Tiga puluh sembilan.

4.1K 516 148
                                    

Malam!🤩
Gimana kabar kalian? Smoga baik ya✨
Btw terima kasih sangat kepada kalian para oknum kawanan mermet yang berpartisipasi dalam aksi spam komen di part sebelumnya.
Smoga kalian bisa spam lagi disini.. tapi jangan si.. ehe.
Oke langsung aja, enjoy!✨
Gak boleh oleng ke Chenle🙂

.
.
.
.
.
.
.
.

Malang tidak berubah. Masih sama seperti terakhir kali Rani mengunjunginya. Udara sejuk selalu menyapa nya dengan baik.

Bedanya, Kota ini semakin ramai. Baik jumlah penduduknya, kendaraan, juga tempat wisata.

Vila milik Papa nya juga tidak banyak berubah. Hanya warna cat nya, juga pepohonan yang semakin banyak, juga halaman vila yang sekarang memiliki gazebo yang sedikit lebih besar dari sebelumnya disertai hiasan lampu yang indah jika menyala malam nanti.

Mereka sampai tepat jam 10 pagi.

Dan sesuai jadwal, hari pertama disaat kedatangan adalah free time. Bebas sih mau ngapain. Keliling vila juga boleh, wisata petik buah juga boleh.

Tapi sepertinya para lelaki memilih untuk bermain paint ball

"Kalo gitu kita para cewe belanja aja!" ajak Roma yang disetujui para perempuan lainnya.

"Tapi menurut gue mending istirahat dulu deh. Jam 11an aja baru main." Saran Mark.

Ada benernya juga sih, mana belum beresin baju segala.

Begitu sampai kamar, yang Rani tuju pertama adalah kamar mandi.

Gerah coy, Rani gak bisa kegerahan anaknya.

Begitu keluar, Rani mendapati Chenle yang lagi rebahan sambil mainin ponsel nya.

"Ran, kamu udah ngabarin Papa?" tanya Chenle.

Rani mengangguk, "tapi belum dibales".

Kali ini Chenle yang mengangguk.

"Sayang sini dong mau pelukk.." rengeknya.

Sedangkan Rani nya sibuk sendiri didepan lemari.

"Rapiin ini dulu." Sahut Rani tanpa menengok.

Chenle mempout bibirnya. Sebel dia. Kan mau manja manja gitu, soalnya tadi di pesawat dia tidur.

"Kan Mark nyuruh istirahat bukan beres beres baju." Omel Chenle.

Tapi, tetep aja Rani gak mengubrisnya.

Hingga lima menit setelahnya, Rani selesai.

"Bentar doang juga. Kalo udah rapi kan enak nanti kalo mau ganti, tuh liat." Kata Rani sambil nyamperin Chenle di kasur.

Chenle nya cuma ngangguk aja, buru buru narik Rani ke pelukannya.

Jadi posisinya mereka duduk dikasur sambil berpelukan cem teletabis.

"Ran."

"Hmm."

"Kok kamu pake celana pendek sihh.." kata Chenle setengah merengek.

"Dih kenapa? Nanti aku gerah ih. Kalo make rok takut terbang." Jelas Rani.

"Iya juga sih.. tapi nanti kamu belang." Kata Chenle lagi.

"Udah make sunblock sayaaang." Jawab Rani greget. Nyebelin juga pacarnya itu.

Akhirnya mereka diem dieman lagi. Sambil sesekali badan mereka tergoyang ke kanan kiri.

"Ran."

"Hmm.."

"Tar kan kita misah, kamu belanja, aku main paint ball."

Boyfriend | ChenleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang