Tiga puluh dua.

4.8K 550 49
                                    

Hai!🌈
Late update lagi lagi😭
Maafkann🙏🏻
Part ini berisi hal hal gabut aja sih.
Enjoy!✨
Gak boleh oleng ke Chenle🙂

.
.
.
.
.
.
.
.

"Rannnn."

"Ranii."

"Sayaaaangg!" Rengek Chenle.

Rani yang lagi baca novel pun menengok, "kenapa?" Tanya nya.

Chenle mempout bibirnya.

"Aku laper tauu."

"Kan tadi udah makan." Sahut Rani yang fokus dengan novelnya.

"Laper lagi sayaang ihh." Rengeknya.

Akhirnya Rani menutup novelnya. "Udah jam 10 sayang." Kata Rani.

Chenle kembali mempout bibirnya.

"Ayo cari makan!" Katanya.

Rani berpikir sejenak. Lalu mengangguk.

"Yaudah yuk." Sahut Rani.

Chenle yang kesenengan langsung bangkit dan jalan kearah lemari buat ambil jaketnya.

"Pake hoodie punya ku ya sayang." Kata Chenle dibalik pintu lemari.

"Pakein sekalian." Seru Rani diakhiri dengan tertawa kecil.

Setelahnya Ia menghampiri Rani yang duduk dipinggir kasur.

"Pakeinn." Kata Rani lucu.

Chenle tersenyum lalu menarik gemas sebelah pipi Rani.

"Gemes banget sih pacar!" Katanya, lalu memakaikan hoodie miliknya pada Rani.

Chenle memakai jaket dark grey nya, sedangkan Rani memakai hoodie hitam milik Chenle.

Setelah nya, mereka berdua... ngaca dulu.

"Sumpah kita kaya anak kecil tau Le.." Kata Rani.

Chenle tertawa, "bener juga, mana piyama kita samaan gini."

Yaa fyi guys, mereka punya banyak setelan piyama couple. Entah yang beneran warna dan motif sama, atau motif sama tapi beda warna, dan lain sebagainya.

Kalo sekarang sih mereka make nya yang motifnya sama, bintang bintang kecil gitu. Chenle memakai warna baby blue, sedangkan Rani memakai warna baby pink.

"Udah ah ayoo aku laper." Rengek Chenle sembari memegang kedua pundak Rani dari belakang, dan mengarahkan Rani untuk berjalan keluar kamar.

"Untung aja besok libur Le." Kata Rani.

"Bagus lah, kita bisa night ride!"

.
.
.
.

Tau gak, mereka jadinya makan apa?

Drive-thru mcd..wkwk

Makan dimobil, sambil keliling kemana mana sesuka Chenle.

"Aaa~ nya buruan ih! Nanti es krim aku keburu cair." Rengek Rani.

"Ya kamu nyuapin aku sambil makan es krim sayaang." Sahut Chenle.

Akhirnya mereka sama sama sibuk. Dengan Chenle yang mengunyah dan fokus pada jalanan, juga Rani yang sibuk makan es krimnya.

"Besok besok booking restoran yang di rooftop ah." Kata Chenle iseng.

Seketika Rani menoleh dan menatap tajam kearahnya.

"Jangan boros Chenle!" Peringatnya.

"Ishh kan bagus sayaang." Sahut Chenle.

Rani memukul lengan Chenle, "gak ya!" Ancamnya.

Chenle tertawa ringan. "Iyadeh engga. Tapi aku mau bawa kamu ke suatu tempat sekarang!" Katanya excited.

"Mana tuh?" Tanya Rani setelah menyuap es krim kedalam mulutnya.

Chenle menengok lalu tersenyum.

"Tunggu aja, bentar lagi sampe kok." Katanya.

Akhirnya mereka sampai di sebuah bukit yang tidak terlalu tinggi.

Chenle mengajak Rani untuk duduk diatas kap mobilnya.

"Ihh bagus langitnya!" Seru Rani menatap binar pada langit malam yang bertebaran bintang.

"Suka?" Tanya Chenle.

Rani mengangguk semangat.

"Gak ada niatan kasih hadiah cium gituu?" Tanya Chenle lagi.

Cup~

Rani mengecup sebelah pipi Chenle.

"Kenapa mesti pipi harusnya tuh yaa di bi-.." Protes Chenle namun terpotong oleh Rani.

"Sini bibirnya ku tampol." Katanya.

Chenle menarik gemas sebelah pipi Rani. "Untung pacar!" Katanya greget.

Setelahnya, mereka sama sama diam sambil menatap langit.

"Dingin ihh.." Kata Rani pelan sambil menggosok telapak tangannya.

Perlahan Chenle memundurkan badannya.

"Sini deh, duduk diantara kaki aku." Katanya lembut.

Rani pun menurutinya.

Akhirnya Rani duduk diantara kedua kaki Chenle yang terbuka, dengan memeluk kakinya sendiri.

Chenle membuka jaketnya, lalu memeluk Rani dari belakang. Kaya mau masukin Rani kedalem jaketnya gitu..

"Udah anget?" Tanya Chenle dengan kepalanya yang berada di pundak Rani.

Rani tertawa pelan.

"Udahh, makasih!" Sahutnya riang.

Keduanya diam. Chenle dengan randomnya menggoyang - goyangkan badannya yang tentu membuat Rani tergerak sesuai dengannya.

"Ran." Panggil Chenle.

"Hmm?"

"Liat sini sayang." Bisik Chenle.

Akhirnya Rani menengok.

Kedua mata mereka bertemu.

Sama sama menatap dalam, menyelami lingkar keduanya.

Lalu Rani mengecup cepat bibir Chenle.

"I love you." Katanya pelan.

Chenle tersenyum gemas karna setelah menciumnya, pipi Rani bersemu merah dan Ia menundukkan kepalanya.

"Look at me." Kata Chenle lembut dengan menarik dagu Rani agar kepalanya terangkat.

Akhirnya mereka kembali bertatapan.

Perlahan Chenle memajukan wajahnya, mencium Rani. Yang berlangsung sekitar 2 menit.

"I love you too, more than you know."

.
.
.
.
.
.
.
.
-tbc-

Sekali lagi maafkan late update ku😭
Jangan lupa streaming WayV - Bad Alive!💕
See you!🌈

Jakarta, 29 July 2020.
With love, Rf🐬

Boyfriend | ChenleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang