Balasan

58.2K 6K 263
                                    

Happy reading√
Vomment nya jangan lupa cangtip:)

Warning!

Gara menuruni tangga dan langsung menghampiri Dasha yang tengah duduk di meja makan.

"Kamu mendahului saya lagi hm?"ucap Gara yang berada di belakang kursi yang Dasha duduki, Dasha menoleh kebelakang dengan cengiran nya.

"Ayo bapak silakan makan, istri cantik mu ini yang memasak"ucap Dasha yang berusaha agar Gara tidak membahas dimana Dasha mengecup tanpa izin.

Gara pun menarik kursi yang di samping Dasha, lalu ia segera menduduki nya.

"Kamu tidak ke kampus?"tanya Gara sembari menyuapkan makanan ke dalam mulut nya.

"Nanti siang"sahut nya.

Mereka berdua pun melanjutkan sarapan hingga selesai, setelah itu Dasha membereskan semua alat makan yang habis ia gunakan lalu mencuci nya.

Dasha yang asyik bermain gelembung saat sedang mencuci piring, ia di kagetkan saat tangan besar melingkar di perut nya.

Dasha langsung menoleh kesamping, mata nya menatap wajah Gara yang menopang di bahu kiri nya.

"Ish! Bapak ngapain sih!"ucap Dasha sembari menaikkan bahu nya berkali kali agar dagu nya tidak menopang, karena itu sangat geli bagi nya.

"Saya mau berangkat ke kantor"ucap Gara.

"Ya udah sana ke kantor, kenapa ke dapur coba?"ucap Dasha jengah.

"Saya ingin terus di rumah bersama mu"ucap Gara membuat Dasha memutar bola mata nya malas. Sejak kapan kutub bisa berbicara romantis seperti itu?

"Bapak kejedot di mana?"tanya Dasha yang masih sibuk membilas piring.

"Kenapa?"

"Tumben bisa ngomong kek gitu"sindir Dasha membuat Gara membalikkan tubuh Dasha agar berhadapan dengan nya.

"Saya bisa saja menjadi romantis"ucap Gara membuat Dasha tertawa.

"Bapak ngigau lagi ya?"

"Jangan meremehkan ku Sweety"ucap Gara tepat di telinga Dasha, membuat bulu kuduk Dasha meremang saat mendengar suara lembut Gara.

"Huaaa kek om om benerann"rengek Dasha membuat Gara menatap nya sinis.

"Kenapa kamu sangat suka membuat ku kesal hm?"ucap Gara dengan tangan yang mulai mengangkat tubuh Dasha, agar duduk di atas wastafel.

"Bapak, apa-apaan sih! Awas aku mau beresin itu piring dulu!"ucap Dasha kesal karena tubuh nya di kunci oleh kedua tangan Gara yang menyangga wastafel di antara pinggang Dasha.

Jadi bagaimana pun Dasha berusaha untuk lepas, ia tidak akan bisa.

"Kamu harus membayar mahal untuk satu kecupan tadi"ucap Gara yang mulai mendekatkan wajah nya ke depan membuat Dasha memundurkan kepala nya.

"B-bapak cepet ke kantor, nanti telat"ucap Dasha yang berusaha keluar dari situasi ini.

Namun Gara tetap Gara, manusia keras kepala! Jika ia sudah berkata A maka sulit untuk mengubah nya menjadi Z!

"Tidak akan ada yang memarahi saya jika saya telat"ucap Gara membuat Dasha semakin tak karuan, karena jantung nya seperti mau terjun bebas tanpa parasut, busett parasut gak tuh><

Pelipis nya sudah bercucuran keringat dingin, Dasha sudah tidak bisa berkutik lagi. Ia hanya bisa pasrah atas apa yang nanti akan terjadi.

"Bap-bapak, aku hmphhhh"ucap Dasha terhenti saat Gara mencium bibir nya lama, membuat Dasha melotot.

Gara kesal, karena bibir Dasha tertutup rapat. Sehingga ia tidak bisa menelusuri setiap inci di dalam mulut nya.

Sudah tidak ada pilihan lagi, Gara terpaksa menggigit bibir bawah Dasha pelan, sehingga si empu meringis.

Saat Dasha membuka mulut karena ia kesakitan, itu adalah kesempatan bagi Gara untuk mencium nya.

Dengan cepat Gara mencium bibir mungil itu, Dasha hanya bisa membelalakan matanya, ciuman itu lama lama menjadi lumatan lumatan kecil, Gara pun mulai mengabsen setiap deretan gigi yang tersusun rapi, tangan Gara mulai menekan tengkuk Dasha agar memperdalam ciuman nya.

Sedangkan Dasha masih terdiam atas apa yang Gara lakukan. Ia hanya bisa meremas jas Gara kuat hingga lecek, You know is lecek? Lecek is kucel. You know is kucel? Kucel is itu lah inti nya. Mwehehe:v

Dasha tidak bisa memberontak sama sekali, ia pun hanya bisa memejamkan matanya. Dan mulai mengikuti permainan Gara.

Lidah Dasha terasa sangat kelu, karena ia baru pertama kali seumur hidup melakukan ini.

Cukup lama mereka berciuman, membuat Dasha kehabisan nafas. Dasha pun segera mendorong dada Gara untuk menghentikan permainan tersebut.

Nafas Dasha memburu seperti habis maraton 1000 meter. Dada nya naik turun, membuat Gara yang melihat nya terkekeh.

"Bagaimana hm?"ucap Gara membuat Dasha menatap nya sengit.

"Ishh! Nyebelin!! Nyebelin!! Nyebelinnnn!!"teriak Dasha sembari memukuli dada bidanh Gara.

"Kenapa hm?"ucap Gara sembari memegangi tangan Dasha yang terus memukuli dada nya.

"Gak!"ucap Dasha sembari melipat kedua tangan nya di depan dada, lalu memalingkan wajah nya kesamping dengan bibir yang kerucutkan dan pipi menggembung.

Gara ingin sekali mencium pipi yang seperti bakpao itu, tapi ia tidak mau pipi nya di tampol oleh Dasha.

Perlahan tangan Gara mulai mengusap paha Dasha, membuat Dasha menatap nya sinis.

"Apaan sih! Udah sana ke kantor!"ucap Dasha sembari menepis tangan Gara yang ada di paha nya.

"Kamu akan merindukan saya sweety"ucap Gara yang langsung di balas gelengan kuat oleh Dasha.

"Tidak akan! Udah sana pergi gak! Atau.."ucap Dasha yang menggantungkan ucapan nya.

"Atau apa hm?"

Dasha langsung mengambil piring yang ada di samping nya lalu di arahkan ke wajah Gara. "Piring ini akan melayang tepat pada muka bapak yang tampan itu"ucap Dasha dengan raut wajah yang sengaja ia seram seram kan.

Tapi bagi Gara, bukan nya seram malah nambah imut.

"Baiklah saya akan pergi"ucap Gara yang langsung melangkah kan kaki nya keluar dapur.

Tapi saat ia sudah berada di ambang pintu, Dasha berteriak keras membuat Gara menoleh.

"Bapakkk!!"

"Kenapa?"

"Turunin aku dulu! Tanggung jawab dong! Masa udah di naiki gak mau di turunin"ucap Dasha membuat Gara mendekati nya dan segera menurunkan tubuh kecil istri kecil nya itu.

Author:kalo ambigu berarti pikiran kalian udah traveling jauh banget><

"Udah sana pergi!"usir Dasha sembari mendorong tubuh Gara kuat agar segera pergi ke kantor.

"Iya saya pergi"ucap Gara sembari mengulurkan tangan agar Dasha mencium punggung tangan nya.

"Ya udah sana!"

Cup

Gara mengecup kening Dasha singkat, lalu segera berangkat ke kantor. Sedangkan Dasha, ia masih senyum senyum sendiri.

Tbc...

Author masi polos kok hihihi👉👈😳

Vote and comment nya woy😭

My Little WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang