Ketika Dodol berulah

71.3K 6.8K 201
                                    

Happy reading√
Jangan lupa Vote and comment√

Suara bell berbunyi tandanya ada tamu yang berdiri di luar, membuat Dasha yang sedang memasak menghentikan aktivitas nya untuk membuka kan pintu.

Saat Dasha membuka handle pintu, tiba-tiba Dasha panik sendiri karena yang berkunjung kerumah nya di pagi hari adalah Dodo bersama Ghea. Mereka berdua pun nampak terkejut terutama Dodo, ternyata dugaan nya kemarin itu memang benar. Jika Dasha adalah Istri dari Gara.

"D-dodol?"ucap Dasha gugup.

"Dodo semprul!"ralat Dodo kesal.

"Iya itu maksud nya"ucap Dasha dengan senyum kaku.
"Kalian ngapain disini?"lanjutnya.

"Saya mau bertemu Gorok"ucap Dodo sembari clingak clinguk mengintip kedalam rumah.

"H-hah? Gorok? Gue gak punya"ucap Dasha membuat Dodo menghela nafas.

"Maksud nya kita mau bertemu Gara"ucap Ghea sopan.

"Apa? G-gara? Om kutub itu? Ngapain nyari kesini? I-ini kan rumah gue! Mungkin kalian salah alamat"ucap Dasha berbohong.

"Gak mungkin! Ini rumah nya Gara!"ucap Dodo dengan yakin.

"Siapa yang berdiri disini? Gue kan, jadi ini rumah gue bukan Ga-"ucap Dasha terhenti saat Gara berdiri di belakang tubuh nya.

"Ada apa Do?"tanya Gara membuat tubuh Dasha menegang dan langsung menoleh kebelakang.

"Pembohong! Kau Pembohong!"ucap Dodo sinis pada Dasha.

"Ck!bapak ngapain keluar si? Harus nya di dalem aja!"ucap Dasha sembari memanyun kan bibir nya.

"Masuk Do"suruh Gara yang langsung meninggalkan Dasha sendiri yang tengah kesal pada nya.

Dasha pun menutup pintu dan segera menuju ruang tengah.

"Mau minum apa?"tanya Dasha pada Dodo dan Ghea.

"Teh aja"ucap Ghea sembari tersenyum.

Dasha pun langsung melenggang ke dapur untuk menyiap kan Teh hangat bersama cemilan nya.

"Wahh tenyata bener lo udah merit!"ucap Dodo sembari menepuk bahu Gara yang duduk di samping Dodo.

"Hm"sahut nya.

"Kok gue gak di undang sih! Jahad bener lo!"ucap Dodo membuat Gara menghela nafas.

Bagaimana ia ada waktu untuk mengundang Dodo? Semua kan serba dadakan. Kalau memang pernikahan nya sudah direncana kan, jangan kan Dodo. Presiden indonesia aja di undang!

"Gak penting"ucap Gara membuat Dodo menatap nya sinis.

Dan Dasha pun sudah kembali dengan nampan yang berisi teh dan kawan kawan nya.

"Di minum teh nya"ucap Dasha sembari meletakan segelas teh di meja.

"Makasih mbak"ucap Ghea.

"Jangan panggil mbak dong, aku ngerasa kaya udah tua deh"ucap Dasha membuat Ghea terkekeh.

"Ehh iya kamu kayak nya lebih muda dari saya, umur kamu berapa?"tanya Ghea.

"Umur saya 21 tahun mbak"ucap Dasha membuat Dodo tersedak teh yang ia sruput tadi.

"Apa? 21?"tanya Dodo dengan raut wajah tak percaya.

Dasha hanya mengangguk"iya emang kenapa?"

"Masih muda kok mau nya sama yang om om"ucap Dodo sembari melirik jail ke arah Gara.

"Apa lo!?"ucap Gara dingin.

"Ya mau gimana lagi, udah takdir kali ya"ucap Dasha .

"Ehh Gorok!"ucap Dodo membuat Gara melirik nya.

"Apa?"

"Berarti lu udah gak perjaka lagi?"ucap Dodo sembari menaik turun kan alis nya membuat Dasha membelalakan matanya.

Kenapa ia harus bertanya seperti itu dihadapan nya? Dasha jadi malu. Padahal ia tahu selama ini mereka tidak melakukan hal yang seperti itu, eh lebih tepat nya belum.

"Lo kesini ada kepentingan apa?"ucap Gara mengalihkan pembicaraan.

"Gak si cuma mau memastikan lu masih perjaka atau gak"ucap Dodo membuat Gara menatap nya sinis.

"Sopankah begono?"celetuk Dasha.

"Mas! Udah lah ayo kita pulang aja kalo kamu malu malu in aku"ucap Ghea sembari menarik lengan Dodo.

"Udah tau malu malu in, kenapa mau sama si Dodol mbak?"ucap Dasha sembari terkekeh.

"Karna gue tampan"ucap Dodo membuat Dasha berlagak seperti ingin muntah.

"Tampanan juga suami gue!"ucap Dasha membuat Gara tersenyum bangga karena dipuji oleh sang istri kalo diri nya tampan.

"Saya tau itu"ucap Gara dengan PD nya.

"Dihh maksud saya itu jeon jungkook yang tampan"ucap Dasha membuat Dodo tertawa .

"PD gila lo!"ucap Dodo membuat Gara mendatarkan wajah nya seperti semula.

"Tadi kamu bilang suami"ucap Gara pada Dasha.

"Iya itu kan suami saya! Kalo bapak itu cuma Simpenan doang"ucap Dasha membuat Dodo tertawa lagi.

"Bwahahaha simpenan! Si Gorok jadi simpenan bocil!"Dodo tertawa hingga memegangi perut nya karena sakit.

"Puas lo? Yaudah sana balik!"usir Gara membuat Dodo menghentikan tawa nya.

"Tuan rumah yang sangat sangat tidak sopan terhadap tamu nya sendiri!"ucap Dodo.

"Saya akan sopan terhadap tamu saya, tapi anda kan Babu saya!"ucap Gara sontak membuat Dasha tertawa.

"Pasangan stres!"lirih Dodo.

"Dah lah gue mau pulang!"ucap Dodo yang langsung berdiri dari sofa.

"Yaudah sana!"ucap Gara.

"Yuk beb kita pulang dari RSJ pak Gorok"ucap Dodo sembari menarik lengan istri nya.

"Yaudah kami pulang dulu, makasih teh nya"ucap Ghea.

"Kapan kapan kesini lagi mbak"ucap Dasha sembari tersenyum.

"Gak mau ye! Bisa gila gue di sini"ucap Dodo sinis.

"Bukan lo Dodol! Tapi istri lo! Lagian lo kan udah gelo dari lahir"teriak Dasha saat Dodo dan Ghea sudah agak jauh.

"Apa? Gue cakep dari lahir!? Emang! Baru tau lo?"teriak Dodo membuat Dasha berdecih.

"Muka kek Eek semut aja bangga!"ucap Dasha jengah.

"Jongkok siapa?"tanya Gara membuat Dasha mengerutkan dahinya.

"Jongkok?"

"Suami kamu"ucap Gara membuat Dasha terkekeh.

"Kenapa? Bapak cemburu yak!?"ucap Dasha dengan senyum meledek.

"Gak"

"Suami akutu ya hanya bapak seorang"ucap Dasha dengan nada manja membuat Gara menatap nya lekat.

Dasha yang merasa tidak enak, ia pun langsung bergegas ke dapur. Karena jika ia masih di sana bisa saja Gara menggoda nya lagi!

Tbc...

My Little WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang