Tangan nya Nakal

85.2K 6.8K 77
                                    

Happy reading√
Vomment nya di tunggu:)

18:30

Setelah pulang dari supermarket Dasha langsung menyiapkan makan malam, setelah selesai masak ia segera menaiki tangga dan menuju kamar dan memanggil Gara untuk makan terlebih dahulu, karena tadi siang mereka belum makan.

"Pak, ayo makan dulu"ucap Dasha yang berada di ambang pintu kamar.

Gara yang sedari fokus pada laptop,ia mendongak dan mengangguk, setelah itu ia langsung meletakan laptop nya di kasur dan segera turun bersama istri kecil nya untuk makan malam.

Mereka berdua mulai melahap makanan yang sudah tersedia di meja, tidak terlalu banyak makanan karena dirumah ini mereka hanya berdua. Tidak ada yang memulai pembicaraan di meja makan, hanya suara dentingan sendok dan piring yang saling bertautan. Hingga akhir nya Dasha membuka suara.

"Pak"ucap Dasha sembari melahap makanan nya.

"Hmm"sahut Gara sembari menatap sekilas Dasha.

"Intan beneran adik sepupu bapak?"tanya Dasha dan di angguki Gara.

"Untuk masalah itu, saya sudah berbicara pada Intan untuk tidak macam-macam lagi kepada kamu"ucap nya membuat Dasha tersenyum manis.

"Kenapa senyum senyum?"tanya Gara yang merasa aneh pada sikap Dasha.

"Ehh eng-enggak kok pak"ucap Dasha sembari tersenyum lebar.
"Ouh iya besok bapak pergi ke kantor kan?"lanjutnya

"Iya, kenapa?"tanya Gara.

"Gak kenapa napa sih, cuma bapak kan udah dua hari gak masuk kantor. Jad-"ucap Dasha di sela Gara.

"Iya saya paham"ucap Gara membuat Dasha mendengus.

"Besok mau di antar makan siang ke kantor gak?"tanya Dasha.

"Emang gak ada jam kuliah besok?"tanya Gara.

"Ada sih, cuma kan itu pagi pagi. Jadi siang nya aku anter makanan kekantor bapak deh"ucap Dasha, sedangkan Gara hanya memangut mangut tanda mengerti.

Setelah selesai makan Dasha harus mencuci piring terlebih dahulu, agar tidak menumpuk esok hari. Gara pun ikut membantu nya agar cepat selesai, padahal Dasha sudah melarang nya tapi Gara tetap lah Gara. Keras kepala!

"Mending bapak kekamar aja, ini biar aku yang nyuci. Lagian kan cuman sedikit"ucap Dasha sembari menggosok piring dengan busa.

"Biar cepat selesai"ucap nya membuat Dasha menggelengkan kepalanya.

"Dasar keras kepala!"dumel Dasha.

"Namanya juga kepala, ya pasti keras. Kalo lunak baru ubun-ubun bayi"ucap Gara yang sibuk membilas piring yang sudah Dasha gosok.

Dasha yang mendengar itu pun langsung tertawa"Sejak kapan bapak bisa ngelawak?"

"Barusan"ucap nya datar.

Dasha masih tertawa hingga matanya meneteskan air, Dasha pun mencoba mengusap air matanya. Namun karena ia lupa mencuci tangan terlebih dahulu, akhir nya mata nya terasa perih karena kemasukan busa cuci piring.

"Akhhh"Dasha terus mengucek matanya yang terasa sangat perih.

Gara yang melihat nya pun langsung membersihkan tangan Dasha dan membilas matanya dengan air bersih.

"Perihh"rengek Dasha dengan mata yang terus berkedip kedip.

"Salah sendiri"ucap Gara kesal.

"Ck! Perih bapakkk"rengek Dasha yang terus mengucek matanya hingga memerah.

"Jangan di kucek! Sini saya tiup"ucap Gara yang segera menjauhkan tangan Dasha dari matanya, dan Gara pun langsung membuka mata Dasha pelan lalu meniup niup nya.

Dengan sengaja Dasha melingkarkan kedua tangan nya di pinggang Gara, sembari terus merengek dengan alasan matanya perih dan meminta untuk terus ditiup matanya. Hal itu bertujuan agar Dasha bisa memeluk Gara.

"Udah?"tanya Gara yang masih meniup mata Dasha, namun Dasha tidak menjawab pertanyaan dari Gara karena ia asik menatap wajah tampan suami nya itu.

Seketika Gara sadar jika jarak diantara mereka sangat sangat dekat, tubuh nya bersentuhan dengan tubuh Dasha. Apalagi tangan Dasha yang melingkar erat di pinggang nya semakin membuat Gara curiga jikalau Dasha hanya berpura pura dan mengambil kesempitan di dalam kesempatan.

Gara:Kebalik oneng!
Author:Gorok bilekk "-_-"

"Ekhem!"Gara berdehem keras sukses membuat Dasha tersadar dalam lamunan nya.

"Aduhh bapakkk mata aku perihh"rengek Dasha sembari mengucek matanya.

"Akal akalan kamu doang!"ucap Gara membuat Dasha menatap nya.

"Siapa yang akal akalan!"ucap Dasha ketus.

"Oh ya?"tanya Gara dan di angguki Dasha.

"Tangan kamu nakal hmm?"ucap Gara membuat Dasha langsung melepas pelukan nya dan tersenyum dengan watados nya.

"Ohh hehe, anu pak..emm itu"ucap Dasha sembari menggaruk tengkuk nya yang tidak gatal.

"Itu apa hmm?"ucap Gara lirih membuat jantung Dasha tidak karuan karena suara Gara yang terdengar sangat merdu.

"Piring nya belum di bilas"ucap Dasha yang langsung mengambil piring dan membilas nya.

"Itu kan udah dibilas tadi sama saya"ucap Gara yang melihat Dasha membilas ulang piring yang sudah bersih.

Dasha hanya bisa meruntuki kebodohan nya, kenapa ia jadi salting hanya karena Gara!

'Sumur mana sumur? Gue mau loncat sekarang juga!! Duhh muka gue mau taro dimana? Malu bangett'batin Dasha.

Gara yang melihat istri kecil nya yang salting oleh tingkah nya hanya bisa menahan tawa. Salah siapa modus duluan terhadap Gara, jadi ini balasan untuk istri kecil nya yang sudah berani memeluk tanpa izin.

Dasha:Eh thor!lu jahad bet dah:(
Gue kan jadi malu huaaa,muka gue mau taro dimana
Author:Malu tapi mau_-
Muka lu taro aja noh di panci

Dasha hanya bisa menahan malu, dengan cepat ia membilas piring piring agar cepat selesai dan cepat tidur pula. Namun karena tidak hati-hati piring yang Dasha pegang jatuh kelantai hingga membuat nya dan Gara terlonjak kaget.

Praangggg

"Kalo pegang hati hati, itu licin"ucap Gara membuat Dasha tersenyum kaku.

"Maaf pak"ucap Dasha yang langsung memunguti pecahan piring yang tersebar kemana mana.

"Akhh"rintih Dasha saat tangan nya tergores oleh pecahan piring yang cukup tajam, dan membuat jari telunjuk nya berdarah.

Gara yang melihat darah segar yang menetes di lantai ia pun langsung menarik Dasha dan menyuruh nya duduk di kursi.

Gara berdecak"Ceroboh"ucap nya.

Gara langsung mengambil kotak P3K dan segera mengobati luka ringan Dasha.

"Lain kali hati-hati"ucap Gara.

"Maaf pak"ucap Dasha sembari menunduk membuat Gara menghela nafas.

"Ya udah sekarang tidur"ucap Gara dan di angguki Dasha.

Saat Dasha berdiri, tiba-tiba Gara menggendong tubuh Dasha ala bridal style dan membawa nya ke kamar.

"Bapakk"ucap Dasha sembari memberontak.

"Hmm"sahut nya

"Turunin!"ucap Dasha kesal.

"Kamu masih sakit"ucap nya membuat Dasha melotot, namun pandangan Gara masih lurus kedepan.

"Kan yang sakit tangan bukan kaki! Jadi masih bisa jalan bapak. Emang nya aku lumpuh apa!"dumel Dasha.

"Kalo jalan kaki, luka di tangan nya nambah parah"ucap Gara membuat Dasha mengerutkan dahinya.

"Mana bisa gitu? Gada hubungan nya Asep!"gumam Dasha jengah.

Tbc...

My Little WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang