Lima belas.

6.3K 786 40
                                    

Happy Sunday!🌈
Gaje sih kayanya.
Tapi yaudah lah baca aja.
Enjoy!✨
Gak boleh oleng ke Chenle🙂

.
.
.
.
.
.

"Pulang sana! Kan besok Senin." Kata Rani pada Chenle.

Chenle menatapnya sesaat sebelum akhirnya Ia menggeleng.

"Emang lo bawa seragam?" Tanya Rani.

"Engga sih.." Jawab Chenle, "tapi masih mau disini."

Rani memutar malas kedua bola matanya, emang susah banget ya nyuruh Chenle tuh.

"Rumah gue bukan tempat perlindungan lumba - lumba!" Sahut Rani.

Chenle tertawa singkat sebelum menjawab perkataan Rani barusan.

"Kan kemaren gue bilang. Kita tuh sama sama hidup sendiri, apalagi gue tinggal sendirian dirumah segede itu. Bosen tau." Keluh nya.

"Tapi kan kemaren maren juga tinggal sendirian gak masalah tuh." Sahut Rani.

Chenle menghela nafas, "beda lah. Sekarang gue nyaman disini. Apalagi bisa melukin lo pas tid-.. eitss jangan mukulin gue!" Seru nya.

Ya, Rani lagi natap Chenle tajam dengan tangan yang siap melayang kapan pun.

"Lo kan bukan siapa siapa gue, jadi yaa terserah gue dong." Jelas Rani lalu memalingkan wajahnya dari Chenle.

Chenle menatap gadis disebelahnya sambil tersenyum samar.

"Besok gue jadiin siapa siapa deh, biar jelas." Kata Chenle.

"Mau jadi pacar apa langsung istri?" Sambungnya.

Setelah mengatakan hal itu, sebuah bantal mendarat sempurna tepat di wajah Chenle.

"Dasar gila!"

.
.
.
.

"Baru dua hari loh, kok udah deket lagi?" Goda Lala.

Saat ini jam pelajaran matematika, namun sayang, Pak Taeil, guru matematika, tidak dapat hadir dikarenakan harus menemani istrinya yang menjalani persalinan.

Rani menatap Lala malas. Nih anak emang suka banget kepo soal dia sama Chenle ya..

"Gimana gak makin deket orang tiap hari tidur dirumah gue." Gerutu Rani.

Lala yang kaget langsung gebrak meja. Dan sukses membuat seisi kelas melihat kearah keduanya.

Setelah meminta maaf pada murid lain, Rani menatap Lala kesal. Lala sih cekikikan aja.

"Kok bisa?" Tanya Lala.

Rani menghela nafas, "kaya gak tau tuh anak aja lo, doyan maksa." Jelasnya.

Lala tertawa singkat sebelum akhirnya menggoda Rani kembali.

"Otw jadian nihh." Katanya.

Rani memukul pelan lengan Lala.

Lala nya sih ketawa aja udah.

"Nanti pulang sekolah nengokin istri nya Pak Taeil yuk." Ajak Rani yang disetujui oleh Lala.

Ya, keduanya memang terkategorikan murid favorite Pak Taeil dikelas.

Keduanya juga dekat dengan Pak Taeil karna terkadang mereka suka membantu beliau dalam mengoreksi hasil ulangan para adik kelasnya.

"Orang abis lahiran dibawain apaan ya?" Tanya Lala.

Rani berdecih, "ya bawain buah aja lah, sekalian beliin baby set gitu loh. Ishh pasti gemes banget anaknya!" Kata Rani excited.

Lala mengangguk setuju. "Lo sama Chenle kan?" Tanya nya.

Rani menghela nafas sebelum akhirnya menjawab.

"Mana mungkin juga dia bolehin gue sendirian."

Lala tersenyum mendengar perkataan Rani barusan.

'Cepet cepet deh ya, Le.' Batinnya.

.
.
.
.
.
.
-tbc-

Jakarta, 05 July 2020.

Boyfriend | ChenleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang