Lima puluh tiga.

2.1K 307 106
                                    

CIEE KETEMU LAGI!!
Haha, iya double update😈
Aku tau kalian sebel digantung~
Tapi aku suka gantungin orang emang dari dulu🤣
Udah ah.
Selamat membaca✨
Jangan lupa vote comment nya!😈
Aku mau makan mie duls~ bubayyy!
Gak boleh oleng ke Chenle🙂

.
.
.
.
.
.
.
.

Sejak pindah ke Paris.. gue bener bener ilang.

I mean like.. no one knows me.

Kecuali Papa sama Jaemin.

Gue ganti nomor ponsel, diactived instagram.

Gue mau lupain segala hal menyakitkan yang ada di Indonesia.

Boleh kan?

.
.
.
.

"Ayo lah pulang ke Indo. Masa lo mau gak dateng ke nikahan nya Rachel sama Mark?" Bujuk Jaemin untuk kesekian kalinya.

Jaemin datang kemarin, dengan membawa undangan pernikahan Rachel dan Mark.

Jadi kata Jaemin, ada hal lucu yang terjadi diantara 7 lelaki itu.

Mereka membuat perjanjian, yang mana menikah harus sesuai urutan dari yang tertua.

Dan si Haechan malah nambahin perjanjian itu dengan aturan harus menikah di tahun yang sama.

Katanya biar para anak umurnya sama smua.

Gila kan?

Tapi, di satu sisi Doy khawatir dengan Rani yang daritadi terus terusan dipaksa oleh Jaemin.

"Ya kalo Rani nya gak mau gak usah maksa lah." Celetuknya dengan melipat kedua tangan nya di dada.

Rani menatap Doy penuh binar. Lelaki itu benar benar memahaminya.

"Lo gak kangen sama Lala emang dek?"

"Para cewe cewe yang lain suka nanyain lo ke gue dek. Ayo lah pulang. Sekali ini ajaaa." Mohon Jaemin.

Rani hanya diam, lalu menatap Doy sekilas. Seperti meminta pendapatnya.

Sedangkan Doy hanya tersenyum menatap Rani.

Sebenarnya Rani juga rindu dengan mereka.

Lala, Kak Roma, Nika si mamah muda, Rachel, Septi juga.

Tapi alasan Rani untuk tidak pulang kesana adalah.. Ia takut jika dirinya bertemu dengan Chenle.

Kalo boleh jujur.. sebenarnya Rani berusaha ingin menyerah atas Chenle.

Berhenti mengharapkan kehadiran lelaki itu lagi, kedalam hidupnya.

Berhenti mengharapkan lelaki itu datang dan mengatakan jika Ia merindukan Rani juga.

Dan itu adalah hal sulit yang sedang Rani usahakan, sejak satu tahun kebelakang.

Terlebih dengan kehadiran Doy yang selalu menemani nya setiap hari.

Meskipun Doy tidak tidur bersamanya setiap hari, seperti yang dilakukannya bersama Chenle dulu.

Yang jelas, Doy memiliki ruang tersendiri di hati Rani.

Doy dan Chenle memang berbeda.

Chenle manja, Doy tidak. Tapi keduanya suka memanjakan Rani.

Chenle suka ngambek, Doy tidak. Tapi Rani gemar mengusili keduanya. Tapi sulit baginya untuk membuat Doy ngambek.

Lelaki itu bisa sangat sesabar itu menghadapi segala usaha Rani yang ingin membuatnya ngambek.

Boyfriend | ChenleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang