³¹ | about death

107 17 126
                                    

┏┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┓

SATELLICIOICIS SATELLITE
about death

┗┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┛

◖⸙◗

        DEDAUNAN DI DEKAT JENDELA YANG TERBUKA, MULAI BERGOYANG SEDANGKAN ANGIN MENGAMBIL ALIH KEHENINGAN YANG SEPASANG SAHABAT CIPTAKAN. Kacamata baca Nyonya Bache agak melorot ketika membalik halaman baca pada bukunya. Pete kembali mengurangi isi cangkir sebelum berkata, "Kau mau menelepon Emma, Lou?" Kepala Louis yang tertunduk, terangkat seketika sehingga dua pasang mata itu bertemu. "Kau mau menelepon Emma?"

       Untuk seperkian detik, Louis terdiam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

       Untuk seperkian detik, Louis terdiam. Detik selanjutnya ia mengangguk ragu seraya menjawab, "Y-ya, tentu." Kemudian bangkit dari kursinya menuju meja Nyonya Bache yang tak jauh dari sana.

       Nyonya Bache melirik keberadaan Louis dari balik kacamata baca yang agak berdebu. Ia bangkit kemudian setelah menutup bukunya. Bunyi debam yang dihasilkan dari tabrakan sekian halaman buku menyemburkan debu-debu yang terselip di dalam.

       "Anda keberatan jika saya pinjam teleponnya?" Nyonya Bache menggeleng seketika. Telunjuk ringkihnya baru saja menyentil ujung kelopak netra setelah keduanya bertatapan beberapa saat.

       Setelah membasahi kerongkongan, Nyonya Bache menjawab, "Pakai saja, Tuan." Sehingga Louis mengangguk dan menggeser posisi ke hadapan telepon.

       Louis masih terdiam di sana. Jemarinya belum memutar lubang nomor. Bahkan ketika ia menutup netra sekilas dan mengembuskan napas, jemari belum memutarnya juga sehingga ia memanggil pemilik Teahouse itu lagi. "Ada buku telepon? Kurasa aku lupa nomor telepon Wistletone's School."

       "Tentu saja," jawab Nyonya Bache kemudian bangkit dari kursi. Bukunya sekali lagi harus ditutup, tapi debu yang disemburkan tak sebanyak sebelumnya.

       Setelah tenggelam di hadapan rak berisi buku-buku tebal dengan sampulnya yang usang, Nyonya Bache kembali ke hadapan Louis untuk menyerahkan buku itu. Louis sempat bergumam terima kasih seraya menambahkan senyuman yang terbalaskan. Kemudian ia membuka buku itu. Mencari sesuai abjad hingga menemukan nomor tujuan.

       Terdengar nada tunggu untuk beberapa saat, tapi Louis tak merasa khawatir. Setelah detik-detik itu bergulir, seseorang akhirnya berkata, "Wistletone's School di sini. Ada yang bisa saya bantu?" dari seberang.

       Louis yang sejak tadi terdiam pun, terlonjak sekilas sebelum menjawab, "Y-ya. Saya ingin bicara dengan Nona Emma Harrel, bisakah?"

Satelliciocis Satellite [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang