"Kalo kamu nak?" tanya pak Rt pada Dasha yang tak bergeming.
"Pand? Liat gue," ucap Kavin sembari menggenggam tangan Dasha kuat.
Dasha pun menatapan manik coklat Kavin lekat dengan mata yang berkaca-kaca dan bibir yang sudah gemetar.
"Aku belum siap nikah abanggg," ucap Dasha dengan tatapan sayu membuat Kavin tidak tega dan segera memeluk adik kecilnya.
"Abang juga gak mau kaya gini, tapi gimana lagi?" ucap Kavin sembari mengelus kepala Dasha sayang.
"Vin gue telfon bokap dulu," ucap Keenan dan dianggukki Kavin.
"Nanti kalo mamah sama papah marah sama aku gimana?" tanya Dasha sembari meneteskan air matanya deras.
"Kamu kan gak salah, jadi gak usah takut," ucap Kavin.
"Kita tunggu mamah sama papah kesini dulu oke?" ucap Kavin dan dianggukki Dasha pelan.
"Keen! Gimana?" tanya Kavin pada Keenan.
"Lagi kesini," ucap Keenan yang langsung duduk disamping Dasha.
Fyi: Jadi bonyok nya mereka lagi diluar kota, untuk mengurusi pekerjaan mereka yang terlampau padat. Tapi karena ini masalah Dasha, mereka terpaksa pulang.
Beberapa jam kemudian Ansel-bokap Dasha dan Verra-nyokap Dasha telah sampai di rumah pak Rt dan langsung memeluk putri kecil nya.
"Mamahhh," tangis Dasha pecah didekapan Verra.
"Susttt jelasin sama mamah," ucap Verra sembari mengusap punggung Dasha.
"Hiks...Dasha gak mau nikah mahh," rengek Dasha sembari memeluk erat Verra.
"Bang? Ada apa ini!?" tanya Ansel pada kedua twins.
"Jadi gini pah," ucap Kavin yang mulai menceritakan apa yang diceritakan Dasha.
Ansel menghela nafas sembari memijit pangkal hidung nya, "Masih ada jalan lain, kenapa harus menikah?" tanya Ansel.
"Ini sudah mencemarkan nama desa kita pak!" ucap warga.
"Tapi anak saya masih terlalu muda untuk menikah!" ucap Ansel pada warga.
"Kami tidak perduli! Intinya nikahkan mereka berdua!" ucap warga yang terus memaksa menikahkan Gara dengan Dasha.
Ansel pun mendekat ke arah Gara yang sedang berdiri di samping bonyok nya.
"Kamu siap menikahi anak saya?" tanya Ansel pada Gara, dan Gara pun mengangguk pelan sebagai jawaban iya.
"Saya siap pak," ucap Gara dengan menatap Ansel.
"Saya tau kamu tidak melakukan apapun pada anak saya, dan saya ingin mengucapkan terimakasih banyak karena telah menolong nya," ucap Ansel sembari menepuk pundak Gara.
Sedangkan Verra memberi pengertian pada Dasha yang terus menangis dipelukannya.
"Sayang, gimana?" ucap Verra perlahan melepas pelukannya dan mengangkat dagu Dasha pelan dengan jari telunjuk nya.
"Tap-tapi aku belum siap mah," ucap Dasha sembari menggeleng.
"Mamah tau, karena ini terlalu cepat bagi kamu"
"Tapi aku gak cinta sama dia mah,"
"Hei, kamu tau? Dulu mamah sama papah menikah juga karena dijodohkan sayang. Tapi karena mamah sudah terbiasa sama papah dan begitupun sebaliknya, kita jadi saling mencintai dan saling melengkapi satu sama lain," ucap Verra dan benar-benar dicerna oleh pikiran Dasha.
"Gimana sayang?" tanya Verra meminta kepastian dari Dasha yang terdiam.
Dengan berat hati, dan mau tidak mau Dasha hanya bisa mengangguk pelan membuat kedua abang dan bonyok nya tersenyum kecut.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Wife
Humor"AAAAAAAA KAKI GUE MAU DICOMOT MANTAN!" Dasha menjerit sejadi-jadinya. "Pengeng kuping saya! Turun cepat!" ucap Gara dengan nada tinggi. Guk guk guk "Usir dulu itu mantan nya." ucap Dasha membuat Gara mengerutkan dahinya, mantan? #Cerita Humoris Par...