Dua puluh tiga.

5.6K 727 81
                                    

Hai!🌈
Udah siap?
Ati ati ya, part ini gak baik buat kesehatan kalian.
Bisa bikin senyum senyum + jejeritan.
Saiya sendiri mengalaminya.
Sekian.
Enjoy!✨
Gak boleh oleng ke Chenle🙂

.
.
.
.
.
.
.
.

"Ini harus banget tutup matanya dari rumah?" Tanya Rani.

Sesuai perkataan Chenle tadi, mereka benar benar akan pergi.

Kemana hayo?

Rahasia!

Rani aja disuruh pakai penutup mata, jadi yaa kalian harus sabar juga baca sampe bawah. Haha.

"Harus. Karna ini rahasia." Bisik Chenle yang saat ini ada dibelakang Rani, mengikat kain penutup mata itu.

"Nanti kalo jatuh gimana?" Tanya Rani setengah merengek.

"Gak akan. Kan ada Lele."

Perlahan Chenle mengecup singkat pipi Rani.

"Ok let's go."

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Mereka sudah sampai ditempat tujuan Chenle. Dengan mata Rani yang masih ditutup.

Chenle memapah Rani pelan. Agar tidak jatuh tentunya.

"Duduk deh." Kata Chenle kemudian membantu Rani untuk duduk.

Sunyi.

Rani tidak mendengar apa apa.

Hingga setelah hampir 5 menit, suara Chenle mengalun merdu.


———
I'll be travelling door to door
But i can't find yours anymore
In this one horse town
It seems there's a room to hide
Honestly there's something I can't replace
And I've been looking around always for you
All of my life, everything that I've chased
No one ever came through
Cause here's the truth
There's a hole in my heart the shape of you

You're my missing puzzle piece
The only thing I need
To make my world completely picture perfect
I'll search endlessly
And somehow, you've become my everything
My missing puzzle piece
———
NCT Dream - Puzzle Piece English ver.


"Now, you can open your eyes." Kata Chenle.

Begitu melepas kain dan membuka matanya, Rani terpaku dengan pemandangan disekitarnya.

Ia berada ditengah hutan.

Jangan kira jika suasananya menyeramkan.

Tentu tidak!

Gemerlap lampu menghiasi sekitar mereka.

Menciptakan cahaya yang tenang dan menarik tentunya.

Sangat indah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sangat indah.

Ditambah Chenle yang tengah berlutut didepannya seraya memegang setangkai bunga mawar putih.

Ingin meninggal rasanya.

"Tau gak kenapa mawar putih? Dan kenapa cuma setangkai?" Tanya Chenle.

Rani menggeleng, Ia sendiri menanti jawaban Chenle.

Chenle tersenyum.

"Putih, artinya suci. Ibaratkan seperti ketulusan. Tidak bernoda."

"Setangkai. Satu. It just like you. Only you, that I can't replace with another one. And I won't replace if I can too."

"And the song, that's just like you too. My missing puzzle piece, the only thing I need."

"Somehow, you've become my everything. My missing puzzle piece."

Perlahan air mata mengalir di kedua pipi Rani.

Ia benar benar terharu.

Bagaimana tidak?

Chenle benar benar mempersiapkan segalanya dengan baik dan sangat.. Argh! Tidak bisa dijelaskan melalui kata - kata.

Perlahan Chenle berdiri. Mengarahkan setangkai mawar putih yang Ia pegang pada Rani.

"I wanna be your boyfriend, can I?"

.
.
.
.
.
.
.
.
-tbc-

Terima gak tuh?
Hayo!😝

Jakarta, 9 July 2020.

Boyfriend | ChenleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang