Prolog.

25.5K 1.8K 89
                                    

"Lo gak pernah dengerin penjelasan dari gue."

"Gue gak peduli." Sungut Rani.

Chenle menghela nafas kasar.

"Lo harus peduli, karna gue sayang sama lo Rani! Dari dulu, sampai sekarang. Atau mungkin sampai nanti. Gak akan berubah." Kekeuh Chenle.

Rani terdiam. Suara Chenle jelas lebih tinggi dari sebelumnya.

Perlahan tapi pasti, air mata membasahi pipi Rani. Yang langsung diusap kasar olehnya.

"Kenapa?"

"Kenapa baru sekarang lo jelasin?" Kata Rani  pelan, enggan menatap lelaki didepannya.

"Ran maaf, gue emosi." Sesalnya.

"Mau lo apa sih?!" Tanya Rani kali ini menatap Chenle sengit, dengan matanya yang memerah efek menangis.

Chenle berjalan, mendekat kearah Rani. Memegang erat pundak gadis didepannya, sembari menatapnya dalam.

"Lo."

"Mau gue, cuma lo."

Lalu menarik gadis didepannya, kedalam pelukannya.

.
.
.
.

Hi!
So this is my new story.
Ya, Chenle lagi sebagai pemeran utama.
Mohon maklum, Neffe emang bucin akut sama Chenle.
Welcome!❤️🌈

Jakarta, 28 Juni 2020.

Boyfriend | ChenleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang