Tiga.

9.3K 1K 49
                                    

Hai!
Siang!
Publish lagi dong haha!

.
.
.
.

Enjoy, happy reading!🌈

.
.
.
.

"Jadi lo nonton Hotel Transylvania 3 sama Chenle semalem?" Tanya Lala.

Saat ini kelas mereka free, karna guru Kimia tidak hadir.

Rani hanya menanggapi Lala dengan anggukan.

Seketika Rani terngingat sesuatu.

"Kenapa semalem bisa Chenle yang kerumah? Lo tau kan gue masih kesel sama dia." Kata Rani, terselip nada kesal disana.

Lala tertawa ringan sesaat sebelum menjawab pertanyaan sahabatnya itu.

"Sewaktu gue nelpon lo, Chenle duduk didepan gue sama Jisung. Pas lo tiba tiba mutusin telpon sepihak, gue ngomong kasar kan pastinya. Emang anjing lo ya!" Kata Lala kesal.

Rani tertawa ngakak.

"Terus gue diomelin Jisung. Dan dia nanya lo kenapa. Chenle nyimak. Terus dia mengajukan diri kalo dia aja yang beliin + bawain lo nasgor." Jelas Lala.

"Yaa dan sukses bikin gue ngamukin dia pas dia dateng." Kata Rani.

.
.
.
.

Flashback.

"Makasih banget loh! Jadi say.. lah kok elo sih yang dateng?!" Kata Rani kesal.

"Jadi sayang? Wah makasih loh. Sayang juga!" Kata Chenle riang.

Rani memutar malas kedua bola matanya. Nanggepin dolphin lagi..

"Paan sih pengen banget apa gue sayang!" Kata Rani sengit.

Chenle tertawa ringan sejenak, sebelum kembali angkat suara.

"Bukannya disuruh masuk kek gitu. Lo kata gue gopud?!" Balas Chenle dengan kesal.

Rani menatap tajam Chenle sejenak sebelum mengizinkannya masuk.

Gak enak juga diliat tetangga.

Begitu masuk, Chenle langsung berjalan kearah dapur.

Jangan heran, Ia hafal tiap sudut rumah Rani.

Rani juga males ribut karna emang laper banget, jadi lah Chenle nya dibiarin mau ngapain juga. Akhirnya Rani menunggu di sofa ruang tv, lanjut nonton on the spot.

Sampai akhirnya Chenle kembali dengan nasi goreng yang sudah Ia pindahkan ke piring, serta segelas air putih dingin.

Chenle meletakkan gelas diatas meja. Lalu mendekat kearah Rani untuk memberi piring.

Rani menatap binar sepiring nasi goreng yang berada ditangan Chenle.

Oh my god!

Ia sudah sangat menginginkan nasi goreng itu, segera!

Langsung Ia mengambil piring tersebut dari tangan Chenle. Setelah berdoa, Rani langsung memakannya. Masih anget gitu, enak.

"Laper banget kayanya." Goda Chenle diakhiri dengan kekehan.

Akhirnya Chenle duduk tak jauh dari Rani. Hanya berjarak semeter.

Rani menoleh, menatap Chenle yang tengah asyik meminum chatime.

"Lo ngapain?" Tanya Rani.

Chenle mengernyit heran, emang Rani gak bisa liat dia lagi minum chatime apa?

"Minum lah, ngapain lagi emang?" Tanya Chenle balik.

"Maksud gue, lo ngapain masih disini? Kenapa gak pergi?" Kata Rani lalu menyuapkan nasi pada mulutnya.

Chenle menatap Rani gemas, pengen ngamuk tapi pasti kalah..

"Emang lo kata gue gopud? Abis nganterin langsung pulang." Sahut Chenle dengan nada kesal yang sangat jelas.

"Kan bukan gue yang nyuruh lo." Kata Rani.

'Ya Tuhan. Untung sayang.' Batin Chenle.

"Daripada bacot mending makan tuh abisin." Perintah Chenle lalu menyibukkan diri dengan handphone nya.

Rani menatap Chenle sekilas, mengedikkan bahu nya, lalu kembali makan dan fokus pada tv nya.

.
.
.
.
.
.
-tbc-

Jakarta, 01 July 2020.

Boyfriend | ChenleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang