¹⁶ | unexpected surprise

99 26 230
                                    

┏┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┓

SATELLICIOICIS SATELLITE
unexpected surprise

┗┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┛

◖⸙◗

         HARI DEMI HARI BERLALU DAN SETIAP MALAMNYA TAK AKAN DITEMUKAN LOUIS TINGGAL DI RUMAH. Pria itu kini mendedikasikan malam untuk seorang wanita yang bahkan belum bisa membalas perasaannya. Meninggalkan rumah setiap pukul sembilan dengan mobil, lalu menyusuri jalanan Newcastle yang cukup ramai hingga tiba di Ouseburn. Di situlah ia akan mengukir sejarah perjuangannya untuk memenangkan hati seorang wanita, sedangkan Wistletone's School menjadi saksi bisu aksinya yang belum dirasa.

       Anthony memang tak ikut serta. Namun, Louis telah menemukan cara untuk melewati tembok beruncing Wistletone's School. Ia memutuskan untuk memanjat atap mobil sebelum melompat layaknya kucing memburu seekor tikus. Setidaknya begitulah caranya mempermainkan keamanan Wistletone's School yang sudah terbukti belum pernah dilumpuhkan penjahat mana pun. Namun, Louis berhasil. Haruskah ia mendapat tropi atas pencapaiannya?

       Malam itu Louis kembali. Sama halnya malam-malam sebelum ini, mobil terparkir di balik tembok tinggi Wistletone's School sedangkan dirinya sudah menghilang ditelan kegelapan dan kebahagiaan ingin berjumpa. Emma tak lagi keheranan mendengar suara lemparan kerikil dari luar jendelanya. Sedikit aneh jika Emma mengatakan tak mencintai pria itu, karena setiap kali Louis melemparkan kerikil demi kerikil ke jendelanya, ia selalu membukakan dengan lapang dada. Lantas, untuk apa itu semua?

       Menggulung semua prasangka, Louis telah memanjat tembok berarsitektur kuno—yang lebih mudah ditemukan celah untuk meletakkan tangan dan kaki daripada bangunan modern—dan melenggang masuk ke dalam kamarnya tanpa hambatan. Agendanya masih sama; saling berbagi kisah.

       Louis telah menyelesaikan kisah tentang Para Ksatria Kudus yang masih terus mengisi otak Emma. Setelah rasa penasaran itu terungkap, giliran wanita itu diberikan. Namun, kali ini Emma tak ingin berbagi kisah dengan Louis, melainkan membacakan sebuah puisi.

       Wanita itu berdiri dengan selembar kertas berwarna kekuningan di tangan. Louis masih berbaring miring di sisi ranjangnya. Lalu Emma mulai berjalan dan memainkan ekspresi seolah mempersembahkan gaya membaca puisinya untuk sebuah ajang bergengsi.

       "Deadly foliage spoke their script.
       Genuinely, the sound of this word has no lore.
       Thou slam torment to see the teen grows.
       Rancor seen yet inside full of dote.

       Wilt anon a vivid light illuminate thee?
       That is the day thee saw death shalt come.
       Then sooth wilt split from thine tongue.
       In hither thou wilt make a shrift."

       Dua bait terlampaui dan Louis masih tersihir akan kefasihan Emma membacakan puisi yang kedengarannya aneh di telinga.

       "Thine scheming tongue might court them.
       Yet, thou knew lore is my companion and lore is heirloom.
       'Tis more precious than thou yea know.
       And deadly foliage, deadly no more.

       Thou wilt buried under thy eery kalon of words.
       Then thou wilt be nought yet being called daws."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Satelliciocis Satellite [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang