Happy reading√
Perlahan, Dasha membuka kelopak matanya. Yang pertama kali ia lihat yaitu Mira, Zaka, dan juga twins disana.
Mata Dasha memanas saat ia tau jika Gara tidak ada disana. Karena tidak bisa memendam kesedihan, Dasha pun menangis.
"KENAPA AKU MASIH HIDUP! SEHARUSNYA AKU MATI SAJA!" teriak Dasha frustasi, sembari menjambak rambutnya sendiri.
Mereka semua pun mencoba untuk menenangkan Dasha, tapi usahanya sia-sia. Karena sekarang, Dasha tidak ingin mendengarkan siapapun.
"Tenang sayang, tenang." ucap Mira sembari menggenggam tangan Dasha.
"M-mas Gara, Mah!" ucap Dasha menatap Mira dengan mata yang terus menangis.
"Kamu kuat, Mamah tau itu."
"Panda, kamu harus tenang." ucap Kavin sembari memeluk Dasha erat, ia ingin menguatkan adik kecilnya itu.
"A-anak aku perempuan atau laki-laki?" tanya Dasha pada mereka. Namun tidak ada yang menjawab.
"AYO JAWAB! KENAPA DIAM SEMUA!?" teriak Dasha frustasi.
"Perempuan, Sweety." ucap nya membuat mata Dasha melebar, jantungnya berdetak lebih cepat saat ia mendengar suara yang sangat familiar di indra pendengaran nya, Dasha pun langsung menoleh ke arah pintu ruang inap. Karena Dasha sudah di pindahkan disana.
Terlihatlah Gara yang tengah duduk di kursi roda, dengan menggendong sang buah hati. Dan Jihan yang berada di belakang nya.
Tangis Dasha kini mulai menjadi, bukan karena kesedihan. Melainkan kebahagiaan, kebahagiaan dimana ia bisa melihat Gara lagi.
Jihan mulai mendorong kursi roda yang Gara duduki untuk mendekat kearah Dasha.
"M-mas?" cicit Dasha sembari menatap Gara yang berada disampingnya.
Gara tersenyum, lalu ia segera berdiri dengan di pegangi oleh Zaka.
"Kenapa hm?" sahut Gara sembari menatap bayi yang ada di gendongan nya, lalu menatap Dasha.
Dasha tidak menjawab, ia semakin terisak saat mendengar suara Gara yang sangat ia rindukan.
"Lebih baik kita keluar dulu." ucap Keenan pada mereka.
Mereka semua pun memilih untuk keluar, dan membiarkan Dasha berbicara dengan Gara.
"Kenapa menangis?" tanya Gara, sembari mengusap air mata Dasha dengan tangan kirinya.
Dasha tersenyum getir, "Ini beneran k-kamu kan Mas? I-ini bukan mimpi?" tanya Dasha.
"Ini mimpi, Sweety." ucap Gara membuat Dasha menangis kencang.
"Kenapa cengeng sekali? Saya cuma bercanda. Ini nyata, bukan mimpi." lanjutnya dengan senyum menggoda."J-jahat kamu Mas!" ucap Dasha yang diakhiri dengan isaknya.
Gara menidurkan baby di samping Dasha, lalu ia menatap Dasha lekat.
"Saya minta maaf, karena telah membuat mu menangis seperti ini." ucap Gara sembari mengusap air mata Dasha yang terus mengalir.
Gara langsung memeluk Dasha dengan hangat, Dasha pun membalasnya dengan erat. Ia tidak akan membiarkan Gara pergi lagi. Tidak akan pernah.
"Aku hiks.. Takut, M-mas." ucap Dasha membuat Gara melepaskan pelukkan nya.
"Takut kenapa?"
Dasha menatap Gara sendu, "Aku takut kamu pergi lagi."
Dengan cepat, Gara mengecup kening dan bibir Dasha lembut. Ia tak menyangka, jika kepergian nya akan membuat Dasha seperti ini.
Flashback on
KAMU SEDANG MEMBACA
My Little Wife
Humor"AAAAAAAA KAKI GUE MAU DICOMOT MANTAN!" Dasha menjerit sejadi-jadinya. "Pengeng kuping saya! Turun cepat!" ucap Gara dengan nada tinggi. Guk guk guk "Usir dulu itu mantan nya." ucap Dasha membuat Gara mengerutkan dahinya, mantan? #Cerita Humoris Par...