¹³ | a place where millions of stories lived

112 45 288
                                    

┏┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┓

SATELLICIOICIS SATELLITE
a place where millions of stories lived

┗┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┛

◖⸙◗

        KEADAAN DI NEWCASTLE BELUM SEPENUHNYA NORMAL. NAMUN, ENAM HARI TERAKHIR INI, JASPER STEFAR MENCOBA MENEPATI JANJINYA dengan memberikan uang pesangon kepada para mantan pekerja sehingga jalanan sedikit longgar tanpa massa.

       Trotoar di sepanjang Mosley Street bahkan tampak sangat longgar sedangkan Corsley semakin padat pada hari libur seperti ini. Para pekerja pabrik kembali menghabiskan hari libur mereka untuk berbincang di Corsley setelah beberapa hari libur mereka direnggut Revolusi Stefar. Nyonya Kennedy tampak secerah matahari melihat kembalinya nuansa ramai kedai Kennedy, meskipun Pete tidak. Ia berharap kedainya cukup sepi hari ini supaya ia bisa meninggalkan kedai lebih awal untuk bersenang-senang. Beruntung teman-temannya selalu setia menunggu kesibukan Pete berakhir sehingga ia tak perlu khawatir melewatkan momen kebersamaan yang akan usai tak lama lagi.

       Di kursi paling sudut Corsley, Dan dan Louis mendidihkan otak mereka untuk mengalahkan satu sama lain dalam permainan dam. Louis yang mendapatkan warna hitam, baru saja menggeser salah satu bidaknya sehingga bidak putih milik Dan berkurang satu. Pria itu pun hanya memainkan wajah sehingga tak tampak terancam karena langkah bidak Louis.

       "Tidak buruk, Wistletone, tidak buruk, tapi aku tak akan terjebak dalam strategi permainanmu." Telunjuk Dan pun perlahan mendorong bidaknya maju untuk mengurangi jumlah bidak Louis pula di atas papan.

       Louis berdecak kesal. "Kuharap kau tak lihat itu, Dan! Aku hampir sampai di ujung papan untuk mengembalikan satu bidak lagi!"

       Lain dengan Louis yang kesal, Dan melipat kedua lengan di depan dada dan tersenyum puas. "Sebenarnya jelas aku yang akan menang, 'kan? Kau bahkan tak menjalankan bidakmu dalam kelompok! Ingat, bahwa dengan berkelompok kita akan menang." Lalu tangannya meraih segelas bir di samping dan mengangkatnya setinggi dada. "Audere est Facere," kemudian meneguknya setengah habis.

       Sedangkan Louis, tak senang melihat itu sehingga ia menjalankan bidaknya dengan malas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

       Sedangkan Louis, tak senang melihat itu sehingga ia menjalankan bidaknya dengan malas. "Tak diragukan, Nordström seorang pecundang karena dia hanya berani jika berkelompok. Lihat bidakku yang berjalan secara individu dalam arah yang berbeda!" Kedua telapaknya menunjuk papan permainan dam dengan jumlah bidak semakin berkurang—terutama yang berwarna hitam. "Bidakku bukan pecundang. Itu cukup mencerminkan aku sebagai pemainnya."

       Dan pun merotasikan netra bosan sebelum akhirnya meletakkan segelas bir ke wajah meja. "Otakmu sedikit bermasalah semenjak ada surat dari Martha," ucapnya seraya mendorong bidak putih lurus.

Satelliciocis Satellite [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang