Satu.

19.7K 1.4K 113
                                    

Sesuai janji. Publish part 1.
Sebelum baca ini, baca dulu prolog sama attention nya.
Biar gak bingung lu pada ye.

.
.

Welcome to my world.🌈
Happy reading!❤️

.
.
.
.
.

"Ishh kenapa sih lama banget bus nya?!" Kata Rani kesal.

Ini hari Senin, dan kalian pasti tau bukan ada apa di hari Senin. Ya, upacara.

Harusnya Rani berangkat bersama Felix, namun lelaki itu membatalkannya. Tepat pukul 6 tadi, selagi Rani dengan santainya menonton kartun spongebob di tv.

"Emang Felix bangsat! Tau gitu gue berangkat daritadi gak pake nungguin dia. Liat aja lo ya nanti." Gerutunya kesal.

Rani menghentak - hentakan kakinya kesal. Lalu duduk di kursi halte.

Sampai akhirnya Audi R8 Coupe berwarna hitam melintas dan berhenti didepan nya.

"Bareng gak?" Tanya seorang dari dalam setelah Ia menurunkan kacanya.

Rani menatap orang itu. Ia mengenalinya.

Zhong Chenle, pria menyebalkan yang sangat suka mengusilinya. Sekaligus mantan gebetannya.

"Ayo masuk! Mau telat emangnya?" Tanya Chenle lagi.

Setelah berpikir sejenak akhirnya Rani pasrah dan memilih untuk nebeng sama Chenle.

Dari pada telat kan? Apa salahnya.

Sesampainya disekolah, Rani langsung turun meninggalkan Chenle. Tanpa ucapan terima kasih dan sejenisnya.

"Grab car aja kalo penumpang turun diucapin makasih. Gue yang ganteng begini ditinggal gitu aja. Sialan." Gerutu Chenle seraya berjalan kearah kelasnya.

Disisi lain, sesampainya Rani didalam kelas.

"Heh! Tumben datengnya siangan?" Tanya Lala.

"Si Felix bangsat. Gue tinggal anjir. Baru ngabarin kalo gak bisa barengin jam 6. Mana gue lagi nonton spongebob." Jelas Rani.

"Sumpah? Alesan apa dia gak bisa barengin lo?" Tanya Lala.

"Kakaknya nebeng dia." Jawab Rani singkat.

Lala menggelengkan kepalanya.

"Gue liat tadi dia dateng bareng Vena." Kata Lala.

"Sumpah lo?!" Tanya Rani gak percaya.

Lala mengangguk.

"Wah sialan. Liat aja nanti." Kata Rani kesal.

Lala yang sadar akan kekesalan Rani langsung mengalihkan topik pembicaraan.

Karna Ia hafal. Jika Rani kesal, mood nya akan berantakan. Dan itu bisa sangat menguji kesabaran orang disekitarnya.

"Lo berangkat sama siapa?" Tanya nya.

Rani memutar bola matanya malas, mengingat bahwa Chenle lah yang memberinya tebengan.

"Chenle." Jawab Rani singkat.

Lala melotot. "Sumpah lo?!" Tanya nya tak percaya.

Rani hanya mengangguk sesaat.

Lala tertawa ringan, mengingat apa yang terjadi antara Rani dan Chenle dulu.

"Mau deketin lo lagi kali." Katanya.

Rani menatap Lala sebal. "Lo gila?! Ogah gue." Sahutnya.

Lala menatap sahabatnya, sembari tersenyum samar.

"Lets see then, what will happen next." Katanya dengan nada menggoda.

.
.
.
.

"Jadi bareng Vena ternyata. Katanya barengin Kak Yola." Sindir Rani yang saat ini berdiri dan bersandar pada dinding luar kelasnya.

Felix berada didepannya.

Saat ini jam istirahat.

Rani gak mood ke kantin. Akhirnya Lala kekantin bersama Jisung, pacarnya.

Felix sih sibuk main hp pas Rani bilang gitu.

Rani yang memang sangat kesal akhirnya merebut hp Felix.

"Apaan sih Ran?!" Bentaknya.

"Denger gak aku ngomong apaan?!" Balas Rani gak kalah sengit.

Felix menatap Rani sekilas, lalu memalingkan wajahnya.

"Iya aku tadi bareng Vena. Siniin hp nya." Katanya.

"Kenapa gak jujur aja?" Tanya Rani, dengan masih memegang erat hp Felix.

"Aku.."

Belum sempat Felix menjelaskan, seorang tengah menghampiri mereka sembari memanggil namanya.

"Felix!" Serunya. Itu Vena.

Rani menatap sengit Vena, yang bahkan bersikap seolah Rani tidak ada disana.

"Ayo kekelas. Kita belom selesai bahas tugas Pak Ivan." Kata Vena seraya menarik pelan lengan baju Felix.

Rani masih menatap dua makhluk didepannya ini. Ingin rasanya ngejambak si Vena, tapi Ia malas.

Finalnya, Rani sengaja mengembalikan hp Felix dengan cepat.

Bahkan sebelum lelaki itu menerimanya, Rani sudah melepaskan hp Felix dari tangannya.

Alhasil, hp Felix terjatuh ke lantai.

"Ops sorry." Katanya lalu masuk kedalam kelas.

Vena kaget.

Sedangkan Felix hanya pasrah menatap hp nya dan segera mengambilnya.

Untung layarnya gak pecah.

By the way, jangan kira kalau Felix bakal nyamperin Rani kedalam kelas. Engga. Malah Ia langsung pergi bersama Vena.

"Emang anjing. Awas aja lo." Kata Rani kesal.

Lalu menidurkan kepalanya diatas meja.

.
.
.
.
-tbc-

Btw lupa bilang di Attention.
Cerita kali ini sengaja gak bikin lebih dari 600 words.
Inget, sengaja.
Jadi jangan heran ngapa pendek amat.
Sekian.

-Thank you-

Jakarta, 29 Juni 2020.

Boyfriend | ChenleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang