⁵⁶ | another wistletone comes to life

64 13 90
                                    

┏┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┓

SATELLICIOICIS SATELLITE
• another wistletone comes to life •

┗┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┛

◖⸙◗

         PERMINTAAN SEDERHANA EMMA adalah hal yang sangat tak masuk akal baginya. Bahkan ketika ia mendengar langsung hari itu dan mencoba menemukan buku yang menyinggung kebangkitan orang mati di perpustakaan kota terdekat, tak ada satu pun yang memberikan petunjuk matang untuk dicoba. Hanya ada beberapa buku soal Victor Frankenstein dan kegilaannya menciptakan monster yang sungguh tak ingin dicoba. Ia ingin memberikan Emma seorang putri bukan monster.

       Oleh karena itu pula, keesokannya ia berkata, "Kau ingat apa yang Joseph Priestley katakan sebelum kematiannya?" Wanita itu hanya mengerling selagi tangan memegangi roti isi gemuk. "Aku akan tidur sepertimu; karena kematian hanyalah tidur yang sangat nyenyak di dalam makam, dan kita akan bertemu lagi. Aku bahkan masih mengingatmu mengatakan itu padaku setelah kepergian Ian. Dan apakah aku menginginkan Ian kembali hidup? Tentu iya. Tapi mampukah aku melakukannya? Jawabnya tidak. Tapi aku mampu merelakannya diselamatkan Tuhan."

       "Diselamatkan Tuhan?" Gigi-giginya berhenti mengunyah tubuh si roti isi gemuk. "Ian diselamatkan dari kehidupan yang buruk dan keluarga Millepied. Lalu kau ingin berkata Sylvia diselamatkan dariku? Itukah maksudmu?"

       Napas spontan terembus saat itu juga. Bibir pun rasanya tak kuasa mengucap kata untuk sesaat. Ia mengingat begitu mudahnya Emma membuat pria itu kembali kuat setelah kepergian Ian. Namun, mengapa rasanya begitu sulit melakukan hal serupa untuk si wanita yang dikenalnya selama ini jarang menunjukkan kemurkaan? Bahkan akal sehat pun rasanya sudah menelanjangi otak dia.

       "Emma," tangannya terulur untuk menggenggam milik wanita yang saat itu bersandar di wajah meja, "bukan begitu maksudku. Semua orang akan pergi. Aku, kau, dan Sylvia. Kita semua akan pergi dari dunia ini hanya untuk merasakan kehidupan di dunia berikutnya. Suatu saat nanti, kau akan bertemu dengannya lagi."

       Tangan yang sempat dibalut lembut oleh Louis segera ditarik untuk memegangi roti isi gemuknya. "Aku, kau, dan Sylvia akan pergi, itu memang benar. Itulah mengapa aku juga ingin pergi dari dunia ini hanya untuk merasakan kehidupan di dunia berikutnya."

       "Berhenti mengulangi ucapanku dan memutar balikkannya untuk menyerangku, Emma." Tampak jelas di balik sepasang iris birunya, kemurkaan mencoba dipendam bahkan dibuang sejauh mungkin agar tak tumpah di hadapan Emma. "Mengapa kau membuat ini sulit?"

       Wanita yang hampir menyelesaikan kunyahan pun, segera menelan menu itu melewati kerongkongan. "Lalu, mengapa kau membuat ini sulit juga, Louie? Kurasa pekerjaanmu berhasil melatihmu untuk terbiasa sendiri. Maka kau seharusnya tak keberatan jika aku pergi."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Satelliciocis Satellite [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang