Enam puluh.(2)

3.7K 359 164
                                    

Alooo!~
Sebenernya part 52 belum tembus 100votes.
Iya, kurang 4votes lagi. Yang belom boleh mampir dulu yaa vote part itu^^
Btw, aku update part ini karna lagi seneng sih.
Mau tau kenapa seneng? Kalian akan tau nanti dibawah wkwk.
Baca yaa, jangan lupa vote komennya.
Enjoy!💓

.
.
.
.
.
.
.
.

Rani memasuki Mansion Feranz tanpa rasa curiga sama sekali.

Chenle yang berjalan disebelah nya pun terlihat santai saja.

Satu pintu lagi, dan mereka akan tiba di ruang makan utama.

Begitu pintu di buka, yang awalnya gelap seketika terang benderang.

Papa Daniel disana, bersama Mama Rike juga Doy.

Papi dan Mami Chenle juga disana.

Dan setelahnya dari arah yang berbeda, Roma bersama Naila, Rachel dan Darda, diikut para pasangannya datang membawa cake bertulisan happy birthday untuk Rani, lengkap dengan lilin yang menyala.

Di sisi yang berbeda, Yola bersama Septi, Lala dan Shania, diikuti para pasangannya, datang dengan membawa cake yang bertulisan happy graduation.

Kalo kalian tanya siapa itu Shania, Ia adalah istri Renjun. Mereka baru menikah Februari lalu.

"Ayo tiup lilin dulu!" Seru Roma.

Sejujurnya Rani lupa jika hari ini adalah hari ulang tahunnya.

Ya karna terlalu sibuk memikirkan sidang kelulusannya.

"Udah yuk makan dulu." Ujar Mama Rike selaku nyonya rumah.

Suasana ruang makan sangat lah ramai.

Apalagi seperti yang kalian tau, Papa Daniel kan lawak banget ya, udah gitu ada Papi nya Chenle juga, ditambah Haechan.

Silahkan kalian bayangkan sendiri serame apa itu orang betiga :)

Tapi kalian sadar gak sih?

Semuanya berpasangan.

Tapi Kak Doy engga :')

Kasian..

Tapi Doy gak merana kok. Malah Chenle tuh yang merana.

Rani duduk diantara Doy dan Chenle.

Dan daritadi Rani nya asik sama Doy.

Keduanya memang jarang bertemu.

Terlebih selain mengurus rumah sakit miliknya sendiri, Doy juga sudah mengambil alih perusahaan Papa Daniel.

Jadi ya.. makin jarang ngobrol deh mereka.

"Kamu sama Chenle udah baikan banget tapi cincin dari kakak gak di lepas lepas." Kata Doy diakhiri dengan tawa pelan.

"Ya kan belom di gantiin sama dia kak. Lagian emang dia udah disetujui sama kakak?" Kata Rani setengahnya meledek ke arah Chenle.

Sedangkan oknum yang diledek menatapnya kesal.

"Kalo gak lagi rame gini udah aku cium kamu sampe gabisa napas." Gerutu Chenle.

Akhirnya diantara semuanya yang merasa jomblo adalah Chenle.

Kasian banget.wkwk

Usai makan malam, mereka smua berpencar membuat kubu masing masing.

Papa Daniel yang asik mengobrol masalah bisnis bersama Papi Chenle.

Mama Rike yang ngerumpi berdua bersama Mami Chenle.

Boyfriend | ChenleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang