Virus Pelakor

57.4K 5.4K 380
                                    

Aku comeback lagi, dengan merilis cerita bukan single:v

Di WAJIB kan untuk mengeVOTE dan mengCOMMENT cerita ini😼

Happy reading√

"Mau apa anda kesini?" ucap Gara dingin tanpa menatapnya.

"Aku ingin ketemu sama kamu," ucap nya sembari memegang tangan Gara, namun Gara segera menepis nya.

"Jangan sentuh-sentuh saya!"

"Emm aku boleh masuk gak? Soal nya capek berdiri terus," ucap nya.

"Saya sedang tidak mau menerima tamu seperti anda," ucap Gara ketus, namun tidak di indahkan oleh seseorang yang ada di depan Gara.

Iya lebih memilih untuk memasuki rumah Gara, tanpa izin terlebih dahulu kepada sang pemilik nya.

Gara yang melihat dia menerobos kedalam rumah tanpa dosa, ia segera mengejar nya yang sudah ada di ruang tengah. Lalu menarik lengan nya.

"Apakah anda tidak di ajarkan sopan santun!" ucap Gara sinis.

"Maaf, soal nya aku capek. Emm aku boleh duduk kan?" tanya nya yang langsung menduduki sofa.

"Arin!" ucap Gara ketus.

"Kenapa?" ucap Arin santai.

"Pergi sekarang juga!" ucap Gara lantang, membuat Dasha yang berada di dapur mendengar nya.

"Ada tamu siapa ya? Kok PakGar sampe teriak-teriak gitu?" monolog Dasha yang tengah mencuci piring.
"Alah bodoamat! Mungkin aja si Dodol," lanjutnya acuh.

Lalu Dasha pun melanjutkan mencuci piring, tanpa ingin tahu siapa yang bertamu kerumah nya.

Saat Dasha tengah sibuk mencuci piring, tiba-tiba ada yang membuka suara. Membuat Dasha terlonjak kaget, karena jelas-jelas itu bukan suara Gara.

"Permisi," ucap nya membuat Dasha menoleh.

Saat Dasha melihat perempuan di hadapan nya, ia hanya bisa menaikkan satu alis nya. Lalu melirik Gara yang berdiri di ambang pintu dapur dengan raut wajah yang tidak mengenakkan.

"Kamu pembantu di sini ya?" ucap Arin membuat Dasha memincingkan matanya tajam, berani sekali dia mengatainya pembantu.

Beda lagi dengan Gara yang mendengar ucapan yang terlontar dari mulut sialan si Arin, Gara mengepalkan tangan nya dan langsung mendekati Arin.

"Anda boleh pergi sekarang!" ucap Gara yang tak di hiraukan oleh Arin.

"Emm bikinin saya jus ya, pake es yang banyak," ucap Arin kepada Dasha.

"Maaf, lo siapa ya?" ucap Dasha dingin, membuat Arin menatap nya sinis.

"Bisa sopan gak kalo ngomong sama saya!" ucap Arin ketus membuat Gara menggeram, dan mensumpah serapahi di dalam hati.

"Anda yang tidak sopan!" ucap Gara lantang, membuat Dasha semakin jengah kepada Arin.

"Sok-sok an bilang gue gak sopan, ternyata diri nya jauh tidak sopan. Ewwww memalukan!" cibir Dasha membuat Arin mendengus.

"Berani sekali kamu mengatai saya!" ucap Arin lantang.

"Heh! Lo siapa berani-berani nya ngomong pake nada tinggi ke gue!" ucap Dasha tak kalah lantang, membuat Gara mengusap wajah nya kasar.

"Ehh lo tuh cuma pembantu disini! Ngaca dong!" ucap Arin membuat Dasha larut dalam emosi.

"HEIII!!!!!!!" teriak Dasha sembari mengacungkan jari telunjuk nya dihadapan wajah Arin. Lalu, memetik jari sebanyak tiga kali.
"Seharus nya lo yang ngaca! Mau apa lo kesini huh!?" lanjutnya ketus membuat Gara meneguk saliva nya.

My Little WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang