³⁵ | belfast remembers its own

95 16 111
                                    

This chapter is dedicated to Hutan_Pinus
who is struggling to revise the story
she created and trying to publish it
as soon as possible

┏┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┓

SATELLICIOICIS SATELLITE
belfast remembers its own

┗┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┉┛

◖⸙◗

         DUA MINGGU ADALAH WAKTU YANG TERLALU SINGKAT bagi Louis untuk mengusir setiap nyeri di wajahnya. Setelah hukuman yang memberikan bengkak serius pada fisik dan mental, Louis harus bersusah payah menuju ruang kesehatan meskipun tubuhnya kembali terkapar di tengah jalan. Beruntung saat itu Russel melaluinya sehingga ia tak harus berjuang sendiri menuju ruang kesehatan.

       Hari berikutnya pelatihan tak bisa diacuhkan  meskipun rasa sakit meronta tak karuan. Bengkak di wajah Louis tampak begitu jelas di bawah siraman sinar sang surya. Sayang sekali setiap pelatihan tak bisa ia ikuti dengan maksimal. Bengkak di sekitar netra mengacaukan penglihatan. Beruntung saja Komandan Armitage tak memberikan hukuman untuk ketidaksempurnaan latihan Louis selama ini.

      Namun, masa-masa sakit itu sudah berlalu. Meskipun masih ada sisa rasa sakit yang tampak di wajah Louis, tubuhnya saat ini terbalut pakaian tentara lengkap dengan rompi dan senjata. Ia baru saja turun dari mobil kesatuan setelah mengarungi perjalanan laut.

       Belfast sama sekali tak menarik. Pemandangan perkotaan yang membosankan dengan jejak-jejak kekacauan di mana-mana. Bahkan ketika mobil kesatuan itu menuju salah satu markas kemiliteran di Belfast, ada sekitar belasan mobil terbakar di pinggir jalan. Kacanya dipecah. Beberapa lagi ditulisi dengan kalimat sumpah serapah. Ban-ban mobil pun sama berkorbarnya di sepanjang jalan itu. Meskipun tak tampak batang hidung pelaku, korban bisu itu cukup meyakinkan Louis bahwa operasi ini menghilangkan keramahan mereka.

      Ketika membahas keramahan warga Belfast yang direnggut operasi, maka itulah yang terjadi pula kepada para petinggi kemiliteran di markas ini. Setelah semua tentara tiba, mereka digiring ke dalam ruangan yang cukup besar di mana ada empat puluh ranjang di sana. Mereka merapikan ransel-ransel sebelum seorang atasan berkata, "Attention!" sehingga semua tentara menghentikan kesibukan mereka untuk berdiri dalam posisi siap sempurna menghadap komandannya.

       Pria itu menatap beberapa wajah tentara Inggris ini melalui sudut netra. Ia berdehem sekali kemudian berkata, "Selamat pagi semuanya. Aku Letnan Thompson. Akan kuberitahu beberapa hal secara singkat. Pertama, setelah tiba di lokasi penyisiran, kalian akan dibagi menjadi tiga kelompok salah satunya bersamaku, dua lainnya bersama Letnan Ramsay dan Letnan Mitchell. Kita akan bertemu di sebuah blok dekat checkpoint kemiliteran di mana ada beberapa rumah yang diduga menyembunyikan senjata untuk menyerang wilayah Protestan dan MRF." Ia terdiam sekilas meskipun sepasang netra masih menjelajahi setiap wajah pasukannya.

       "Kedua, pukul sebelas nanti, kalian harus berkumpul di aula untuk pemberitahuan pembagian kelompok. Setelah itu, dilanjutkan tentang pengenalan lokasi dan rute terlarang maupun rute yang harus kita lalui. Ada pertanyaan?" Tak seorang pun membuka mulutnya sehingga pria itu mengangguk kecil lalu berkata, "Baiklah. Bubar."

       Mereka pun kembali disibukkan kegiatan masing-masing selagi menguatkan mental serta menghapus bayangan-bayangan mengerikan tentang operasi ini.

       Setelah beberapa topik selesai mereka bincangan di kamar bersama berisi empat puluh pria, peleton ini menuju aula utama untuk pemberitahuan anggota kelompok. Banyak nama yang sudah dipanggil oleh Letnan Mitchell, dan setelah semua nama disebut, Louis tahu dia tak akan bertugas bersama Linus kali ini.

Satelliciocis Satellite [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang