⁷| riot act to giving back the rights of freedom

207 53 444
                                    

This chapter is for allan_0011
who has supported this story
from the beginning until now
by always giving a part of his heart kindness
by providing votes and comments.
I hope this chapter doesn't disappoint
and I hope you (and other readers) like it.

┏┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┓

SATELLICIOICIS SATELLITE
riot act to giving back the rights of freedom

┗┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┛

◖⸙◗

        SATU DEMI SATU HIDANGAN PENUTUP DISAJIKAN OLEH PASANG TANGAN YANG BERBEDA-BEDA MILIK PELAYAN DI KEDIAMAN WISTLETONE, meskipun beberapa anggota Wistletone bahkan belum menghabiskan keseluruhan menu utama malam itu, seperti Celestine, contohnya, yang masih sibuk menyuapi putri kecilnya dengan rambut merah yang tampak lebih panjang dari beberapa hari lalu.

       Abigail yang tampak menikmati sup labunya, membuat Celestine tak tega jika harus berhenti menyuapinya dan memilih untuk menunda menyantap hidangan dia. Sekitar bibirnya yang belepotan pun, mendorong tangan Celestine untuk mengusapnya hingga bersih dengan celemek di samping mangkuk.

       Virginia yang terduduk di seberang Celestine tersenyum, sedangkan Anthony yang ada di sampingnya, masih sibuk dengan menu utama yang hampir habis dan siap menyantap hidangan penutup. Louis, yang duduk di sebelah Abigail pun cepat-cepat mengulap kedua sudut bibirnya ketika menu utamanya sudah habis, lalu berkata, "Biar aku saja, Celestine," yang membuat kedua orang tuanya mendongak menatap Louis, begitu pula Celestine dan Abigail.

       Louis menambahkan, "Biar aku yang menyuapi Abigail," ketika kedua alis Celestine terangkat tak percaya. Keduanya saling tatap sekilas lalu Celestine memberikan sendok di tangannya kepada Louis dan menggeser semangkuk sup milik Abigail ke hadapan dia.

       Tangan kanan Louis terangkat untuk memberikan suapan pertama kepada Abigail, ketika Judith Hope memindahkan hidangan penutup dari tangannya ke atas meja dengan sedikit senyuman, membuat Anthony berkata, "Kau sudah pantas menjadi ayah, Louie," yang membuat adiknya pun mendongakkan kepala menatapnya. "Dan kau lihat Nyonya Hope. Dia tersenyum menatapmu. Kupikir dia menyukaimu." Sontak, ucapan Anthony membuat hampir seluruh orang di meja makan tertawa, tapi Judith Hope hanya tersenyum kecil.

       "Aku selalu menduga Nyonya Hope menyukaiku," jawab Louis ketika Judith Hope beralih mengambil beberapa piring kotor di atas meja makan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

       "Aku selalu menduga Nyonya Hope menyukaiku," jawab Louis ketika Judith Hope beralih mengambil beberapa piring kotor di atas meja makan.

       Ketika Judith Hope berhenti di samping Louis untuk mengambil piring bekas hidangan utamanya, ia melanjutkan, "Benar bukan, Nyonya Hope?" Namun, Judith Hope hanya mendorong bahu Louis pelan dan bergumam, "Kau ini apa-apaan, Louis," yang membuat kedua orang tuanya pun ikut tertawa.

Satelliciocis Satellite [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang