Empat puluh.

3.4K 449 78
                                    

Hai!
Akhirnya aku update lagi😭 kangen bgt..
Maaf yaa.. aku lagi mabok konten nct wayv soalnya, jadi maaf bangett🙏🏻
Enjoy deh yaa!✨
Inget, gak boleh oleng ke Chenle🙂
Btw aku gak oleng samsek dong ke 22 member lainnya. Sungguh bucin sekali.
Kalian gimana?wkwk.

.
.
.
.
.
.
.
.

9:30 a.m

Rani terbangun dan kaget melihat jam dinding yang berada di kamar itu.

Gila gila gila!

Dia kesiangan!

Seketika Ia mendudukkan dirinya, dan membuat handuk kecil yang berada di dahinya terjatuh ke paha nya yang masih tertutupi selimut.

Oh, Rani ingat sekarang. Ia sakit. Tentu saja Chenle tidak membangunkannya.

Tapi... dimana lelaki itu?

Perlahan Rani berdiri dan berjalan keluar kamar, dengan tangan yang bertumpu pada dinding.

Kepalanya masih agak pusing.

Hingga tepat sebelum Rani menginjak tangga untuk menuju lantai bawah, Chenle berdiri didepannya.

Menatap dingin kearah Rani. Yang mana membuat gadis itu takut menatapnya.

Tapi gak lama, lelaki itu menghela nafas pelan. Mendekati Rani dan berdiri tepat didepan gadis itu.

"Kenapa gak manggil aku?"

Namun yang ditanya hanya diam.

Sebenernya Chenle kesal pada pacarnya itu.

Gimana engga coba, kemaren kan Chenle udah ingetin Rani buat makan nasi sewaktu dia dan para perempuan lainnya pergi. Tapi Rani nya gak nurut.

Tapi Chenle juga sadar kalo Rani anaknya moody banget. Kalo Chenle gak bisa ngatasin, yang ada malah badmood seharian pacarnya itu.

"Ayo kebawah, aku udah masak buat kamu. Mau digendong apa jalan sendiri?" Kata Chenle lembut.

Dan bener aja kan Rani langsung natap Chenle penuh binar, sedangkan yang ditatap senyum lebar.

"Jalan aja, ayuk."
"Tapi ambilin handphone aku duluu.. aku gak inget naro dimana." Kata Rani.

Setelahnya mereka turun dan menuju ruang makan.

Chenle masak sup gitu, isinya cuma kentang, wortel dan sosis. Karna Rani gak terlalu suka sayuran.

"Yang lain jalan kemana hari ini?" Tanya Rani sebelum satu suapan masuk ke mulutnya.

"Aku saranin sih ke Taman Safari, soalnya pada mau nyantai aja." Jelas Chenle.

"Ihh mau jugaa.. aku pengen main sama harimau." Sahut Rani setengah merengek sambil natap Chenle lucu.

Chenle tertawa lalu menarik sebelah pipi Rani.

"Mangkanya kalo disuruh makan tuh nurut. Udah tau lagi liburan, kesehatan juga harus dijaga, sayang."

Rani nya sih ngangguk aja sambil terus disuapin Chenle.

"Tapi besok mau ke pantai aja lah." Kata Rani.

"Emang beneran sembuh besok?" Tanya Chenle lalu tertawa kecil.

"Ihhh kamu gituu.. emang mau aku sakit mulu?!"

"Ya engga lah. Mangkanya kalo disuruh makan tuh nurut sayangkuuu!" Sahut Chenle setengah gemas.

"Iyaiyaa.." gerutu Rani.

"Sekarang makan buahh!" Kata Chenle riang sambil berjalan kearah kulkas, untuk mengambil buah yang telah Ia potongi tadi.

Saat mereka lagi asyik makanin buah, tiba tiba bel villa berbunyi.

"Siapa?"

"Gak tau, aku yang bukain deh." Kata Chenle langsung pergi.

Baru semenit ditinggal Chenle, Rani dah bingung aja tuh Chenle ketemu siapa sebenernya.

Cepet cepet dia abisin buah potongnya, terus ke kulkas ambil yoghurt botolan.

Ia berjalan menghampiri Chenle sambil buka itu botol yoghurt, tapi gak bisa bisa. Kasian banget bocil, tangannya sampe merah..

"Lee.. bukain yoghurt aku, tangan aku sakit-.. loh papa?"

.
.
.
.

"Sumpah ini kalo ada Rani sama Chenle pasti mereka ngajak main ke itu harimau." Celetuk Lala.

Iya mereka lagi di Taman Safari.

"Sungguh mencari mati sekali." Sahut Haechan.

"Lo takut Chan?" Tanya Jeno.

"Iyalah gila! Mana gede gitu. Kalo gue dimakan gimana, kan gua manusia langka gitu secara!" Balas Haechan dengan berbangga tapi setelah itu lengan tangannya dipukul oleh Septi.

"Berisik Chan, gue lenpar keluar juga nih."

Seketika satu mobil ngakak. Btw ini mobilnya gede ya.

Kasian banget Haechan bukannya dibelain pacarnya malah mau dikeluarin. Hahaha.

.
.
.
.
.
.
.
.
-tbc-


Mau bonusin pict Chenle.. tp nanti pd oleng.
Gak jadi dah🤣
Jangan lupa vote!😈
See youu💫

With love, Rf🐬
Jakarta, 25 September 2020.

Boyfriend | ChenleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang