Rumah untuk pulang

58K 5.6K 336
                                    

Happy reading√

Vote dan Comment nya jangan lupa😍

Sudah seminggu lebih Dasha terbaring di ruang ICU dengan keadaan koma. Membuat Gara gundah gulana, ia hanya bisa berdoa agar Dasha bisa sadar kembali.

"Lo gak ke kantor?" ucap Keenan pada Gara yang sedang duduk di kursi tunggu ruang ICU.

"Ini saya baru mau ke kantor, tolong jagain Dasha," ucap Gara dan di angguki Keenan.

"Ya sudah kalo begitu saya pergi," ucap Gara yang langsung meninggalkan Keenan.

"Mobil nya udah di parkir?" Keenan bertanya kepada Kavin yang baru datang.

"Udah," ucap Kavin singkat padat dan jelas tentu nya.

"Ya udah ayo masuk, kita liat Panda," ucap Keenan yang langsung memasuki ruang ICU dan di ikuti Kavin.

"Epribadeh good morning Panda!" ucap Keenan yang baru memasuki ruang ICU.

Kavin yang merasa jengah karena Keenan berteriak, ia langsung menyumpal mulut nya menggunakan sapu tangan yang ia bawa. Dan Keenan pun diam.

"Heh! Main sumpel-sumpel aja lu ketek ayam!" ucap Keenan yang tidak terima.

"Gak usah berisik!"

"Iya abang, maafin dedek," ucap Keenan genit membuat Kavin bergidik ngeri. Ia pun tidak mau meladeni kembaran stres nya itu, lebih baik ia menghampiri Dasha yang masih menutupkan mata nya.

"Pagi Panda," ucap Kavin sembari mengusap pelipis Dasha lembut.
"Udah siang, bangun yuk," lanjutnya.

"Gak bakal di respon," celetuk Keenan membuat Kavin mendelik ke arah nya.

"Keluar sendiri atau saya tendang!?" ancam Kavin membuat Keenan tersenyum dengan watados nya.

"Aish, si abang jangan galak-galak atuh. Dedek kan jadi atut," ucap Keenan manja membuat Kavin menendang tulang kering nya, sukses membuat Keenan meringis kesakitan.

"Diem!"

Keenan berdecak,"Iya-iya! Dasar tokek ngajal!" ucap Keenan yang sengaja memelankan kata terakhir nya.

"Panda, Bangun dong! Itu mata emang kagak karatan ya di tutup mulu?" ucap Keenan keras sukses membuat Kavin menggeram.

Tanpa babibu, Kavin langsung menyentil bibir Keenan keras.

"Awsss! Sakit oncom badi badi oncom!" celetuk Keenan.

"Keluar gak!" ucap Kavin jengah.

"Gak keluar," ucap Keenan yang meledek Kavin.

"Keluar sekarang!"

"Sekarang keluar!"

Kavin menarik nafas nya dalam-dalam, ia benar-benar sudah menyerah jika menghadapi Keenan. Kenapa adik nya itu sangat petakilan? Sedangkan dirinya begitu kalem.

Mungkin saja sewaktu di rahim Kavin tidak sengaja menendang kepala Keenan sehingga sekarang kembaran nya itu mempunyai otak gesrek plus sengklek.

Jika memang benar, kenapa hanya di tendang? Seharus nya di cekik sekalian!

"Keluar sekarang juga! Atau gu-" ucap Kavin terhenti.

"Susttttt!!" Keenan mendesis dengan jari telunjuk yang di masukkan ke lubang hidung Kavin, bertujuan agar Kavin diam.

Tapi seharus nya kan jari telunjuknya di tempelkan di bibir, bukan lubang hidung?

"Apaan sih lo!" gerutu Kavin yang langsung menepis tangan Keenan yang berada di hidung nya.

"Diem! Coba lo liat itu," ucap Keenan lirih sembari menunjuk ke arah yang di maksud nya.

My Little WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang