Mr.Tanaka mengusap dagu nya yang mulai ditumbuhi dengan rambut-rambut halus yang mulai memutih. Ia meneguk kopi yang berada di atas meja nya, menatap selembar surat yang lagi-lagi diberikan oleh sosok di depan nya. Pria tua itu menatap ketiga murid yang menurut nya adalah murid pentolan dari sekolah ini, dengan tatapan bertanya. "Ada apa lagi ini?" seru nya setelah membaca surat itu lagi.
"Kami akan ijin seperti keterangan yang sudah ada di surat itu pak!" jawab Logan santai
"Tidak bisa, kalian sudah izin selama 2 hari dan masih ingin meminta ijin lagi? Sekolah kita terpilih untuk olimpiade ajang Nasional, kalian sebagai kandidat yang saya rekomendasikan. Dan, olimpiade nya nanti!"
Alice, Logan dan Xander saling menatap, mengerutkan kening mereka masing-masing "Aku rasa kami bisa menolak nya Sir, ini memang keadaan yang sedang genting. Kami harus pergi!" seru Alice
"Mengapa kalian bertiga harus pergi bersama-sama? Tidakkah urusan kalian berbeda-beda? Aku rasa kalian sedang menyembunyikan sesuatu dari saya!"
"Kami adalah keluarga pak, jadi wajar jika kami pergi bersama!" seru Logan
Alice dan Logan menatap Xander yang sejak tadi tidak ikut dalam pembelaan mereka. Lelaki itu malah sibuk membaca buku yang menarik perhatian nya sejak tadi. Tanaka ikut menatap satu-satu nya pemuda yang tidak berbicara sejak tadi. Xander yang merasa sedang diperhatikan menatap mereka, "Ada apa?Mengapa kalian bertiga menatapku seperti itu? Aku melakukan sebuah kesalahan?"
"Holll, sudah lah. Jangan pedulikan dia, intinya kami bertiga harus pergi sir!" guman Alice membuat Xander ikut menatap lelaki di depan mereka.
"Tidak, bapak tidak mengijinkan kalian pergi untuk hari ini. Jika kalian ijin besok, bapak akan memberi nya. Namun tidak untuk sekarang, kalian tahu bahwa sekolah kita ini sedang menjadi trending topik ter-hot news di antara sekolah-sekolah lain nya karena rumor itu. Bapak khawatir tidak akan ada murid untuk tahan ajaran baru nanti. Setidaknya, kalian harus membantu bapak untuk memenangkan acara lomba olimpiade ini nak!" pinta Tanak
"Tapi pak, kami sama-sekali tidak melakukan persiapan. Bagaimana mungkin kami bisa mengambil alih lomba itu? Lagi pula, Karin dan Gordo mampu untuk ini!" tolak Logan.
"Logan benar pak, aku tidak bisa mengambil bagian ini. Kami diutus tanpa persiapan sama saja dengan sebuah lelucon!" sambung Alice
"Tidak, kalian harus ikut. Karena bapak percaya pada kalian bertiga!"
"Baik, kami ikut tetapi untuk besok kami izin!"
Bunyi suara kursi yang bergerak membuat semua tatapan tertuju pada Xander yang sudah berdiri. Logan dan Alice menaikkan alis nya, menatap Xander yang baru saja berkata bahwa mereka setuju. "Baik, bapak bisa memberi kalian bertiga ijin untuk besok!" seru Tanaka yang tersenyum
Alice, Logan dan Xander berjalan keluar dari ruangan kepala sekolah, Xander masih tetap membaca buku nya meski sedang melewati koridor yang sedang dilalui banyak orang. Semua tatapan seperti nya sedikit mencuri-curi pandang pada mereka saat melewati koridor kelas 1. Tatapan kaum hawa yang menatap Xander dengan tatapan memuja dan itu membuat Alice muak. Orang tampan memang selalu bisa bertindak bebas. Bahkan para adik kelas banyak yang terang-terangan menggoda Xander. Namun tidak satu pun yang ditanggapi oleh lelaki itu.
Logan dan Alice berjalan di belakang Xander dengan wajah yang masih menuntun penjelasan "Aku benar-benar tidak habis pikir usaha kita harus berakhir dengan seperti ini!" keluh Logan membuat Alice menatap lelaki itu. Jika diperhatikan, Logan juga memiliki paras yang lumayan. Sejauh pengalaman mereka ketika bersama, banyak juga kaum hawa yang suka dengan Logan. Namun tidak berbeda jauh dengan lelaki di depan nya, Logan juga sering menolak cewek yang menyatakan perasaannya pada nya, "Ada apa? Kau menatap ku seperti kau melihat sesuatu yang lain saja! Ada apa? Apa kau terpesona dengan ku hmm"

KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Weird (TAMAT)
Mystery / ThrillerAlice berada di dalam sebuah 'teror' yang terus memaksanya untuk mengingat apa yang ia lupakan. Xander hadir saat gadis itu merasa ingin menyerah menghadapi masalah-Nya. **** Memiliki kekuatan aneh yang 'katanya' adalah sebuah kecelakaan yang dilaku...