"Gak usah sok ngambek. Ayo kekantin, aku laper." Kata Rani.
Chenle mengangguk pasrah. "Awas aja tar dirumah." Gerutunya kesal.
Rani tertawa singkat melihat Chenle yang menurutnya menggemaskan jika sedang ngambek. Akhirnya Ia menarik sebelah pipi Chenle dan membuat lelaki itu mengaduh.
"Kok dicubit? Orang mah cium kek gitu!" Ujar Chenle setengah kesal tapi juga merengek.
"Dasar bayi." Sahut Rani lalu berjalan mendahului Chenle.
Membuat lelaki itu tertawa lalu mempercepat jalannya menyusul Rani.
Sepanjang jalan menuju kantin, banyak sekali murid yang menatap mereka berdua.
Ingat kan siapa mereka? Jadi jangan heran. Apalagi wajah keduanya benar benar tertampang jelas di mading sesuai perkataan Lala.
Rani terkadang malu saat mendengar banyak murid yang membicarakan mereka.
'Kapal ku akhirnya berlayar.'
'Akhirnya yang ditunggu tunggu!'
'Liat dong gemes banget kan kapal gue!'
Yaa kurang lebih gitu lah.
Chenle sih santai aja, jalan disebelah Rani sambil menggenggam tangannya.
"Penumpang kita banyak ternyata." Kata Chenle sambil tersenyum.
"Udah ah malu aku." Sahut Rani.
Chenle tertawa, ingin sekali mencium gadis disebelahnya itu. Tapi karna masih disekolah jadi Ia urungkan niatnya itu.
"Gemes banget sih pacar!" Seru Chenle sambil menarik sebelah pipi Rani.
Bukannya Rani yang memekik tapi sebagian murid yang melihat mereka lah yang memekik girang.
Duh bahaya nih kalo dilanjutin.
Chenle tertawa ngakak. Rani dengan pipinya yang memerah hanya bisa memukuli lengan Chenle.
"Dasar gila!"
. . . . . . . . -tbc-
Uwu uwu nya segitu dulu. Sabar. Besok lagi🤣 See you❤️