Om kutub?

107K 8.7K 450
                                    

Happy Reading√

"Duhh gimana nih masuk gak ya? Kalo masuk trus ada abang lagi nonton tv gimana? Nanti bisa kena amukan nih," monolog Dasha saat berada didepan pintu rumahnya.
"Tau dah masuk aja, yakali gue tidur di teras," lanjutnya sembari memegang handle pintu.

Ceklek

Dasha segera masuk kerumah dan menuju kamarnya yang berada diatas, ia harus berjalan mengendap-ngendap seperti maling agar tidak ketahuan oleh kedua abangnya, terutama BangKa!

Dasha sudah menaiki tangga, dan jarak menuju kamar sudah sangat dekat.

Dasha menghela nafas, "Akhirnya aman!" ucap Dasha sembari memegangi handle pintu.

Saat Dasha ingin membuka pintu, tiba tiba ia dikejutkan dengan suara berat Kavin.

"Apanya yang aman Panda?" tanya Kavin sembari melipat kedua tangan didepan dada.

'Duhh mati gue!' batin Dasha yang masih membelakangi Kavin.

Perlahan Dasha membalikkan badannya supaya berhadapan dengan Kavin.

"E-ehh B-bangKa," ucap Dasha dengan senyum kaku.

"Jawab apanya yang aman?" ucap Kavin menatap Dasha intens sedangkan yang ditatap ia hanya menunduk sembari memilin jari-jarinya.

"Emm it-u an-anuu," ucap Dasha terbata bata.

"Apaan?" ucap Kavin dingin membuat Dasha meneguk salivanya, karena jika Kavin berkata dingin terhadap nya itu artinya Kavin benar benar marah.
"Jawab Panda!" lanjutnya dengan sedikit tekanan membuat Dasha gemetar, karena Kavin tidak pernah berbicara seperti itu padanya.

"Huaaaaaa abanggg! Jangan marahhhh!" rengek Dasha yang langsung memeluk Kavin erat.

"Maafin Panda bang! Sehabis dari cafe Panda diajak El beli novel jadi pulangnya malam, huaa abanggg! Maaf," rengek Dasha semakin menjadi di dada bidang Kavin.

Kavin yang tidak tega melihat adik kecilnya yang terus merengek itu, ia langsung membalas pelukannya dan mengusap kepala Dasha sayang.

"Maaf," ucap Kavin yang masih mendekap Dasha.

"Dasha yang minta maaf bang," ucap Dasha.

Kavin pun perlahan melepaskan pelukannya, dan ia segera menangkup pipi Dasha dengan kedua tangannya.

"Maafin abang tadi udah ngebentak Panda," ucap Kavin sambil mengusap pipi Dasha.

"Gak papa kok," ucap Dasha tersenyum simpul.

"Lain kali kalo mau kemana mana bilang sama Bangka atau Bangke ya," ucap Kavin dan dianggukki Dasha.

"Ketinggalan apaan nih!?" ucap Keenan yang baru keluar kamar, karena kamar Dasha disebelah kamar Kavin dan Keenan.

"Udah kamu masuk kekamar, abis itu mandi trus tidur," ucap Kavin dan dianggukki Dasha.

"Good night abang-abang," ucap Dasha yang langsung masuk kekamar.

"Si Panda kenapa tadi?" tanya Keenan yang berdiri disamping Kavin.

"Kepo!" ucap Kavin yang langsung meninggalkan Keenan.

Keenan yang kebingungan pun ia hanya bisa menggaruk kepalanya, "Dihh kenapa sih?"

***

Sinar matahari telah menembus jendela kamar gadis kecil yang sedang tertidur pulas, ia menggeliat kecil mengumpulkan nyawanya dari alam bawah sadarnya. Waktu menunjukan pukul 06:33.

"Panda! Bangun!" teriak Keenan yang berada dibalik pintu.

"Iya!" teriak Dasha yang langsung mengubah posisi tidurnya menjadi duduk dan menyender di king size.

My Little WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang