bukannya punya jiwa ke ibu-ibu an malah jiwa psikopat!" gumam Dasha membuat Gara yang berada disampingnya tersenyum kecil.
***
19:30
Dasha masih berada dirumah mertua nya, karena saking asyik mengobrol dengan Mira dan Jihan sampai-sampai melupakan waktu dan juga suaminya yang dikacangin.
Hingga akhir nya Gara mengajak Dasha pulang."Ayo pulang." ucap Gara.
"Ck! Ngapa buru-buru pulang? Sekali kali nginep disini." ucap Mira
"Iya bener tuh, nginep aja biar Jihan ada temen nya." ucap Jihan.
"Kapan-kapan aja." ucap Gara.
"Kapan-kapan nya kapan?" ucap Jihan.
"Kapan-kapan nya kapan-kapan."
"Kapan-kapan nya kapan-kapan kapan?" sekarang yang menjawab bukan Jihan melainkan Zaka yang baru pulang dari kantor.
"Kapan-kapan nya kapan-kapan kapan-kapan." ucap Gara dengan raut wajah datar.
Percayalah, raut wajah Dasha sekarang sudah cengo mendengar kata-kata yang dilontarkan oleh suami dan mertua nya.
"Kapan-kapan nya kapan-kapan kapan-kapan kapan?" ucap Zaka yang langsung duduk disofa.
"Ngomongin apaan sih kok kapan-kapan mulu!? Gak sekalian Kain Kafan!?" Jihan mendengus kesal.
"Punya anak otak dangkal susah diajak ngobrol ekstream." ucap Zaka membuat Dasha dan Mira tertawa.
"Kalo otak Jihan dangkal itu pasti ngikut orang tua nya!" Jihan membela diri.
"Trus kamu ngikut siapa? Kenapa otak nya dangkal?" ucap Mira.
"Ngikut Mamah kalo gak ya Papah!"
"Eits! Kita masih muda ya gak Mah?" ucap Zaka dan diangguki Mira, jangan lupa senyuman meledek nya.
"Apa hubungan nya coba?" ucap Jihan.
"Kamu bilang otak dangkal kamu ngikut orang tua nya, kita kan masih muda jadi bukan ngikut kita yang gak Mah?" ucap Zaka sembari menekan kata tua nya.
"Iya dong Pah!" sahut Mira.
'Kayak nya gue bener bener anak pongot deh! Gak mungkin gue punya bonyok kek gini!' batin Jihan.
"Ini sebenernya yang otak nya dangkal gue apa mereka sih?" gumam Jihan.
"Jangan meratapi nasib mu nak!" ucap Zaka membuat Jihan memutar bola matanya malas.
Tbc...
Garing kan?:v
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Wife
Humor"AAAAAAAA KAKI GUE MAU DICOMOT MANTAN!" Dasha menjerit sejadi-jadinya. "Pengeng kuping saya! Turun cepat!" ucap Gara dengan nada tinggi. Guk guk guk "Usir dulu itu mantan nya." ucap Dasha membuat Gara mengerutkan dahinya, mantan? #Cerita Humoris Par...