²⁰ | a night to remember

92 24 183
                                    

This chapter is definitely dedicated to
lvndrzm because she's finally back?
I'm not sure, but if you see it,
it's kind of a phrase to replace 'welcome back'

┏┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┓

SATELLICIOICIS SATELLITE
a night to remember

┗┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┛

◖⸙◗

          MALAM ITU EMPAT PEMUDA NEWCASTLE belum mengetuk pintu rumah masing-masing setelah jam sembilan berlalu. Mereka masih di jalanan menyanyikan lagu kebangsaan Inggris dengan sebotol bir di tangan. Tidak, bukan teh kali ini dan mereka berpikir itu pantas untuk diteguk di malam akhir bulan Januari.

       Menyisir trotoar Newcastle dengan sisa orang yang tak terlalu banyak, mereka bahkan tak tahu ke mana kaki akan membawa. Sedangkan beberapa pejalan kaki lainnya merasa terganggu. Tak lagi, ketika salah satu dari mereka menghentikkan langkah membuat tiga sisanya mengikuti.

       "Apa-apaan kau berhenti sembarangan, Pete!" pekik Dan agak kesal karena pemberhentiannya yang tak mulus sehingga pipinya terhantam tengkorak belakang Pete.

       Pria itu berbalik. Melemparkan atensi bukan untuk Dan melainkan Louis yang berdiri paling belakang. "Bukankah itu Emma, Lou?" tanyanya sehingga Louis menyipitkan netra sebelum bertepuk tangan sekali.

       "Benar!" pekiknya.

       "Apa yang sedang dilakukannya malam-malam seperti ini?" tanya Ian yang belum menghabiskan satu botol penuh.

       Louis menggidikkan bahu tak dan karena ketidaktahuannya itu, ia memutuskan untuk pergi ketika Dan sudah menguap dan hampir terjungkal di trotoar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

       Louis menggidikkan bahu tak dan karena ketidaktahuannya itu, ia memutuskan untuk pergi ketika Dan sudah menguap dan hampir terjungkal di trotoar. Beruntung Pete ada di sana untuk mencegahnya. Tak berpikir sepasang kaki Dan masih kuat berdiri tanpa topangan, mereka pergi kemudian.

       "Ehi (hey)," sapa Louis mengejutkan punggung Emma yang terbalut mantel tebal. "Apa yang kau lakukan di sini, mia cara (my dear)? Kau seharusnya sudah membalut diri dengan selimut di kamar asrama."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Satelliciocis Satellite [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang