Tiga puluh empat.

4.3K 520 84
                                    

Hai!🌈
Apa kabar kalian? Smoga baik ya!💕
Bertemu lagi kita🥰
Ada yang nungguin gak? Gada yak?🤧
Ehe, maaf late update sangattt🙏🏻
Selamat membaca!💖
Hope you all enjoy this part🥰
Gak boleh oleng ke Chenle ya🙂

.
.
.
.
.

Jadi, hari ini tuh hari spesial.

Tau apa?

Ulang tahun nya Chenle gais!

Rani berencana bikin surprise buat pacarnya itu, tapi bingung sendiri. Mengingat Chenle kerjaannya nemplokin dia mulu. Hadeh..

Kaya pagi ini aja, wajahnya udah berbahagia banget tuh. Seru nih kalo dikerjain!

"Sayang inget gak ini hari apa?" Tanya Chenle riang.

Rani menaikkan sebelah alisnya, "hari Jumat, udah ayo berangkat nanti telat!" Seru nya seraya berjalan mendahului Chenle.

Sewaktu dimobil pun keduanya diam.

Chenle yang mood nya agak menurun mencoba menghibur dirinya sendiri daritadi, dengan berpositive thinking kalo Rani lupa.

"Ran, pulang sekolah keluar yuk." Ajak Chenle yang menengok sekilas lalu kembali fokus dengan jalanan.

"Yah gabisa, aku udah janjian sama Ka Roma. Maaf ya."

Dan lagi, mood nya semakin menurun.

.
.

"Sung, masa dia lupa sih?" Tanya Chenle setengah merengek sambil menempatkan dagu nya pada meja kelas.

Jisung hanya mengedikkan bahu nya. "Mana gue tau. Tanya aja kali ke dia nya."

"Tapi nanti pulang sekolah dia mau pergi sama Ka Roma ishh."

Bener deh, ini kalo ada orang asing yang liat pasti mengira Chenle adeknya Jisung.

Gimana engga, daritadi ngerengek terus. Untung aja mereka dikelas, dan gak terlalu rame.

"Yaudah pulang sekolah kerumah lo aja deh gue temenin, main ps kaya biasanya." Hibur Jisung.

.
.
.

"Beneran gapapa aku tinggal? Aku tungguin Ka Roma dateng dulu deh." Bujuk Chenle.

"Gapapa Le. Udah sana, nanti ditungguin Jisung." Sahut Rani.

Akhirnya Chenle menghela napas pasrah.

"Kalo ada apa apa kasih tau aku!" Peringat Chenle.

Rani hanya mengangguk.

"Cium." Kata Chenle.

Rani tersenyum, lalu mengecup sebelah pipi Chenle.

"Dah sanaa." Usirnya.

Chenle cemberut menatap gadis didepannya itu. Namun perlahan Ia mendekatkan wajahnya dan mengecup singkat bibir Rani.

"Yang bener tuh gini!" Katanya.

"Ihh udah sana." Usir Rani lagi, setengah ngerengek.

Chenle tertawa lalu mengacak pelan rambut Rani.

"Kabarin aku tiap satu jam." Katanya seraya berjalan menjauh.

Bahkan belum sempat Rani memprotes, Chenle menengok dan berkata.

"Kalo gak ngabarin bakal aku rusuhin acara kamu sama Ka Roma." Diakhiri dengan senyum yang.. mematikan. Dan membuat Rani mau tak mau harus mengangguk, menurutinya.

Berjarak sepuluh menit setelah Chenle pergi, barulah Rani melancarkan rencananya.

Jadi sebenernya, Ka Roma gak kerumah. Rani sendirian.

Boyfriend | ChenleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang