Satelliciocis Satellite [Completed]

¹⁸ | party hard

┏┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┓

SATELLICIOICIS SATELLITE
• party hard •

┗┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┛

◖⸙◗

          BELUM TEPAT SEBULAN LOUIS DAN EMMA SUDAH KEMBALI ke Newcastle Upon Tyne karena undangan pesta ulang tahun dari Anthony Wistletone. Sebenarnya Emma sempat menolak ajakan Louis untuk menghadiri pesta karena dirinya merasa tidak enak dengan keluarga Wistletone sendiri terutama Richard Wistletone. Namun, Louis terus memaksa dan akhirnya jelas Emma yang kalah. Ia hanya tidak siap untuk mengetahui berita hubungannya sudah didengar orang lain.

       Meninggalkan indahnya Connacht dengan cerita yang tersimpan di dalamnya, Ruenna membukakan pintu rumah lebar-lebar untuk salah satu sahabatnya agar ia bisa tinggal beberapa minggu lagi sebelum kembali ke asrama Wistletone's School. Ia sudah memutuskan untuk tak kembali ke Atherstone sampai libur Natal. Ia hanya tak ingin membuat orang tuanya kecewa.

       Maka ketika Rabu malam tiba, di mana beberapa kilat cahaya menembus pepohonan taman Wistletone hingga menampakkan bayangan menempel di wajah awan, Louis dan Emma sudah dalam balutan pakaian pesta. Emma hanya mengenakan sleeveless floral dress berwarna biru muda yang ditemani sepatu t-straps bewarna senada. Rambut kepangnya terjebak dalam gelungan rapi dengan beberapa anak rambut yang dibiarkan bergelantungan. Sebuah kalung perak berliontin bunga daffodil menghiasi leher jenjangnya sedangkan untuk anting tusuknya bermotif daisy.

       Louis menampakkan gaya berpakaian yang sangat sederhana untuk sekelas pesta ulang tahun. Ia hanya mengenakan kemeja biru muda—serasi dengan milik Emma—yang dibalut vest suit berwarna hitam. Dasi bermotif abstrak berwarna biru tapi dengan tingkat yang lebih tua, menyempurnakan setelannya. Sepatu oxford adalah yang terpilih malam ini untuk ia kenakan.

       Ketika keduanya saling bergenggam tangan memasuki area pesta yang diselenggarakan di taman belakang, tangan Emma bergemetar hebat belum siap berhadapan dengan Richard Wistletone. Keadaan pesta yang cukup ramai memang menghalangi Louis untuk bertemu keluarga intinya dan entah mengapa Emma bersyukur untuk itu.

       Seiring berputarnya jarum jam, keduanya tak lagi mengobrol di sisi taman sendirian karena Anthony dan seorang wanita di sampingnya menghampiri. Saat itu lantunan Alemanda in F# Minor telah mengisi seluruh atmosfer pesta dan kakak beradik itu baru saja selesai bertukar pelukan.

       "Bagaimana liburan di Connacht? Menyenangkan?" tanya Anthony setelah menjabat tangan Emma yang masih bergemetar. Anthony tahu itu, tapi ia tak ingin fokus ke sana karena itu tak sopan.

       Louis mengela napas. Birunya masih menatap milik Anthony. Dengan sedikit tepukan di bahu pria itu, Louis menjawab, "Kau harus mengunjungi Connacht lain kali. Tempatnya luar biasa."