Bocah tengil

56.1K 5.4K 111
                                    

Happy reading√
Vomment jan lupa:)

Gara yang baru saja masuk kedalam ruangan nya, ia langsung menghubungi seseorang.

"Pantau terus!"ucap Gara dengan seseorang di seberang sana.

"Siap bos!"

Gara segera mematikan telfon nya secara sepihak, lalu ia segera duduk di sofa dan merebahkan tubuh nya. Hari ini sangat melelahkan bagi nya, apalagi mendiami istri kecil nya itu. Akhh tapi biarkan saja, ini pelajaran buat nya agar tidak macam macam terhadap Gara.

Saat Gara hampir menuju alam bawah sadar nya, tiba tiba ia di kejutkan deringan ponsel.

Tutt

"Apa!?"ucap Gara ketus dengan mata tertutup.

"Bos, saya melihat Dasha di taman"ucap nya di seberang sana.

"Sudah?"ucap Gara yang masih menutup matanya.

"Dengan seorang laki laki bos"ucap nya.

Sontak mata Gara melebar dan langsung mengubah posisi nya menjadi duduk.

"Dengan siapa!"

"Saya akan kirim foto nya bos"

Dengan cepat Gara mematikan panggilan nya dan segera melihat foto yang dikirim anak buah nya untuk terus memantau Dasha kemana pun selagi Gara tidak berbicara pada nya.

Mata Gara menajam saat ia melihat Dasha yang bersama lelaki lain. Gara tidak tau siapa, karena foto itu di tangkap dari belakang.

Dengan cepat Gara melempar ponsel nya ke sofa, dan langsung keluar ruangan.

"Pak tad-"ucap Reza terhenti saat Gara terus berjalan tanpa menegur.

Sekarang Gara sudah menaiki mobil dan segera menancap gas agar segera sampai di taman. Jika kalian berfikir kalau Gara cemburuan? Ya! Kalian betul. Gara memang tipe orang cemburuan.

Saat Gara sudah sampai di taman, ia berkeliling mencari keberadaan Dasha, karena taman cukup luas. Gara sedikit kesusahan oleh itu.

Tapi saat mata nya berkeliling, pandangan nya menyorot ke arah dimana Dasha yang sedang berdiri dan bocah sialan yang tengah berjongkok di hadapan nya.

Persetan dengan bocah sialan! Gara geram, ingin sekali mencabik cabik wajah bocah tengil itu. Bagaimana tidak! Bocah itu dengan berani nya berjongkok dengan tangan kanan yang memegang buket dan tangan kiri nya memegang tangan istri nya.

Sungguh tidak tau malu, menjijikan, tidak sadar diri. Cuih! Dia yang dulu membuat Dasha terjebak karena pesan sialan itu. Sekarang kalian lihat? Seperti tidak laku!

.
.

"Dash, gue mau bilang sesuatu sama lo"ucap Farhan sembari berjongkok di hadapan Dasha, membuat Dasha mengerutkan dahinya.

"Ehh lo apa apaan! Sujud di kaki gue karena banyak salah iya? Kagak usah sujud juga. Gak sudi kaki gue di cium lo"ucap Dasha jengah.

"Gue serius"ucap Farhan yang memang tampak serius.
"Pertama gue mau minta maaf, karena gue udah bantuin Intan buat nyelakain lo. Gue bener bener minta maaf. Dan setelah gue tau kalau Intan cuma manfaatin gue, secara sadar atau enggak. Benih benih cinta kini tumbuh di hati gue Dash, saat  lo nolongin gue yang hampir ketabrak mobil."ucap Farhan panjang lebar, membuat Dasha tak habis pikir terhadap nya.

Tiba tiba Farhan memegang tangan kanan Dasha, tidak lupa ia menyodorkan buket di hadapan nya. membuat Dasha mengerutkan dahi nya.

"Dash, lo mau gak jadi pacar gue"ucap Farhan membuat Dasha melebarkan mata nya, sungguh Dasha ingin sekali melemparnya ke empang.

"Gu-"ucap Dasha terhenti saat ia mendengar suara tepuk tangan dari belakang.

Prok! Prok! Prok!

Membuat Dasha menoleh, dan matanya melebar sempurna seperti bulan purnama. Jantung nya berpacu lebih cepat, kaki pun mulai gemetaran.

"Manis sekali"ucap Gara dengan senyuman, bukan senyum manis. Tetapi lebih terkesan nya senyuman devil.

"Bap-bapak?"cicit Dasha lirih, dan langsung menepis tangan Farhan kasar.

"Ehh om! Ngapain disini, ganggu suasana orang aja!"ucap Farhan sinis.

Gara menyunggingkan sudut bibir nya, lalu menatap Dasha dingin. Perlahan Gara mendekat ke arah mereka berdua.

"Ohh ganggu ya? Maaf"ucap Gara membuat Dasha menggeleng pelan.

"Ya udah sana pergi! Udah tau ganggu masih aja berdiri"ucap Farhan sinis membuat Dasha mendelik ke arah nya.

"Masih bocah, jangan belagu"ucap Gara sembari menyeringai.

Farhan yang sudah emosi pun ia langsung melayangkan tonjokan di rahang Gara kuat membuat Dasha melotot dan langsung mendorong tubuh Farhan.

"Ehhh lo tuh apa apaan sih Han!"bentak Dasha kesal.

"Kenapa Dash? Dia pantes dapetin itu"ucap Farhan sembari menunjuk wajah Gara dengan jari telunjuk nya.

"Turunkan jari mu!"ucap Gara sinis.

Dasha segera menepis tangan Farhan yang menunjuk wajah Gara, lalu menatap nya sinis.

"Seharus nya lo yang pantes dapetin tonjokan itu!"ucap Dasha emosi.

"Kok lo belain dia sih Dash, harus nya lo belain gue dong"ucap Farhan sembari memegang tangan Dasha.

"Apaan sih lo! Lepasin gak!"Dasha terus memberontak agar tangan nya terlepas dari genggaman Farha.

"Gue cinta sama lo! Gue sayang sama lo! Gue bakal jagain lo dari om om ini! Gue tau lo pasti di ancam kan sama om om ini supaya lo tetap sama dia!"ucap Farhan yang langsung memeluk Dasha, membuat Dasha melebarkan mata nya dan langsung memberontak.

Sedangkan Gara hanya menatap interaksi antara keduanya, tanpa ada niatan melepaskan Dasha dari Farhan.

"Lepasin!!"teriak Dasha yang langsung melepaskan pelukan itu.

"Dash, gue tau lo cinta sama gue"ucap Farhan yang tidak tau malu.

"Gue gak cinta sama lo! Yang ada gue benci sama lo!"

"Gak mungkin! Lo cinta kan sama gue. Bukti nya lo mempertaruhkan nyawa lo demi nyelametin gue"

Dasha berdecih, sungguh lelaki di hadapan nya ini sungguh terlalu Ge'er. Hanya karena ia menolong nya waktu itu yang hampir tertabrak mobil, ia mencetuskan kalau Dasha mencintai nya.

"Lo gila ya!"ucap Dasha yang sudah benar benar emosi. Berani sekali ia mengatakan hal seperti itu di hadapan suami nya.

"Iya gue tergila gila sama lo!"

"Maaf mengganggu"ucap Gara yang langsung pergi meninggalkan Dasha dan Farhan.

"Bapak!!"teriak Dasha yang hendak mengejar namun tangan nya di cekal Farhan.

"Lo mau kemana? Ngapain lo ngejar om om itu!"ucap Farhan membuat Dasha langsung melayangkan tamparan di pipi kanan nya.

PLAKKKK!!

"LO ITU UDAH GILA YA! BERANI BERANI NYA LO BILANG SEMUA HAL MEMALUKAN DAN MENJIJIKAN SEPERTI TADI DI HADAPAN SUAMI GUE!"teriak Dasha menggebu-gebu membuat Farhan membeku, mencerna perkataan Dasha. Apa kata nya? Suami?

"S-suami?"ucap Farhan yang tidak percaya.

"Ya! Dia suami gue!"

"Gak mungkin!"

"Kenapa gak mungkin huh!?"

"Tap-tapi Dash, bagaimana bisa!"ucap Farhan membuat Dasha terkekeh.

"Lo inget waktu lo ngirim pesan lewat handphone El!? Semua terjadi karena itu! Karena lo Han! Kalo lo gak ngelakuin itu, mungkin ada kemungkinan lo bisa jadi pacar gue! Tapi itu hanya kemungkinan, karena gue sudah mencintai Gara, suami gue"ucap Dasha yang langsung berlari mengejar Gara.

"ARGHHHHHHH!! SIAL!!"Farhan berteriak sembari menjambak rambutnya sendiri.

Tbc...

Kasian si ya Farhan:(
Author cuma mau bilang, MAMPOZZZZZZ👿

My Little WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang