My Little Wife

Pakboy & Pakgirl

Happy reading√

"Enghhh!" Dasha melenguh sembari mengucek matanya.

Dasha segera melenggang kekamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Setelah selesai ia segera turun kebawah.

"Bapak pagi-pagi kemana?" monolog Dasha karena pagi ini ia tidak melihat batang hidung Gara.

Pandangan Dasha tertuju pada meja yang berisi makanan, matanya berbinar-binar. Tanpa babibu ia langsung mengambil piring dan menaruh nasi beserta lauk pauknya.

"Enak beet buset! Yang masa siapa? PakGar?" monolog Dasha yang terus mengunyah.

"Bodoamat dah! Tugas gue cuma habisin ini semua." lanjutnya.

Setelah ia selesai sarapan ia segera mengambil tas, karena hari ini ia ada jam kuliah.

Dikampus

Dasha sudah sampai dikampus, ia segera menuju kelas untuk menemui sahabatnya. Sebelum sampai nya dikelas ia dicegah oleh seseorang.

"Hai Dash!" sapa Intan dengan senyum merekah membuat Dasha mengerutkan dahi nya.

'Ini tante-tante kenapa lagi?' batin Dasha.

"Napa lu?" ucap Dasha jengah.

"Hehe enggak kenapa-napa." ucap Intan yang terus tersenyum.
"Emm btw maaf ya karena gue udah pernah jahat sama lo." lanjutnya.

'Cih! Paling juga cari muka doang!' batin Dasha.

"Ehh Dash lo ngapain disini?" ucap El yang baru datang.

"Gak tau ni tante-tante, tiba-tiba manis gini. Saking manisnya, jatuhnya ke pahit." ucap Dasha.

"Dahlah gue mau kekelas, 5 menit lagi masuk." ucap Dasha yang langsung meninggalkan El dan Intan.

"Jangan deketin Dasha jika niat lo cuma mau ambil hatinya Kavin!" ucap El sinis dan langsung meninggalkan Intan.

"Lo pikir lo siapa!? Liat aja nanti!" monolog Intan.

***

Setelah jam bimbingan Dasha selesai ia segera keperpus untuk menemui El, biasa numpang tidur.

"Ehh kang tidur!" ucap Dasha sembari menepuk bahu El, membuat siempu nya terlonjak kaget.

"Ish! Ngagetin aja! Mau gue dupak!?" ucap El sinis.

"Lagian kerjaan lo tidur mulu!" ucap Dasha malas.

"Ngantuk banget ini!" ucap El malas.

"Gue bosen nih disini terus! Pulang yuk." ucap Dasha.

"Kagak ahh males pulang gue!" ucap El yang masih memejamkan mata nya.

"Huftt! Ke cafe deh, gue yang traktir lo gimana!?" ucap Dasha, seketika mata El membuka lebar dan tersenyum lebar.

"Gas!" ucap El antusias dan langsung keluar perpus.

"Gini amat punya temen!" monolog Dasha.

Dasha segera menyusul El yang sudah berada di parkiran.

Dicafe

"Dash!" ucap El sembari menyeruput minuman nya.

"Apaan?" tanya Dasha.

"Cogans tu!" ucap El sembari menunjuk dengan dagunya.

Dasha segera menengok kebelakang, mata nya mendadak melebar kala melihat seseorang memakai jas dengan raut wajah dingin. Siapa lagi jika bukan suaminya, Gara.